Angkatan Udara Thailand Pertama Kali Gelar Latihan Take off and Landing Gripen di Jalan Raya
|Angkatan Udara Kerajaan Thailand (Royal Thai Air Force/RTAF) membuat rekor baru, yakni untuk pertama kalinya berhasil melakukan latihan pendaratan dan lepas landas jet tempur Gripen di jalan raya. Ini menjadikan Thailand sebagai negara kedua di Asia Tenggara yang mampu menggelar pendaratan dan lepas landas jet tempur di jalan raya, setelah sebelumnya suskes dilakukan beberapa kali oleh Angkatan Udara Singapura.
Pada tanggal 27 Februari 2015, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Thailand Marsekal Panphakdi Phatthanakun, mengamati uji coba lepas landas dan mendarat di jalan raya pada jet tempur Gripen. Lokasi yang digunakan adalah Jalan Raya No. 4287, Distrik Hat Yai, Provinsi Songkhla.
Pemilihan Jalan Raya 4287 didasarkan pada kesesuaian fisiknya, sebagaimana dikonfirmasi oleh Departemen Jalan Raya Thailand. Selama operasi, keamanan diperketat oleh polisi, militer, dan pejabat lokal untuk memastikan kelancaran dan keselamatan latihan
Seperti dikutip siamrath.co.th, latihan ini digelar guna meningkatkan kemampuan penerbang dan pesawat tempur Gripen dalam fleksibilitas pelaksanaan misi dari bandara mana pun dan lokasi mana pun yang sesuai di seluruh negeri.ย Sekaligus, ini merupakan uji kemampuan dan kesiapan untuk menjalankan misi tanpa menggunakan bandara konvensional.
Model minimizing the logistics footpirint menjadi andalan dari pengerahan jet tempur buatan Swedia ini. Spesifikasi Gripen yang low cost operation, plus mampu mendarat di jalan raya yang tidak terlalu lebar, bahkan di landasan yang tidak beraspal, menjadi poin menarik untuk negara yang kerap terkendala urusan budget operasi pertahanan.
Terkait take off and landing, Gripen mampu lepas landas di runway sepanjang 800 meter, canggihnya lagi untuk mendarat hanya butuh 500 meter dengan dukungan canard sebagai air brake. Dalam uji coba, Gripen berhasil mendarat hanya dengan menggunakan 640 meter landasan pacu.
๐น๐ญ๐ซ First video of a Thai Gripen training from a road!
Could this be one of the new Saab Gripen E/F recently acquired by the RTAF? ๐ง pic.twitter.com/fOFIcM9goS
โ Indopac News (@IndopacNews) February 27, 2025
Angkatan Udara Kerajaan Thailand awalnya membeli 12 unit Gripen C/D dari Saab dalam dua batch, yaitu 6 unit pada 2008 dan 6 unit lagi pada 2010. Kemudian, dua unit tambahan dipesan, sehingga totalnya menjadi 14 unit.
Namun, satu unit Gripen C jatuh pada 14 Januari 2017 dalam sebuah pertunjukan udara di Pangkalan Udara Hat Yai, sehingga saat ini Thailand mengoperasikan 13 unit Gripen C/D. Semua jet tempur Gripen C/D Thailand ditempatkan di Skadron Udara ke-701 (701 Fighter Squadron) di Pangkalan Udara Surat Thani (Surat Thani Air Base), Thailand selatan.
Gripen dalam layanan RTAF digunakan untuk berbagai misi, termasuk pertahanan udara, superioritas udara, dan patroli perbatasan, serta sering beroperasi bersama sistem AEW&C Saab 340 Erieye yang juga dioperasikan Thailand. (Bayu Pamungkas)
Mungkinkah ujicoba itu dilakukan di semua jalan tol atau jalan biasa di Indonesia??
@indomiliter: benar, tepatnya ide tersebut muncul saat pembangunan tol Jagorawi tahun 1974, kala itu selain untuk lalu lintas jalan tol juga disiapkan untuk pendaratan darurat bagi pesawat militer yang mengalami gangguan. Berjalannya waktu kita yang berencana tetangga yang mewujudkan ๐๐
“Ini menjadikan Thailand sebagai negara kedua di Asia Tenggara yang mampu menggelar pendaratan dan lepas landas jet tempur di jalan raya, setelah sebelumnya sukses dilakukan beberapa kali oleh Angkatan Udara Singapura.”
Pertanyaan recehnya, kita kapan nih nyobain juga (menjadi yang ketiga) ? ๐
Meski tidak pernah kesampaian, tapi Indonesia yang pertama di Asia Tenggara, persisnya yang merencanakan pertama di jalan tol (Jagorawi) di dekade 80-an ๐