Australia Ketar-ketir, Cina Kirim Dua Kapal Perang ke Timor Leste, Salah Satunya Bisa Bawa Satu Batalyon Marinir
Setelah dua kapal perang Angkatan Laut Cina yang disebut ‘ngendon’ di pangkalan angkatan laut (Lanal) Ream, Kamboja. Kini ada kabar terbaru yang bisa membuat Amerika Serikat dan Australia ‘ketar-ketir’, yakni dua kapal perang Angkatan Laut Cina lain akan mengunguji Kamboja dan Timor Leste, tak jauh dari halaman depan Negeri Kanguru.
Baca juga: Kata CSIS: “Cina Mulai Tempatkan Kapal Perang Secara Permanen di Lanal Ream (Kamboja)”
Seperti dikutip Channel News Asia – dua kapal perang Angkatan Laut Cina akan berlayar ke Kamboja dan Timor Leste mulai pertengahan Mei sampai pertengahan Juni 2024. Misi pelayaran tersebut telah diwartakan secara resmi oleh Kementerian Pertahanan Cina pada 9 Mei 2024. Dan yang dikirim dalam pelayaran ke Timor Leste bukan kapal ‘kaleng-kaleng’, melainkan kapal perang dengan tonase besar.
Dalam misi pelayaran ini, Angkatan Laut Cina akan mengirim kapal latih terbesar dan kapal serbu amfibi. Kapal latih terbesar yang dimaksud adalah Qi Jiguang (83) – Type 680 training ship. Disebut dalam kode NATO – Dadu, kapal latih ini mulai dioperasikan Angkatan Laut Cina pada 21 Februari 2017.

Dengan membawa kadet taruna, Qi Jiguang terlibat dalam sejumlah pelayaran pelatihan di sekitar Kawasan Indo-Pasifik sejak tahun 2019, kapal ini pernah mengunjungi Wellington di Selandia Baru antara tanggal 22 dan 26 Oktober 2019.
Qi Jiguang – Type 680 training ship dibangun oleh Liaonan Shipyard di Dalian. Dari spesifikasi, Qi Jiguang punya bobot 9.000 ton dengan panjang 163 meter dan lebar 22 meter. Kapal latih lintas samudera ini ditenagai 2x SEMT-Pielstick diesels, 2 shafts, 7,200 bhp, yang membawa kapal dengan kecepatan 22 knots dan mampu mengarung sejauh 10.000 nautical mile (18.520 kilometer).
Qi Jiguang diawaki 450 personel, ditambah 50 tenaga instruktur dan 400 kadet. Kapal latih ini juga dilengkapi senjata untuk proteksi, berupa satu pucuk meriam H/PJ-26 kaliber 76 mm pada haluan dan dua pucuk kanon H/PJ-17 kaliber 30 mm. Kapal ini juga dibekali 2x multi-purpose boats 2x life boats, dan satu unit helikopter angkut berat Changhe Z-8.
Sementara kapal serbu amfibi yang ikut mendampingi adalah Jinggang Shan (999) yang masuk dalam Landing Platform Dock (LPD) Type 071 Yuzhao class. LPD Type 071 banyak disebut-sebut sebagai wahana yang bakal diandalkan Cina Daratan kala suatu waktu akan menyerbu Taiwan.

LPD Type 071 punya panjang 210 meter dan lebar 28 meter. LPD ini dilengkapi dengan dek kendaraan, dek pendaratan, dan hanggar. Type 071 dengan bobot 25.000 ton, membawa kombinasi angkut marinir, kendaraan, kapal pendarat (LCU dan hovercraft) serta helikopter. Untuk menggeser pasukan, Type 071 dapat membawa kekuatan satu batalyon infanteri, setara 800 pasukan.
Dek helikopternya dapat menampung dua helikopter angkut berat, Angkatan Laut Cina dalam hal ini menggunakan SA-321 Super Frelon (Z-8). Namun secara keseluruhan, Type 071 dapat membawa empat unit Z-8, dengan dua unit dalam status tersimpan di hanggar. Beberapa kendaraan serbu amfibi yang kerap didaratkan dari Type 071 adalah tank IFV amfibi ZBD05.
LPD Type 071 dibekali satu unit kanon AK-176 76 mm pada haluan dan empat unit kanon CIWS (Close In Weapon System) AK-630 kaliber 30 mm. Untuk perlindungam, Type 071 dilengkapi 4×18-tube Type 726-4 decoy/chaff launcher.
LPD Type 071 disokong tenaga gabungan diesel dan diesel terpadu (CODAD) yang propulsinya dikendalikan secara otomatis. Sistem propulsinya terdiri dari empat mesin diesel Shaanxi 16 PC2.6 V400. Setiap mesin dapat menghasilkan tenaga 35.197 kW, sementara untuk kecepatan maksimum 25 knots. Maksimum endurance berlayar Type 071 adalah 60 hari. Dengan kecepatan jelajah 18 knots, Type 071 dapat menjelajah sejauh 19.000 km. (Gilang Perdana)
Type 071E Resmi Dipesan Thailand, Bakal Jadi Landing Platform Dock Terbesar di Asia Tenggara
Kalo mau Xian H-6 hidupkan lagi aja yg ada di museum Dirgantara. Toh jangkauannya tidak terlalu jauh. Hampir sama jangkauannya dg F-15EX.
Type 52D juga senjatanya tidak kalah banyak dari Fregat Merah-Putih. Yg penting adalah segera akuisisi F-35 B dan buat LHA nya.
Judulnya terlalu lebar, yg ketir2 tu indo ni, aus biasa aja, lagian jauh. Masi di wilayah NKRI tau? Masa cman bsa pakai mulut” Perang mulut besar.
Apa perlu kita beli Xian H-6 untuk ditempatkan di ELT dan type 52D untuk ditempatkan di MRK ?
Kabur ah
@api_maliter Ch…atas dasar statemen dari admin kita Indomiliter lah, walau pastinya Aussie tak ketar ketir sama sekali
Atas Dasar Apa Sampai Ketar Ketir ???
Baca bagaimana TimLes di kerjain abis abisan sama Aussy di Celah Timor, Aussy dapet minyak, TimLes dapet ampas. Ya konsekwensi dari kemerdekaan mereka. Sekarang dalam kondisi sebagai anak tiri di ASEAN dan cenderung diasapin sama Aussy, China ngeliat peluang dan ambil celah.
Jelaslah Aussy ketar ketir, ibarat Cuba dihalaman belakang AS atau Ukraina dihalaman belakang Aussy. Indonesia tinggal mengais cuannya ajah.
Lebih tepatnya “Ausie sang pemecah belah Timor Timur ketar ketir”
DULUUUUUU, Eyang HARTO di RESTUI MASUK Leste krn SI CENTENGnya UAK SAM, AUSSIE, ketakutan USSR COMMIES bikin Leste jadi CUBAnya Aussie di Asia.
SELAMA COLD WAR……TIM2 NGGAK PERNAH DI USIK2 ma si Aussie TETAPI setelah BERLIN WALL FELT mulai tuh usik krn ngincer MINYAKNYA dgn ngusilk2 lagi TIM TIM
YOOOOO XI JIN PING, jadikan Leste SEKUTUMU jadi kapal2nya bisa punya base spy di CAMBODIA n PAKISTAN dgn bebas….
Pak HARTO mbatin…….” WES CEPETAN XI….DI KEKi DUWIT si LESTE koyo KAMBOJA ben kapal2 mu nduwe BASE nang Leste…..KARMAne prajuritku sing podo mati ning TIM TIM………RAKSANOOOO KON AUSSIE ..”
Anehnya mengapa RI yang secara geografis lebih dekat dengan Timor Leste tak ikut ketar-ketir juga?
Wah bagus ya LPD 071 nya andai kita juga punya… bisa geser satuan penanggulangan bencana personil, tenaga medis, logistik dan peralatan berat hanya sekali angkut