AU AS Terima Unit Perdana MH-139A Grey Wolf – Helikopter Angkut Multirole Pengganti UH-1N

Bila Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) mendapatkan helikopter angkut multirole terbarunya, yakni Sikorsky UH-60V Black Hawk, maka Angkatan Udara AS (USAF) rupanya tak ingin ketinggalan dalam meminta jatah modernisasi di kelas helikopter angkut multirole. Mengambil pilihan yang berbeda dari US Army, maka USAF memilih kolaborasi Boeing dan Leonardo Helicopters untuk mengisi segmen multi-mission helicopter.

Baca juga: Black Hawk Varian Terbaru, UH-60V Tuntaskan Uji Operasional Awal, Produksi Secara Penuh Dimulai

Dikutip dari defence-blog.com (28/8/2022), disebutkan Leonardo dan Boeing telah mengirimkan empat unit helikopter uji MH-139A Grey Wolf pertama ke Angkatan Udara AS sebagai layanan untuk menggantikan armada helikopter UH-1N yang sudah uzur.

MH-139A Grey Wolf adalah helikopter multi-mission yang didasarkan dari basis helikopter AW139 buatan Leonardo yang telah terbukti dan dirancang untuk melindungi dan mengangkut pejabat pemerintah AS dan pasukan keamanan. Boeing mendapatkan kontrak senilai US$2,4 miliar pada September 2018 untuk memproduksi 80 unit helikopter, sistem pelatihan, dan peralatan pendukung terkait.

Tonggak pengiriman datang setelah Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan sertifikat tipe tambahan terakhir yang diperlukan untuk melengkapi Formulir 250 Departemen Pertahanan AS dan secara resmi memulai penerimaan helikopter. Boeing dan Angkatan Udara AS saat ini akan melanjutkan dengan pengembangan tambahan dan pengujian operasional awal untuk mendukung pesawat.

Leonardo memproduksi helikopter di fasilitas Part 21 bersertifikasi FAA di timur laut Philadelphia, sementara Boeing bertanggung jawab atas pengadaan dan pemasangan peralatan militer, dan dukungan pasca pengiriman helikopter.

Kemudahan yang ditawarkan dari MH-139A Grey Wolf adalah kemudahan adaptasi dan pemeliharaan, dimana MH-139A punya banyak kesamaan spesifikasi dengan AW139. Sebelum dipasarkan ke AS lewat Boeing, di Italia, Leonardo Helicopters sudah lebih dulu merilis AW139M – Modern Medium Lift Utility Helicopter. AW139M sendiri pada dasarnya merupakan versi militer dari AW139, dan di Indonesia AW139 telah dikenal sebagai helikopter tercanggih dengan kemampuan endurance tertinggi yang dimiliki BASARNAS (Badan SAR Nasional).

Secara teknis, AW139 bisa disandingkan dengan helikopter H225M Caracal dan Black Hawk, yakni sudah mengandalkan full glass cockpit, twin engine, dan tidak memiliki pintu rampa (ramp door).

AW139 milik BASARNAS.

AW139M dan MH-139A Grey Wolf dirancang untuk menndukung seabreg misi, mulai dari surveillance, utility, troop transport, special force insertion, medevac (medical evacuation), Combat SAR, command & control, dan fire support (bantuan tembakkan).

AW139M mengadopsi lima bilah baling-baling utama (main rotor blade). Sumber tenaganya berasal dari dua mesin turbin 2 x Pratt & Whitney PT6C-67C. Dengan dukungan teknologi One Engine Inoperative (OEI), mesin dirancang untuk adaptif dalam beragam kondisi ekstrim. Kemampuan hovering yang baik juga menjadi daya pikat AW139 sebagai heli tempur yang tangguh.

Senapan mesin berat pada door gun.

Dari sisi avionik, teknologi kokpitnya sudah tergolong state-of-the-art display dengan 4-axis digital autopilot (with hover mode) dan full digital electronic engine control (FADEC) meminimalkan beban kerja pilot dan mengoptimalkan efisiensi operasional.

Sebagai helikopter militer, AW139M sudah barang tentu punya ke-khasan, ini bisa dilihat dari hadirnya NVG (Night Vision Goggles) yang kompatibel dengan pencahayaan di luar dan dalam helikopter, secure communications termasuk jalur V/UHF, HF, dan Satcom, serta tactical data link berikut video data link.

Baca juga: Leonardo AW139M – Modern Medium Lift Utility Helicopter, Penantang Dominasi Black Hawk dan Caracal

Lantas bagaimana dengan urusan persenjataan? AW139M dapat dipasangi wing pylon pada sisi kiri dan kanan. Di pylon ini dapat dipasang roket FFAR dan rudal anti tank, bahkan rudal udara ke udara. Tak mau kalah dengan Black Hawk, ada window gun yang bisa dipasangi senapan mesin sedang FN MAG kaliber 7,62 mm. Atau jika mau lebih sadis lagi pada door gun bisa dipasang senapan mesin berat 12,7 mm sekelas M2HB Browning. (Gilang Perdana)

One Comment