Australia Resmikan Unit Perdana Drone Intai HALE MQ-4C Triton di Lanud Tindal, Teknologinya ‘Paripurna’
|Setelah lama dinanti, pada 31 Juli 2024, pemerintah Australia meresmikan keberadaan drone intai bermesin jet dengan kualifikasi HALE (High Altitude Long Endurance) MQ-4C Triton pertama, yang mendapat label “AUS 1”. Sebuah upacara telah dilangsungkan di Pangkalan Angkatan Udara RAAF (Royal Australian Air Force) Tindal, 320 kilometer tenggara dari kota Darwin di Australia Utara.
Nantinya, empat unit MQ-4C Triton akan ditempatkan di RAAF Tindal dan dioperasikan oleh Skuadron No. 9 RAAF yang telah direformasi, yang sebelumnya bermarkas di RAAF Edinburgh di Australia Selatan.
Proyek pengadaan MQ-4C Tritonmerupakan investasi substansial sebesar $900 juta dalam industri Australia. Investasi tersebut mencakup pembangunan fasilitas, integrasi jaringan, teknik, logistik, pembuatan komponen, dan layanan dukungan pemeliharaan.
Selain itu, Departemen Pertahanan telah menandatangani kontrak dukungan pemeliharaan sementara senilai $220 juta dengan Northrop Grumman Australia. Kontrak ini akan menciptakan 110 pekerjaan teknis yang sangat terampil di Australia Selatan dan Teritori Utara, sehingga memperkuat industri lokal dan mendukung ekonomi regional.
Seperti dikutip Armyrecogntion.com, Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles menekankan pentingnya program ini bagi keamanan nasional, dengan menyatakan, “MQ-4C Triton merupakan kemajuan signifikan bagi kemampuan pengawasan dan pengintaian kita. Drone ni akan memainkan peran penting dalam melindungi perbatasan maritim dan memastikan keamanan negara kita.”
Peresmian MQ-4C Triton menandai langkah penting dalam meningkatkan kemampuan pertahanan Australia, memastikan bahwa RAAF dilengkapi dengan teknologi tercanggih untuk mengatasi tantangan keamanan kontemporer.
Salah satu fitur utama Triton adalah sensor pengawasannya yang kuat, AN/ZPY-3 Multi-Function Active Sensor (MFAS). Radar AESA X-band ini menyediakan bidang pandang 360 derajat dan dapat mengamati wilayah laut dan daratan yang luas, meliputi jutaan mil persegi dalam jangka waktu 24 jam.Drone ini juga mampu beroperasi dalam semua kondisi cuaca, memastikan identifikasi target terlepas dari lingkungannya.
Triton dilengkapi dengan teknologi canggih untuk mengotomatisasi klasifikasi target. Drone ini mampu menangkap gambar radar definisi tinggi dan menggunakan Automatic Identification System (AIS) untuk mengklasifikasikan target tanpa campur tangan manusia. Otomatisasi ini mengurangi beban kerja operator yang hanya perlu mengatur parameter pengoperasian drone.
Selain kemampuannya di ketinggian tinggi, Triton memiliki kemampuan untuk turun dengan cepat ke ketinggian yang lebih rendah. Pesawat ini dibuat dengan badan pesawat yang kuat untuk menahan potensi bahaya seperti hujan es, serangan burung (bird strike), dan petir.
Di ketinggian yang lebih rendah, Triton menggunakan sensor EO/IR multispektral Raytheon MTS-B, yang meningkatkan kemampuan pengawasannya dengan fitur laser designation, pointing, and range finding. Berkat akses langsung ke satelit, Triton juga dapat mengalirkan akses video langsung ke pasukan darat.
Triton ditenagai oleh mesin turbofan Rolls-Royce AE 3007, yang menghasilkan daya dorong 8.500 pon dan menunjukkan keandalan yang telah terbukti selama lebih dari 23 juta jam. Electronic Support Measures (ESM) Triton mengidentifikasi dan menemukan sinyal yang dipancarkan oleh kapal laut, sehingga meningkatkan kemampuan deteksi dan pengawasannya. (Gilang Perdana)
Northrop Grumman Luncurkan Unit Perdana MQ-4C Triton Pesanan Australia, Punya Endurance 30 Jam
Bakal mondar mandir diatas langit Indonesia bagian timur, bisa dikatakan sebagian besar wilayah kita masuk jangkauan Jindalee Operational Radar Network (JORN) dan rute penerbangan MQ-4C Triton
Semua daerah ujung Barat dan sebagian Timur Indonesia,terutama Papua Barat dalam jangkauan dan intaian si Triton, walaupun mereka tipis2 masuk atau tdk masuk ke wilayah udara NKRI….Data yg mereka ambil pasti buat mereka sendiri, walau ada data strategis yg mencakup wilayah NKRI…
Kita tdk bisa apa2.
Untuk mengawasi dan memata matai Indonesia 😙
Apakah radar indonesia bisa mendeteksi drone ini?