Australia di Ambang Kesepakatan Ekspor Terbesar, Produksi 100 Unit Ranpur Boxer 8×8 untuk Jerman Senilai $3 Miliar

Proyek pengadaan ranpur Boxer 8×8 tak pelak menjadi bukti keberhasilan Australia dalam alih teknologi pada industri pertahanan. Betapa tidak, ranpur Boxer 8×8 yang aslinya berasal dari Jerman, namun, justru kini Australia berhasil meraih kesepakatan untuk mengekspor Boxer 8×8 ke Jerman.

Baca juga: Australian Army Umumkan Kemampuan Operasional Awal Ranpur Rheinmetall Boxer 8×8

Seperti dikutip abc.net.au (23/3/2023), Australia disebutkan dalam waktu dekat ini akan menandatangani kesepakatan ekspor pertahanan terbesar yang pernah ada di negara itu, yang dilaporkan bernilai hingga $3 miliar. Kontrak terbesar itu didapatkan Australia dengan memasok kendaraan tempur Boxer 8×8 yang diproduksi Rheinmetall Australia di Queensland untuk kebutuhan militer Jerman.

Nilai total kesepakatan belum dikonfirmasi, namun diperkirakan Australia akan menjual 100 Boxer kepada pemerintah Jerman. Nilai kontrak kemungkinan akan melebihi nilai semua ekspor pertahanan Australia untuk tahun 2020-2021.

“Peluang ekspor ini akan mengamankan pekerjaan yang dijamin dengan gaji tinggi di Queensland dan di seluruh negeri, membantu membangun industri pertahanan Australia dan meningkatkan ekonomi lokal” kata Menteri Federal untuk Industri Pertahanan Pat Conroy.

Sebelumnya, Departemen Pertahana Australia telah memesan 244 unit Boxer dengan nilai akuisisi US$3,53 miliar untuk kebutuhan Angkatan Darat Australia. Dari jumlah tersebut, 211 unit adalah Boxer 8×8 varian Combat Reconnaissance Vehicles (CRV)


Dengan kontrak ekspor baru dengan Jerman maka akan ada peningkatan persyaratan fasilitas produksi dengan pemasok dari seluruh Australia yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.

Setahun memasuki perang di Ukraina, Jerman, bersama dengan anggota NATO lainnya, telah mengirimkan stok pertahanan yang signifikan ke Ukraina, kondisi tersebut mengharuskan pengisian ulang peralatan militer dengan cepat di antara negara-negara Eropa Barat.

(Australian Army)

Tidak diketahui apakah ranpur Boxer yang ditujukan ke Jerman atau yang telah dipesan untuk Angkatan Darat Australia akan dibuat terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan ekspor. Kantor Ekspor Pertahanan Australia menempatkan nilai total ekspor pertahanan Australia pada 2020-2021 sebesar $2,6 miliar—yang berarti kesepakatan tunggal dengan Jerman ini kemungkinan akan melebihi angka tersebut.

Nilai yang tepat dari semua ekspor pertahanan Australia sulit untuk dipastikan karena badan-badan Australia yang berbeda menggunakan metode perhitungan yang berbeda dan beberapa kesepakatan tetap rahasia secara komersial.

Dari spesifikasi, Boxer 8×8 punya bobot standar 24 ton dan bobot tempur 38,5 ton. Ranpur ini ditenagai mesin diesel MTU 8V199 TE20 yang menghasilkan tenaga 711 hp. Proteksi ranpur ini tergolong super, lantaran sudah mengadopsi AMAP (Advanced Modular Armor Protection) composite armour. Meski bobotnya tambun, Boxer sanggup ngebut sampai 103 km per jam dan menjelajah hingga 1.100 km.

Boxer 8×8 punya panjang 7,93 meter, lebar 2,99 meter dan tinggi 2,37 meter. Untuk varian angkut personel, ranpur ini dapat membawa delapan pasukan infanteri.

Lantaran mendapat order jumbo dari Australia, Jerman merestui Rheinmetall untuk membangun fasilitas produksi terbesarnya di luar Jerman. Berlokasi di Ipswich, barat daya Brisbane, fasilitas produksi Rheinmetall di Australia mulai berproduksi pada tahun 2020.

Baca juga: Bikin Kejutan! Rheinmetall Tampilkan Ranpur Boxer dalam Platform Roda Rantai

Ada 186 unit Boxer yang akan diproduksi di Australia, yakni terdiri dari varian reconnaissance, command and control, joint fires, surveillance, ambulance dan battlefield repair and recovery. Varian paling lethal dari keluarga Boxer pesanan AD Australia (Boxer CRV) dilengkapi sistem kubah modular Rheinmetall’s digital Lance turret dengan bekal senjata utama kanon Rheinmetall MK30-2/ABM kaliber 30 mm.

Dan, siapa sangka, sekarang fasilitas produksi Rheinmetall di Australia bakal memproduksi ranpur Boxer 8×8 untuk kebutuhan negara asalnya, yakni Jerman. (Gilang Perdana)

4 Comments