‘Anti Klimaks’, Jerman Kembali Embargo Penjualan Eurofighter Typhoon ke Turki

Pemerintah Jerman mungkin kini tengah ‘diamuk’ oleh Italia, Inggris, dan Spanyol, pasalnya lobi tiga negara tersebut akhirnya kandas untuk memuluskan penjualan 40 unit jet tempur Eurofightrer Typhoon ke Turki. Sebelumnya, lewat lobi Italia, Inggris, dan Spanyol, pemerintah Jerman telah melunak dan memberikan lampu hijau untuk penjualan Typhoon ke Turki.

Baca juga: Berkat Lobi Tiga Negara, Jerman Akhirnya Beri ‘Lampu Hijau’ Penjualan 40 Unit Eurofighter Typhoon ke Turki

Namun, terjadi lagi dinamika pada pertengahan bulan April ini, seperi babak sebelumnya, pembatalan atas persetujuan penjualan (embargo) Typhoon ke Turki lagi-lagi masih terkait soal politik, khususnya politik yang sebenarnya terjadi di dalam negeri.

Seperti dikutip Defence Industry Europe (18/4/2025), pada tanggal 17 April 2025, pemerintah Jerman, yang dipimpin oleh koalisi sementara dari Partai Sosial Demokrat dan Partai Hijau, memblokir ekspor sekitar tiga lusin jet Eurofighter Typhoon ke Turki. Keputusan tersebut dilaporkan oleh surat kabar Jerman Handelsblatt, mengutip sumber-sumber lokal yang mengetahui masalah tersebut.

Langkah tersebut menyusul penangkapan pemimpin oposisi Turki Ekrem İmamoğlu baru-baru ini, yang oleh pejabat Jerman digambarkan sebagai serangan terhadap demokrasi di Turki. Berlin mengutip kekhawatiran atas motivasi politik di balik tuduhan tersebut, dengan menyebut situasi tersebut tidak pantas untuk melanjutkan kesepakatan senjata tersebut.

Turki Dianggap Terlalu ‘Keras’ Ke Israel, Bikin Jerman Enggan Setujui Penjualan Eurofighter Typhoon

İmamoğlu, pesaing utama Presiden Recep Tayyip Erdoğan, dituduh melakukan korupsi dalam apa yang diklaim oleh oposisi Turki sebagai kasus yang bermotif politik. Penahanannya telah memicu kritik baik di dalam negeri maupun internasional, khususnya di antara sekutu NATO.

Veto Jerman membalikkan kemajuan sebelumnya menuju penjualan dan menimbulkan ketidakpastian atas rencana modernisasi militer Turki. Keputusan tersebut juga menimbulkan ketegangan dalam konsorsium Eurofighter, yang meliputi Inggris, Italia, dan Spanyol.

Inggris dan Jerman Beda Pendapat Soal Penjualan Eurofighter Typhoon ke Arab Saudi, Ini Sebabnya!

Perkembangan ini menambah ketegangan di sisi selatan NATO dan berkontribusi terhadap ketidakstabilan dalam geopolitik Mediterania Timur yang sudah rumit. Hal ini juga menyoroti kekhawatiran yang lebih luas di Eropa tentang kemunduran demokrasi di Turki.

Atas persetujuan Jerman sebelumnya, telah membawa angin segar bagi industri penerbangan Eropa, khususnya merupakan kabar baik untuk industri penerbangan dari keempat negara konsorsium, yang artinya akan ada pekerjaan baru untuk manufaktur BAE Systems (Inggris), Airbus Defence and Space (Jerman dan Spanyol) dan Leonardo (Italia). Dan atas ‘cawe-cawe’ Jerman yang menerbitkan embargo, maka otomatis penjualan Eurofigter Typhoon ke Turki ikut mengkandaskan harapan atas ribuan tenaga kerja di empat negara. (Gilang Perdana)

Jerman Tolak Penjualan Eurofighter Typhoon ke Turki, Serikat Pekerja Layangkan Ancaman Ini

4 Comments