Arsenal Shipka – Submachine Gun Kompak dengan Cita Rasa Bulgaria
|Submachine Gun (SMG) yang satu ini mungkin tak masuk ke Indonesia, namun, desainnya yang kompak dan sederhana, membuat Shipka menarik untuk dikupas. Diproduksi oleh manufaktur senjata asal Bulgaria, Arsenal, Shipka belu terlalu tua sebagai SMG, lantaran pertama kali diproduksi pada tahun 1996.
Baca juga: SMG Sa Vz 61 Skorpion – Pernah Jadi Andalan Paskhas Dalam Misi CQB
Dalam catatan resminya, Shipka yang mengusung kaliber 9 mm digunakan oleh militer dan polisu Bulgaria, unit militer yang menggunakan salah satunya adalah pasukan khusus AD Bulgaria. Punya desain yang kompak dengan berat tanpa magasin 2 kg, membuat Shipka menjadi senjata pilihan bagi awak tank, pilot dan pasukan elite untuk pertepuran jarak dekat. Sempat senjata ini digunakan oleh aktor laga Dolph Lundgren dalam film “Direct Contact” yang dirilis tahun 2009.
Awalnya, Arsenal merancang Shipka dengan standar kaliber pistol/SMG 9 mm ala Uni Soviet, yaitu 9×18mm Makarov. Pada varian ini, Shipka hadir dengan magasin berisi 32 peluru. Baru setelah ada perubahan haluan, dimana Bulgaria bergabung menjadi anggota NATO, Arsenal merilis Shipka dengan standar munisi 9 mn Jerman/NATO, yaitu 9×19mm Parabellum, pada varian ini, magasin dibuat dengan isi 25 peluru.
Shipka bekerja dengan pola blowback dan open bolt. Untuk memperingan bobotnya, bagian bawah receiver, grip dan trigger guard dibuat dari material polymer, sedangkan komponen bagian atas receiver dibuat dari bahan baja. Shipka dilengkapi dengan popor berukuran mini yang dapat dilipat ke sisi depan.
Dengan pembidik berupa iron sight, Shipka punya jarak tembak efektif 150 meter. Kecepatan luncur proyektil 9×18mm – 320 meter per detik, sedangkan kecepatan luncur proyektil 9×19mm – 350 meter per detik. Shipka punya panjang 338 mm (popor terlipat) dan 625 mm (popor terbuka), sementara panjang larasnya 150 mm.
Baca juga: Mengenal Senjata Pelontar Granat Arsenal SAGL dan Munisi RLV-HEFJ
Sebagai catatan, Arsenal bukan nama yang asing di lingkungan TNI, lantaran perusahaan inilah yang memproduksi RPG-7 (ATGL-L) yang digunakan Korps Marinir. Selain itu, Arsenal juga memasok pelontar granat Arsenal UGGL-M1 berikut amunisinya untuk Korps Brimob Polri. (Bayu Pamungkas)
dari segi estetikanya masih bagusan MP5, FN p90