AS Susun Skenario Lawan Invasi Cina ke Taiwan, Salah Satunya Kirim MBT M1E3 Abrams Sapu Bersih PLA
Beberapa pengamat militer dunia memperkirakan Cina mulai menginvasi Taiwan pada tahun 2027. Kendati tak dapat dipastikan, Taiwan terus bersiap menghadapi segala ancaman. Tak hanya negara kecil itu, Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu dan polisi dunia, bersama-sama Jepang dan Korea Selatan, juga sudah menyusun skenario melindungi Taiwan dari pendudukan Cina. Salah satunya adalah mengirim Main Battle Tank (MBT) M1E3 Abrams.
Baca juga: USAV SSGT Robert T. Kuroda (LSV-7) – Inilah Kapal Pembawa MBT M1A1 Abrams ke Indonesia
Kehadiran MBT M1E3 Abrams atau generasi terbarunya yang saat ini tengah dikembangkan, disebut Panglima Angkatan Darat AS di Pasifik, Jenderal Charles Flynn, sebagai bagian dari “combined force” atau kekuatan gabungan dalam mengusir Cina dari Taiwan andai terjadi invasi.
Perang Pasifik yang meletus antara Cina dan Taiwan memang diprediksi berpusat pada Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) dengan penggunaan rudal jarak jauh akan menjadi kunci serangan.
Namun demikian, Flynn menyebut, mustahil AL dan AU dapat menjaga rantai pasokan logistik tanpa adanya kekuatan darat. Itu sebab kehadiran MBT M1E3 Abrams yang lebih cepat, lebih ringan, dan lebih hemat bahan bakar dari pendahulunya beserta kendaraan tempur lainnya sangat dibutuhkan.
Selain menjaga pasokan logistik garis depan pertempuran untuk prajurit, kapal, pangkalan, pesawat terbang, dan pangkalan udaranya, MBT M1E3 Abrams dan MBT lainnya juga berguna untuk menyisir tentara Cina (PLA) saat perlawanan mereka berakhir.
Pendudukan pasukan internasional pimpinan AS, Jepang, dan Korea Selatan di Taiwan beserta gelombang kedatangan MBT akan menandakan akhir dari invasi Cina dan perlawanan sengit di udara dan laut antara sekutu dan Cina.
Angkatan Laut AS diketahui tengah mengembangkan Ship-to-Shore Connector Landing Craft (SSCLC) untuk memudahkan pengiriman sejenis MBT ke darat; termasuk generasi terbaru air-cushion hovercraft menggantikan Landing Craft Air Cushion (LCAC) yang sudah ada.
AL AS juga memiliki armada kapal Expeditionary Fast Transport (EFT) yang jumlahnya terus bertambah. Kapal EFT ini mampu meningkatkan kemampuan pasukan gabungan secara besar-besaran untuk mengangkut dan mengerahkan MBT melintasi wilayah lautan yang luas hingga ke wilayah pulau dan pesisir sesuai kebutuhan.
Setiap kapal EFT dapat mengangkut 600 ton kargo atau mampu mengangkut 5 atau 6 MBT Abrams dalam sekali jalan dengan kecepatan tinggi, memindahkan tank dari satu lokasi daratan atau pulau ke pulau lain.
Baca juga: Taiwan Repowering M60A3 Patton – Main Battle Tank Lawas yang Legendaris
Tak hanya AL, Angkatan Darat AS juga memiliki tank-transporting watercraft yang sudah standby di Pasifik, seperti di Hawaii, Okinawa, dan Tokyo. Selama latihan Talisman Sabre baru-baru ini, tank-transporting watercraft, seperti kapal angkut USAV SSGT Robert T. Kuroda, turut berpartisipasi memindahkan tank dari Australia ke Indonesia untuk latihan militer gabungan Super Garuda Shield 2023. (Alp)
US terus menerus menciptakan bara api peperangan, tidak cukup di Timur Tengah, sekarang pun Asia menjadi arena proxy war selanjutnya. Terkutuklah politisi yg terus menerus keruk keuntungan dari perang