Australia Kini Punya ADSSO – Institusi yang Mempromosikan dan Fasilitasi Ekspor Produk Pertahanan
|Bila di Rusia ada Rosoboronexport, yakni perusahaan milik negara yang bertanggung jawab atas penjualan dan ekspor peralatan militer, senjata, dan teknologi pertahanan ke berbagai negara, maka Australia pun kini punya institusi yang fungsinya mirip dengan Rosoboronexport.
Meski bukan dalam bentuk perusahaan, Australia telah menciptakan kantor baru yang didedikasikan untuk menjual teknologi pertahanan Australia kepada mitra internasional. Kantor Penjualan Strategis Pertahanan Australia – Australian Defence Strategic Sales Office (ADSSO) yang baru akan mempromosikan dan memfasilitasi penjualan kapabilitas pertahanan Australia tertentu kepada mitra internasional yang diprioritaskan.
Perusahaan-perusahaan pertahanan Australia akan mendapatkan keuntungan dari platform yang dikoordinasikan secara terpusat yang secara proaktif mempromosikan, menegosiasikan, dan mendorong penjualan ekspor mereka. ADSSO akan menjadi usaha bersama Pemerintah dan industri, yang memanfaatkan pengalaman garis depan dari perwakilan industri.
Seperti dikutip asiapacificdefencereporter.com (28/3/2025), inisiatif ini memenuhi komitmen di bawah Strategi Pertahanan Nasional 2024 untuk mendukung industri pertahanan Australia dalam mengejar peluang ekspor dan mengintegrasikan perusahaan-perusahaan Australia ke dalam rantai pasokan global.
Beberapa prioritas awal untuk dipromosikan dan dieskpor oleh ADSSO mencakup beberapa produk militer dan pertahanan, seperti:
1. Rantis Bushmaster Protected Mobility Vehicle dan Hawkei Protected Mobility Vehicle
2. Ranpur Boxer 6×6
3. Self propelled howitzer AS9 Huntsman dan IFV Redback
4. Drone Boeing MQ-28 Ghost Bat
5. Jaringan Radar Operasional Jindalee (JORN)
Kemampuan prioritas masa depan akan ditentukan oleh persyaratan strategis Australia setelah berkonsultasi dengan industri.
Industri pertahanan Australia memiliki sejarah yang membanggakan dalam mengekspor teknologi terdepan di dunia, termasuk rantis Bushmaster yang sekarang digunakan oleh sembilan negara, dan kesepakatan senilai $1 miliar yang memecahkan rekor untuk mengekspor kendaraan lapis baja Boxer ke Jerman. Kanada juga telah mengumumkan akan bermitra dengan Australia pada teknologi Radar Over The Horizon, memanfaatkan Jaringan Radar Operasional Jindalee (JORN) terkemuka di dunia milik Australia.
AU Australia Total Akan Terima 10 Unit Drone MQ-28A Ghost Bat
Pemerintah Australia terus mendukung industri pertahanan, dengan Katalog Ekspor Pertahanan Australia 2025 yang menampilkan rekor jumlah bisnis yang memamerkan produk siap ekspor mereka. Publikasi utama, yang tahun ini menampilkan 336 bisnis, merupakan saluran bagi pemerintah asing untuk terlibat langsung dengan industri pertahanan lokal, menjadikannya sumber peluang penting bagi perusahaan Australia untuk mengembangkan ekspor mereka.
Pemerintah Australia berkomitmen untuk mendorong peluang ekspor global bagi industri pertahanan dalam negeri dan meningkatkan rantai pasokan global Australia. Ini termasuk memanfaatkan Katalog Ekspor Pertahanan Australia, serta program Rantai Pasokan Global dan melalui reformasi terkini terhadap kontrol ekspor, yang didukung oleh inisiatif Tim Australia.
‘Intip’ Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Jindalee Bukan Over The Horizon Radar Pertama di Dunia
Reformasi pemerintah terhadap kontrol ekspor telah membuat industri Australia memperoleh akses ke lingkungan bebas lisensi ekspor dengan mitra dalam pakta AUKUS, membuka investasi miliaran dolar dan memangkas birokrasi untuk mendorong perdagangan pertahanan dengan Inggris dan Amerika Serikat.
Semua ekspor barang dan teknologi yang dikendalikan tunduk pada proses penilaian yang independen dan ketat sesuai dengan undang-undang Kontrol Ekspor Pertahanan Australia. Versi Katalog Ekspor Pertahanan Australia 2025 yang dapat diunduh tersedia di situs web Pertahanan di sini.
Menteri Perindustrian Pertahanan Pat Conroy mengatakan: “Jumlah rekor 336 perusahaan yang dipamerkan dalam edisi 2025 menyoroti komitmen Pemerintah PM Albanese terhadap ekspor dan dukungan terhadap industri pertahanan. (Bayu Pamungkas)
Tembus US$7,2 Miliar, Ekspor Produk Pertahanan Turki Pecahkan Rekor Baru di 2024
“Kantor Penjualan Strategis Pertahanan Australia – Australian Defence Strategic Sales Office (ADSSO) yang baru akan mempromosikan dan memfasilitasi penjualan kapabilitas pertahanan Australia tertentu kepada mitra internasional yang diprioritaskan.”
Apakah tetangga dekatnya yang di utara akan menjadi pelanggan pertamanya? Selain rantis Bushmaster bisa pertimbangkan juga drone tempur MQ-28 Ghost Bat dan Jaringan Radar Operasional Jindalee (JORN), khusus JORN kita butuh untuk mengawasi LCS secara menyeluruh
Ya itu tadi cuma ide gue saja daripada semuanya 80 unit untuk angkut kan lebih bagus dikembangkan untuk kebutuhan kita.
Di kita juga ada tuh. Namanya Defend ID.
Nah perihal salah satu anggota Defend ID akan dapat rejeki nomplok.
Kemarin Kemhan memberitakan akan ada pengadaan 80 pesawat CN235/CN295.
Beberapa waktu sebelumnya Kemhan juga menyebut untuk setiap matra TNI akan diberi 20 unit CN235.
Itu artinya AU dapat 20 unit, AL 20 unit, AD 20 unit.
20 x 3 = 60 unit CN235
Dari sini ketahuan jumlah CN295 yang akan dibeli yaitu 80 – 60 = 20 unit.
Nah kita kan kepingin tuh punya pesawat sayap tetap yang bisa Anti kapal selam (ASW) dan juga pesawat AEWC.
Gimana kalo pesawat ASW CN295 seperti C-295 Persuader. Kita butuh 9 pesawat sejenis C-295 Persuader yang bisa lempar torpedo.
Kalau AEWC ? Pakai aja C-295 AEWC dengan radar ELTA. Kita butuh 5 unit pesawat seperti ini.
20 – 9 – 5 = 6
Sisa 6 unit C-295 bisa untuk pesawat angkut.
Bagaimana dengan CN235 untuk setiap matra ?
Untuk AD : 10 pesawat angkut dan 10 pesawat yang dipersenjatai dengan Roket FFAR 70 mm dan rudal martlet.
Untuk AL : 16 pesawat MPA yang bisa meluncurkan rudal anti kapal exocet AM 39 atau minimal rudal Sea Venom. Sisanya 4 unit untuk versi angkut.
Untuk AU kemungkinan akan memakai seluruh 20 unit CN235 untuknya sebagai pesawat-pesawat angkut.