Antisipasi Serangan Iran, Angkatan Udara AS Kirim F-16CJ Block 50 Spesialis SEAD ke Timur Tengah
|Sebelum serangan udara Israel ke Iran pada 26 Oktober 2024, kesiapan tempur Amerika Serikat ditingkatkan ke level tertinggi plus mendukung kebijakan Washington memproteksi Israel. Dan setelah pengerahan sistem hanud Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), kini ada kabar US Central Command (CENTCOM) telah menempatkan jet tempur F-16 Fighting Falcon dengan kemampuan khusus di Timur Tengah.
Baca juga: Lancarkan Serangan ke Iran, Jet Tempur F-35 Israel Terbang Rendah di Atas Langit Yordania
Mengutip akun X US Central Command @CENTCOM, disebut Angkatan Udara AS (USAF) telah mengerahkan F-16CJ Block 50 ke Timur Tengah. F-16CJ Block 50 adalah varian F-16 dengan kemampuan khusus – Suppression of Enemy Air Defenses (SEAD). SEAD merujuk pada operasi untuk menetralkan atau menghancurkan kemampuan sistem pertahanan udara (hanud) musuh.
Tujuan utama dari SEAD adalah untuk melindungi kekuatan udara dan darat dalam misi serangan dengan menghilangkan ancaman dari sistem radar, rudal hanud dan pesawat tempur musuh.
U.S. Air Force F-16s from the 480th Fighter Squadron based at Spangdahlem Air Base, Germany arrive in the U.S. Central Command area of responsibility. pic.twitter.com/myt8uWySX9
— U.S. Central Command (@CENTCOM) October 25, 2024
F-16CJ Block 50 USAF yang dikirim ke Timur Tengah berasal dari Skadron Tempur ke-480 (480th Fighter Squadron) yang bermarkas di Pangkalan Udara Spangdahlem di Jerman. Pada hari kedatangan F-16, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin III berkomunikasi dengan mitranya dari Israel, Yoav Gallant, dengan menegaskan bahwa, “Amerika Serikat berada dalam posisi yang baik untuk mempertahankan pasukan, fasilitas, dan mitra AS di seluruh wilayah. Iran seharusnya tidak membuat kesalahan dengan menanggapi serangan Israel.”
F-16CJ Block 50
F-16CJ Block 50 terbang perdana pada 1992. Varian ini merupakan varian dari F-16 yang ditujukan untuk misi SEAD. F-16CJ Block 50 telah mengalami banyak pengembangan dan peningkatan dibandingkan dengan versi sebelumnya, termasuk kemampuan untuk meluncurkan AGM-88 HARM (High-speed Anti-Radiation Missile) dan dilengkapi dengan AN/ASQ-213 HARM Targeting System (HTS) untuk mendeteksi dan mengidentifikasi ancaman radar musuh.
F-16CJ Block 50 dioptimalkan untuk menonaktifkan radar dan sistem anti-pesawat musuh, sehingga berperan penting dalam membuka jalur aman bagi pesawat-pesawat sekutu di wilayah udara yang berbahaya.
F-16CJ Block 50 dilengkapi dengan AN/APG-68(V)5, yakni radar yang memiliki kemampuan pencarian darat dan udara yang mumpuni. Radar ini memungkinkan F-16CJ untuk mendeteksi target di darat dan menavigasi wilayah berbahaya dengan lebih efektif. AN/APG-68(V)5 memiliki fitur Ground Moving Target Indicator (GMTI) yang memungkinkan radar mendeteksi target di darat. Selain itu, mode udara-ke-udara dan udara-ke-darat memberikan fleksibilitas dalam misi yang berbeda. Radar ini mampu mendeteksi target hingga jarak sekitar 296 km (pada mode udara-ke-udara), tergantung pada ukuran dan posisi target.
Selain itu, F-16CJ dibekali sistem peperangan elektronik AN/ALQ-131 atau AN/ALQ-184 ECM pod untuk mengacaukan sinyal radar musuh dan mengurangi kemungkinan deteksi.
Persenjataan utama untuk misi SEAD adalah AGM-88 HARM (High-speed Anti-Radiation Missile), yang dirancang untuk mendeteksi dan menghancurkan radar musuh. Rudal ini secara otomatis mengikuti sinyal radar dan menghantam sumbernya, menjadikannya senjata andalan untuk misi penghancuran radar.
Kendalikan Rudal AGM-88 HARM, Pilot Sukhoi Su-27 Ukraina Gunakan Konsol Tablet di Dashboard
Menunjang operasional AGM-88 HARM, terdapat sistem targeting pod seperti AN/ASQ-213 HTS (HARM Targeting System), yang dapat mendeteksi lokasi sumber sinyal radar musuh dan mempercepat penargetan rudal HARM, meningkatkan efektivitas SEAD. AN/ASQ-213 HTS berbentuk pod eksternal yang dipasang pada sayap kiri F-16 (biasanya di pylon sebelah kiri depan). HTS mendeteksi frekuensi radar yang aktif, menentukan lokasi radar tersebut, dan memberikan informasi yang akurat untuk peluncuran AGM-88 HARM.
Selain HARM, F-16CJ juga membawa persenjataan udara-ke-udara seperti AIM-120 AMRAAM dan AIM-9 Sidewinder untuk perlindungan diri dalam menghadapi ancaman pesawat tempur lawan.
F-16 Block 50 ditenagai oleh mesin F110-GE-129, yang memberikan daya dorong lebih besar dibandingkan mesin pada F-16 model lama. Tenaga tambahan ini memungkinkan Block 50 untuk bermanuver dengan cepat dan keluar dari area bahaya setelah meluncurkan HARM, fitur penting untuk misi SEAD di wilayah yang sangat berbahaya.
Selain Amerika Serikat, F-16CJ Block 50 juga dioperasikan oleh Turki. Di Turki, varian ini termasuk dalam armada pesawat tempur Angkatan Udara Turki (Türk Hava Kuvvetleri). Selain itu, beberapa negara lain yang mengoperasikan F-16 dalam varian yang berbeda juga bisa jadi memiliki versi dengan spesifikasi mirip, namun tidak secara spesifik mengoperasikan F-16CJ Block 50. (Gilang Perdana)
Jadi Spesialis SEAD, MiG-29 Fulcrum Ukraina Tampil dengan Desain “Mulut Hiu”