Australia Ketar-ketir, Dari Enam Kapal Selam Collins Class, Hanya Satu Unit yang Siap Beroperasi
Meski punya rencana besar untuk mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir, namun kekuatan armada kapal selam Australia saat ini tidak jauh lebih baik dari tetangganya di utara. Bila pada berita bulan Mei lalu disebut setengah kapal selam Collins class tidak dapat berlayar pada tahun ini, maka ada kabar update yang lebih ekstrim lagi, ternyata saat ini hanya ada satu unit kapal selam Collins class yang mampu beroperasi penuh.
Seperti dikutip abc.net.au (31/5/2024), setengah dari armada kapal selam Collins class akan tetap berada di luar air selama sisa tahun ini karena masalah korosi yang belum pernah terjadi sebelumnya ditemukan pada dua kapal yang sudah tua. Namun, masih sumber yang sama dan dipublikasi pada 1 November 2024, ternyata informasi lebih mengerut bahwa hanya ada satu kapal selam yang siap beroperasi saat ini.
Meski identitas nama kapal yang saat ini beroperasi dirahasiakan, namun merosotnya kemampuan kapal selam Angkatan Laut Australia dikarenakan usia armada kapal selam yang menua dan sebagian tengah menjalani perbaikan mendesak atau menunggu pemutakhiran terjadwal.
Saat ini, Australia mengoperasikan armada enam unit kapal selam Collins class yang secara bertahap mulai beroperasi sejak tahun 1996, tetapi baru-baru ini dilanda berbagai masalah seperti korosi lambung kapal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Collins class berjumlah enam unit, terdiri dari HMAS Collins (73), HMAS Farncomb (74), HMAS Waller (75), HMAS Dechaineux (76), HMAS Sheean (77) dan HMAS Rankin (78). Armada Collins Class berpangkalan di Cockburn Sound di Australia Barat.
Sumber pertahanan telah mengonfirmasi bahwa dua kapal selam Collins class saat ini ditempatkan di galangan kapal Osborne di Adelaide, tempat dimana terjadi aksi industrial yang menyebabkan penundaan perawatan ekstensif yang dikenal sebagai “full-cycle docking”.
Sementara tiga kapal selam Collins class lainnya berada di pangkalan angkatan laut Garden Island di Australia Barat, tetapi Departemen Pertahanan bersikeras setidaknya satu dari kapal-kapal itu dapat dilayarkan jika sangat dibutuhkan.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Pertahanan Australia bersikeras memiliki “lebih dari satu kapal yang tersedia “untuk operasi” jika diperlukan”, meskipun setidaknya satu dari kapal selam itu belum menerima sertifikasi untuk kembali beroperasi. “Karena alasan keamanan operasional, Departemen Pertahanan tidak mengonfirmasi lokasi dan ketersediaan kapal selam Collins class ecara pasti,” ujar juru bicara Departemen Pertahanan Australia.
Pada bulan Mei lalu, Australian Submarine Corporation (ASC) mengatakan dalam sidang parlemen bahwa setengah dari armada Collins akan tetap berada di luar air selama sisa tahun ini dengan masalah korosi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang ditemukan pada dua kapal yang sudah tua.
Apesnya, sejak saat itu, para pekerja galangan mulai melakukan aksi mogok di fasilitas pemeliharaan dan pemeliharaan ASC milik pemerintah di Adelaide saat mereka melanjutkan pertikaian yang telah berlangsung lama untuk mendapatkan kesetaraan gaji dengan para pekerja ASC di Australia Barat.
Berdasarkan pakta pertahanan AUKUS, kapal selam bertenaga nuklir dari Amerika Serikat dan Inggris baru akan mulai dirotasi dari Australia Barat mulai tahun 2027, sementara Australia diperkirakan akan menerima kapal selam Virginia class pertamanya pada tahun 2030-an. (Bayu Pamungkas)
Sepertinya Australia terlalu berlebihan khawatirnya, kan 4 kasel yg kita miliki pun hanya 1 KRI Cakra yg mungkin siap tempur tapi kita tak khawatiran, biasa sajalah