AS Beri Lampu Hijau Penjualan 20 Unit F-16 Viper dengan Paket ‘Siap Perang’ ke Filipina

Meski Filipina pernah menyatakan tertarik pada Saab Gripen buatan Swedia, namun pinangan untuk jet tempur utama Negeri Pinoy akhirnya merujuk pada F-16 C/D Block 70/72 atau kondang disebut F-16 Viper buatan Lockheed Martin.

Baca juga: Saab Swedia Tawarkan Paket Leasing Jet Tempur Gripen C/D ke Filipina

Dipastikan bukan April Mop, pada 1 April 2025, US Defense Security Cooperation Agency (DCSA) di bawah Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), lewat news release menyebut telah menyetujui penjualan jet tempur F-16 kepada Pemerintah Filipina di bawah program foreign military sale (FMS) senilai US$5,58 miliar.

Kongres AS telah diberitahu tentang kemungkinan penjualan tersebut, yang mencakup 16 unit F-16 C Block 70/72 (single seat) dan empat unit F-16 D Block 70/72 (tandem seat)

Berdasarkan penjualan tersebut, Filipina juga akan menerima 24 mesin F110-GE-129D atau F100-PW-229, 22 Radar AN/APG-83 Active Electronically Scanned Array (AESA) Scalable Agile Beam, 22 Modular Mission Computers 7000AH, 22 Embedded Global Positioning System Inertial Navigation Systems with Selective Availability Anti-Spoofing Module dan 88 peluncur rudal berpemandu LAU-129.

Komponen utama penjualan tersebut juga akan mencakup 22 unit kanon M61A1, 112 unit rudal udara ke udara jarak jauh AIM-120C-8 AMRAAM, 40 unit rudal udara ke udara jarak deket AIM-9X Block II Sidewinder, 60 bom serbaguna MK82 500-lb, 60 bom serbaguna M-84 2.000-lb, 30 Joint Direct Attack Munition (JDAM) KMU-572 tail kit untuk GBU-38 atau Laser JDAM GBU-54, empat bagian pemandu AMRAAM, 36 Guided Bomb Unit (GBU)-39/B Small Diameter Bombs Increment

Dalam paket penjualan, juga mencakup 12 unit AN/AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pods, 24 unit Multifunctional Information Distribution System-Joint Tactical Radio Systems, 32 unit AIM-9X Block II Sidewinder Captive Air Training Missiles, Sistem peperangan elektronik AN/ALQ-254 Viper Shield atau sistem yang setara, rudal latih AIM-9X Sidewinder dan detektor target optik aktif (AOTD), sistem Infrared Search and Track (IRST), sistem jangkauan Air Combat Maneuvering Instrument (ACMI), sistem decoy, peluncur LAU-117 dan LAU-88 Maverick, perangkat lunak dan dukungan perangkat lunak yang dirahasiakan dan tidak dirahasiakan, publikasi, manual, dan dokumentasi teknis yang dirahasiakan dan tidak dirahasiakan, fasilitas dan dukungan konstruksi, simulator dan perangkat pelatihan, pelatihan personel dan peralatan pelatihan, logistik dan dukungan program.

Legion Pod – Saatnya Jet Tempur F-16 Gunakan Sensor IRST

“Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan keamanan mitra strategis yang terus menjadi kekuatan penting bagi stabilitas politik, perdamaian, dan kemajuan ekonomi di Asia Tenggara,” menurut pernyataan yang diterbitkan oleh DSCA.

“Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Filipina untuk melaksanakan kewaspadaan wilayah maritim dan misi dukungan udara jarak dekat serta meningkatkan kemampuan penindakan pertahanan udara musuh (SEAD) dan interdiksi udara.

Meski AS telah mengajukan paket penjualan, namun Filipina masih dapat melakukan negosiasi untuk menambah atau mengurangi item dalam paket yang ditawarkan, mengigat keterbatasan anggaran. Namun, melihat potensi konflik terbuka dengan Cina, maka besar kemungkinan paket F-16 Viper ‘Siap Perang’ ini akan diborong oleh Manila. (Bayu Pamungkas)

Punya Kesamaan 70% Suku Cadang dengan F-16, Mesir Tengah Godok Serius Akuisisi FA-50 Fighting Eagle

6 Comments