AU Cina Pensiunkan Total Jet Tempur “Laris Legendaris” Chengdu J-7 di 2023

Angkatan Udara Cina terus diperkuat dengan kedatangan jet tempur modern dari generasi 4.5 (Chengdu J-10 dan Shenyang J-11) dan generasi 5 (Chengdu J-20), dan ketika penempur baru berdatangan, maka status jet tempur tua akan dipensiunkan secara bertahap. Salah satu penempur yang akan dipensiunkan adalah Chengdu J-7 Fishcan, yang dalam versi eskpornya dikenal sebagai F-7 Airguard.

Baca juga: ‘Karyakan’ Jet Tempur Tua, Cina Jadikan Shenyang J-6 (MiG-19) Sebagai Drone

Mengutip dari Global Times (29/1/2023), disebutkan AU Cina akan memensiunkan secara keseluruhan armada jet tempur J-7 pada tahun 2023. Dengan industri penerbangan Cina yang membangun jet tempur canggih dengan akselerasi yang tinggi, maka AU Cina telah mulai memensiunkan J-7 mulai tahun 2018.

Terbang perdana pada 17 Januari 1966, Chengdu J-7 adalah jet tempur supersonik pertama yang dikembangkan oleh Cina dan dapat mencapai kecepatan Mach 2. Chengdu J-7 masuk kategori pesawat tempur generasi kedua. Oleh militer Cina, J-7 digunakan oleh angkatan udara dan penerbangan angkatan laut.

“Kapasitas produksi pesawat baru China telah meningkat, dan jumlah jet tempur J-7 yang tersisa dalam layanan aktif sekarang tinggal sedikit, kata pakar militer Cina, Du Wenlong.

Rancangan J-7 secara signifikan berkontribusi pada pertahanan udara Cina, dan banyak varian termasuk jet latih Guizhou JL-9 dikembangkan berdasarkan J-7. Fakta yang menarik, jet tempur produksi Chengdu Aircraft Corporation ini, terbilang laris manis di pasaran negara-negara berkocek ngepas.

Diproduksi mulai 1965 hingga 2013, tak kurang dari 2.400 unit J-7 yang telah diproduksi. Selain digunakan oleh AU Cina, pengguna terbesar F-7 adalah Bangladesh dan Korea Utara. Lain dari itu, J-7 saat ini masih dioperasikan oleh Mesir, Iran, Myanmar, Namibia, Nigeria, Pakistan, Sri Lanka, Tanzania dan Zimbabwe. Sebelumya, Albania dan Irak juga merupakan operator F-7.

Meski telah dipensiunkan, pesawat ini tak lantas di scrap, pensiunan J-7 digunakan untuk pelatihan dan pengujian, atau dapat dimodifikasi menjadi drone dan memainkan peran baru dalam peperangan modern. Chengdu J-7 diketahui termasuk di antara pesawat militer Cina yang terlihat terbang di dekat Pulau Taiwan dalam latihan pada Juni 2021.

Dari sejarahnya, Chengdu J-7 merupakan varian dari Mikoyan-Gurevich MiG-21 yang dilensi oleh Cina dari Uni Soviet. Persisnya pada 30 Maret 1962, Uni Soviet dan Cina menandatangani pengaturan transfer teknologi yang berkaitan dengan MiG-21.

Baca juga: Setelah Mengudara 40 Tahun, AU India Akhirnya Pensiunkan MiG-21 Bison Mulai September 2019

Pesawat ini dipersenjatai dengan rudal udara ke udara jarak pendek berpemandu infrared dan terutama dirancang untuk pertempuran udara ke udara jarak pendek. Jet tempur ini juga digunakan untuk dukungan udara jarak dekat.

Pada tahun 2013, produksi J-7 dihentikan setelah pengiriman 16 unit F-7BGI ke Angkatan Udara Bangladesh. (Bayu Pamungkas)

4 Comments