AS Tawarkan Polandia F-15EX dengan Mesin F100 dari Pratt & Whitney, “Lebih Irit Bahan Bakar pada Penerbangan Jelajah”
|Akuisisi alutsista besar-besaran Polandia rupanya berbuah langsung pada perubahan postur kekuatan udara negeri berbendera ‘Putih Merah’ itu. Dengan pengadaan 32 unit F-35A Husarz” Lightning II dan 48 unit jet tempur ringan FA-50 Fighting Falcon, tak pelak menjadikan Polandia sebagai negeri dengan kekuatan udara paling strong di kawasan Eropa Timur. Tapi pengadaan F-35A dan FA-50 dirasa belum cukup.
Baca juga: Lockheed Martin Luncurkan Unit Perdana Jet Tempur Stealth F-35A “Husarz” Pesanan Polandia
Guna mengganti semua aset jet tempur era Soviet yang saat ini masih tersisa, Polandia telah mencanangkan untuk mencari pengganti MiG-29 Fulcrum. Wujud konkritnya, Polandia saat ini tengah mempertimbangkan opsi pengadaan, antara Boeing F-15EX Eagle II dan Eurofighter Typhoon untuk menggantikan armada MiG-29 yang sudah tua, dengan kesepakatan potensial untuk dua skadron F-15EX yang masih dalam pertimbangan.
Baik Boeing maupun Airbus Defence and Space (ADS) tentu mempersiakan keinginan Polandia dengan paket penawaran yang memikat. Dari Boeing, disebut bahwa F-15EX yang ditawarkan ke Polandia akan mendapat ‘sentuhan’ khusus. Jika Warsawa memilih pesawat tempur battle proven dari AS tersebut, maka ada potensi bagi Polandia untuk mendapatkan versi yang lebih ekonomis pada F-15EX, khususnya selama penerbangan jelajah.

Keuntungan tersebut berasal dari tawaran dari pabrikan mesin Pratt & Whitney untuk melengkapi F-15 Polandia dengan mesin mereka jika Polandia memutuskan untuk membelinya.
Saat ini, F-15EX ditenagai oleh mesin General Electric F110-129. Namun, Pratt & Whitney mengusulkan alternatif dengan mesin F100-nya. Mesin Pratt & Whitney F100 secara luas dianggap sebagai mesin yang paling hemat bahan bakar selama penerbangan jelajah, jika dibandingkan dengan General Electric F110.
Perbedaan tersebut berasal dari filosofi desain dan fokus operasional mereka yang berbeda. F100 secara khusus dirancang untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar, terutama pada kecepatan jelajah subsonik, yang biasanya menghabiskan banyak waktu untuk pesawat militer selama operasi transit atau patroli.
Rasio bypass yang lebih rendah dan siklus termodinamika yang dioptimalkan memungkinkan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien saat afterburner tidak digunakan, sehingga sangat cocok untuk penerbangan yang lebih lama di ketinggian jelajah. Selain itu, tahap kompresor dan turbin F100 meningkatkan manajemen aliran udara dalam kondisi ini, sehingga semakin meningkatkan efisiensi bahan bakarnya.
Jet Tempur F-15EX Sanggup Melesat Nyaris Mach 3, Tapi Ada Syaratnya
Sebaliknya, mesin F110 dari General Electric dirancang untuk daya dorong yang lebih tinggi dan fleksibilitas yang lebih baik, unggul dalam skenario kecepatan tinggi dan ketinggian tinggi yang umum dalam situasi pertempuran. Hal ini menjadikan F110 sebagai mesin yang kuat dan mudah beradaptasi, tetapi kekurangannya—seperti rasio bypass yang meningkat dan rangka yang sedikit lebih berat—menyebabkan berkurangnya efisiensi bahan bakar selama penerbangan jelajah yang diperpanjang.
Mesin F110 unggul dalam skenario di mana akselerasi cepat dan daya dorong maksimum sangat penting. Namun, tenaga ini disertai dengan kekurangannya: peningkatan konsumsi bahan bakar selama operasi rutin. Di sisi lain, F100 tetap menjadi pilihan hemat bahan bakar untuk misi yang memprioritaskan ketahanan dan ekonomi daripada tenaga semata.
Selain performa mesin yang lebih hemat bahan bakar, pemanis tawaran dari AS ke Polandia juga mencakup tawaran dari Pratt & Whitney untuk meningkatkan aktivitas perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan menyeluruh (MRO) mesin oleh perusahaan lokal di Polandia.
“Pratt & Whitney sudah memiliki jejak yang cukup besar di Polandia, tempat ia menempatkan tim teknisi mesin F100 saat Polandia mengakuisisi jet tempur F-16 lebih dari dua dekade lalu,” demikian dilaporkan Aviation Week, yang menyebutkan fasilitas perusahaan di Rzeszów, yang dibuka pada tahun 2015.
Boeing F-15EX vs Eurofighter Typhoon – Rivalitas Eropa dan AS
Polandia kini tengah dihadapkan pada pilihan, apakah akan mengakuisisi Eurofighter Typhoon atau F-15EX Eagle II. Pilihan ini akan berdampak signifikan pada modernisasi angkatan udaranya. Kedua pesawat memiliki manfaat unik, sehingga bukan perkara mudah untuk menentukan pilihan.
F-15EX menonjol karena kemampuan dominasi udaranya yang mengesankan. Sebagai model terbaru dalam jajaran F-15, pesawat ini menawarkan interoperabilitas yang luar biasa dengan pasukan NATO, faktor kunci untuk persyaratan strategis Polandia. Teknologi canggih dan daya dukungnya yang kuat menjadikannya kandidat yang kuat untuk mempertahankan superioritas udara.
F-15EX memiliki rekam jejak yang andal dan dikenal karena keandalannya yang tinggi. Berkat sistemnya yang canggih dan perawatan yang lebih mudah, pesawat ini menawarkan biaya operasional jangka panjang yang lebih rendah. Banyak ahli percaya bahwa memilih F-15EX akan secara signifikan meningkatkan kemampuan Polandia untuk menegakkan sikap pertahanan yang kuat dan independen.
Di sisi lain, Eurofighter Typhoon menonjol karena keserbagunaannya yang luar biasa dan rekayasa Eropa yang canggih. Sebagai bukti kolaborasi Eropa, pesawat ini unggul dalam berbagai peran, mulai dari superioritas udara hingga misi serangan darat.
Selain itu, mengintegrasikan Typhoon ke dalam industri pertahanan Eropa dapat menawarkan banyak kolaborasi teknologi dan manfaat industri bagi Polandia. Para ahli menyoroti bahwa kemajuan Typhoon yang berkelanjutan dan hubungan yang kuat dengan NATO menjadikannya pilihan yang menarik bagi negara-negara yang ingin melakukan modernisasi jangka panjang. (Gilang Perdana)
Batalkan aja, terlalu banyak Syarat dan Ketentuan yang berlaku.
Fokus ke Rafale aja, atau J-10CE
Sepertinya Prabowo sedang menunggu hasil pilpres di USA. Jika Harris yg menjadi presiden maka Indonesia akan membeli F-15EX dengan jumlah yg kecil mungkin sekitar 12-16 unit.
Nah, jika Trump yg menang maka Indonesia punya kesempatan untuk memborong F-35A/B hingga 36 unit beserta THAAD dan Patriot. Sudah jelas siapa yg kemungkinan bakalan menang pilpres kedepan.