AU Australia Tingkatkan Kemampuan SAR Kit pada Boeing P-8A Poseidon
Nama pesawat intai ini terbilang kondang kala terlibat dalam Operasi SAR terbesar, yaitu pencarian bangkai pesawat Boeing 777-200 MH370 Malaysia Airlines yang hilang di Samudera Hindia pada tahun 2014. Meski upaya SAR tak membuahkan hasil, namun dengan kemampuan endurance dan terbang di ketinggian rendah, menjadikan nama Boeing P-8A Poseidon ikut terpromosikan, selain fungsi utama pesawat ini untuk patroli maritim dan anti kapal selam (AKS).
Baca juga: Boeing P-8 Poseidon – Sang Dewa Laut Incaran Patroli Maritim TNI AU
Khusus untuk peran SAR (Search and Rescue), belum lama ini, AL AS melakukan uji perangkat yang disebut UNIPAC III SAR kit untuk pengujian pada P-8A Poseidon RPAS untuk meningkatkan kemampuan pada respon cepat pada misi kemanusiaan di seluruh dunia.
Dikutip dari shephardmedia.com, pemasangan perangkat UNIPAC III SAR kit saat ini statusnya masih uji coba dan sebagai penyandang dana dalam proyek ini ternyata bukan AS, melainkan AU Australia (RAAF).
Kabarnya dengan UNIPAC III SAR kit, jumlah korban yang dapat diselamatkan di tengah laut dapat ditingkatkan, bila selama ini dalam respon pertama, Poseidon hanya bisa ‘menyelamatkan’ 16 orang, maka dengan perangkat baru ini, dalam satu kali ‘serangan,’ Sang Dewa Laut dapat menyelamatkan 100 orang. Langkah ini memastikan setiap korban selamat yang ditemukan di tengah laut akan mendapatkan pasokan makanan, minuman, obat-obatan dan komunikasi untuk waktu yang cukup panjang.
“Program pengujian ini adalah contoh sempurna dari manfaat yang diperoleh ketika dua mitra internasional bergabung sebagai bagian dari sebuah kemitraan internasional. AU Australia tidak hanya mengambil langkah besar, tetapi AL AS juga menerima pengalaman dan hasil tes dari pengembangan ini,” ujar Australian P-8A Flight Test Tactical officer di Naval Air Station Patuxent River, Maryland, AS.
Katie Giewont, seorang insinyur uji terbang Kompatibilitas P-8A Air Vehicle Stores Store, mengatakan, “Selama setahun terakhir, kami telah melakukan berbagai ground and flight tests, termasuk static ejection, safe separation dan program integrasi untuk mensertifikasi UNIPAC III.”
RAAF akan melakukan pengujian operasional tambahan di Australia pada akhir tahun ini, dan AL AS kabarnya akan mengevaluasi UNIPAC III untuk armadanya dan akan menggunakan hasil dari uji operasional RAAF untuk mempertimbangkan potensi penerapan di masa depan.
Dioperasikan oleh AS, Australia, Inggris dan India, P-8A Poseidon telah terbukti berharga dalam misi SAR, selain kemampuan intinya dalam patroli maritim, pengintaian, intelijen, dan pengawasan di lautan lepas.
Dalam operasi SAR di lautan lepas, P-8A Poseidon yang dibangun dari platform Boeing 737-800, mampu melesat dengan kecepatan maksimum 907 km per jam. Menjadikan pesawat ini adalah yang punya potensi paling awal menjangkau lokasi kejadian di lautan. Sembari menunggu kedatangan kapal SAR, Poseidon dapat memberikan langkah awal penyelamatan, yaitu dengan melepaskan perahu-perahu karet dan tools SAR ke permukaan laut, sehingga dapat dijangkau oleh korban.
Baca juga: Gama Safe – Pelampung Canggih untuk Misi SAR dan Infiltrasi Senyap
Pada P-8A Poseidon, UNIPAC III SAR kit disematkan pada bagian bomb bay, meski untuk pesawat lain dapat juga dilepaskan dari ramp door. Bentuknya berupa tabung siinder yang berisi beragam survival kit. Agar dapat diterima dengan akurat ke titik keberadaan korban, UNIPAC III SAR kit dilengkapi parasut untuk memperlambat laju, diharapkan tingkat akurasi mencapai 10 meter. (Gilang Perdana)
Ehem,
Saya ingat beberapa tahun yang lalu Pak Menhan pernah bilang kalo yang kita butuhkan itu adalah alutsista SAR.
Xixixixixi
Kalo gasalah dulu sini berminat p-8 kan bahkan baru2 ini boeing nawarin P-8 dan E-7,nah kita nya lanjut berminat gak? Mohon suhu2 sini kasih saya bocoran dong