Update Drone KamikazeKlik di Atas

Arab Saudi Borong UCAV Turki Bayraktar Akinci, Disebut Sebagai Kontrak Terbesar Baykar Makina

(DailySabah)

Meski belum diumumkan berapa besar nilai kontraknya, media internasional mewartakan bahwa manufaktur drone Turki, Baykar Makina telah mendapatkan kontrak terbesar yang pernah didapatkannya. Kontak tersebut berasal dari Arab Saudi, yang membeli drone tempur (UCAV) Bayraktar Akinci. Lantaran kontrak bernilai strategis, penandatanganan pada 18 Juli 2023, disaksikan Presiden Turki Erdogan dan putra mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman.

Baca juga: [Video] Drone Tempur Bayraktar Akinci Luncurkan Rudal Udara ke Pemukaan Supersonik Pertama

Dikutip dari Breaking Defence (18/7/2023), CEO Baykar Makina, Haluk Bayraktar, menyebut perjanjian dengan Kementerian Pertahanan Arab Saudi sebagai kontrak ekspor pertahanan dan penerbangan terbesar dalam sejarah. Haluk Bayraktar mengungkapkan bahwa kesepakatan besar-besaran lainnya juga terjadi untuk pembelian munisi pintar sebagai persenjataan Akinci.

Terbang perdana pada 6 Desember 2019, Bayraktar Akinci sampai saat ini telah diproduksi 23 unit untuk kebutuhan Angkatan Udara Turki dan Pakistan.

Akinci yang mengacu pada “Raider” dalam bahasa Turki, adalah drone dengan kualifikasi HALE (High Altitude Long Endurance). Drone ini dapat melakukan operasi serangan udara-ke-darat dan udara-ke-udara. Akinci punya panjang 12,2 meter, tinggi 4,1 meter, dan memiliki lebar sayap 20 meter.

Akinci punya berat lepas landas maksimum 5.500 kilogram, dengan muatan maksimum 1.350 kilogram, dan dapat terbang sampai ketinggian 40.000 kaki (12.192 meter).

(Topwar)

Pilihan persenjataan yang disiapkan untuk Akunci adalag rudal MAM-L, MAM-C, Javelin, L-UMTAS, UMTAS, Bozok, bomb MK-81, MK-82, MK-83, smart bomb Precision Guidance Kit (HGK), Winged Guidance Kit (KGK) MK-82, Teber-82, Gökdoğan Missile, Bozdoğan Missile dan SOM-A.

Drone ini dilengkapi dengan sensor electro-optic/infrared/laser designation (EO/IR/LD), radar multi-mode active electronically scaned array (AESA), dan sistem signal intelligence (SIGINT). Drone Akinci engumpulkan dan memproses data dari sensor dan kamera onboard menggunakan fitur kecerdasan buatan yang kuat.

Dalam uji coba, Bayraktar Akinci dengan payload penuh berhasil terbang selama 13 jam 24 menit. Akinci dengan muatan penuh juga dilaporkan sukses terbang di ketinggian 30.000 kaki (setara 9.144 meter).

Baca juga: Aselsan Turki Luncurkan Radar AESA Produksi Dalam Negeri, untuk Jet Tempur F-16 dan Drone Akinci

Dengan menggunakan mesin turboprop 2x AI-450T produksi DP Ivchenko-Progress Ukraina, dua unit mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 900 hp. Drone Akinci (tanpa payload) telah menjalani sesi uji coba terbang di ketinggian 11.600 meter dengan endurance 25 jam 46 menit, serta menempuh jarak 7.507 km. (Bayu Pamungkas)