Antonov (Ukraina) Akan Produksi Drone Tempur Aarok dari Perancis
|Merujuk laporan media Perancis, La Tribune, disebut bahwa Ukraina sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk memproduksi versi drone tempur (UCAV) buatan Prancis, Aarok. Turgis & Gaillard (T&G) sekalu manufaktur Aarok dan Antonov, perusahaan dirgantara dari Ukraina, dilaporkan telah menandatangani perjanjian yang menyetujui produksi tersebut.
Baca juga: Perancis Rilis ‘Aarok’ – Drone Tempur (UCAV) Pertama Produksi Dalam Negeri
Meski belum ada konfirmasi lebih lanjut dari Kementerian Pertahanan Perancis, namun, bila Aarok benar-benar dihadirkan di medan perang Ukraina, maka ini bakal menjadi debut drone tempur (UCAV) pertama asal Barat. khusus Perancis yang dilibatkan dalam perang yang hampir berlangsung dua tahun melawan Rusia. Produksi Aarok oleh perusahaan Ukraina diduga terkait dengan upaya meminimalisir gesekan langsung antara blok Barat dan Rusia.
Aaarok sendiri baru saja diperkenalkan debutnya dalam Paris AirShow 2023, yang artinya status drone tempur ini masih dalam tahap prototipe untuk saat ini. Aarok adalan UCAV bertenaga propeller di segmen MALE (Medium Altitude Long Endurance). Selain disasar untuk kebutuhan militer Perancis, Turgis & Gaillard sedari awal memang membuka peluang ekspor untuk Aarok kepada negara di luar Perancis yang beminat.
Aarok direncakan untuk melakukan terbang perdana sebelum akhir tahun 2023. Tetapi untuk tahap awal, Aarok akan diterbangkan dengan seorang pilot di dalamnya. Pihak manufaktur akan bekerja sama dengan regulator untuk menentukan jalur uji coba pada penerbangan tanpa awak.
Turgis & Gaillard menyebut bahwa kemampuan Aarok akan sebanding dengan General Atomics Aeronautical Systems MQ-9 Reaper, yang selama ini sudah dioperasikan Angkatan Udara Perancis.
Aarok ditenagai mesin mesin turborprop Pratt & Whitney Canada PT6 1.200 hp (883 kW). Ke depannya, Turgis & Gaillard berencana memasang turboprop Safran Ardiden 3 atau GE Aviation Catalyst. Seperti pesawat konvensional, Aarok dilengkapi landing gear, dan sistem navigasi pesawat pada umumnya.
Sebagai drone tempur, Aarok dapat dibekali payload yang mencakup sensor elektro-optik/infrared yang dipasok Safran, synthetic aperture radar, signal intelligence dan electronic warfare systems. Sementara untuk senjata, dalam misi penyerangan Aarok akan dilengkapi AASM Hammer, yang tersedia dengan berbagai opsi panduan, inersia dan GPS, laser, dan infrared. Aarok dapat dilengkapi dengan rudal anti tank AGM-114 Hellfire dan munisi berpemandu AASM Hammer.
Baca juga: Spy Ranger 330 – Melihat Langsung Kemampuan Drone Intai Andalan Militer Perancis
Aarok punya berat maksimum saat lepas landas 5,4 ton dan berat kosong 2,5 ton. Payload maksimum mencapai 2,7 ton, dengan 1,5 ton di antaranya adalah payload untuk membawa persenjataan. Aarok dipersiapkan untuk dapat terbang dengan endurance selama 24 jam. (Gilang Perdana)