Angkatan Udara Singapura Integrasikan Rudal Udara ke Udara Python 5 ke F-16 Hasil MLU
|Angkatan Udara Singapura – Republic of Singapore Air Force (RSAF) belum lama ini telah mengonfirmasi, bahwa akan mengintegrasikan rudal udara ke udara jarak pendek Python 5 buatan Rafael Advanced Defence Systems, dalam paket mid-life upgrade (MLU) jet tempur F-16 C/D/D+.
Baca juga: Rafael Israel Tampilkan ‘Sky Spear’ – Rudal Udara ke Udara Jarak Jauh Generasi Keenam
Selama ini, Angkatan Udara Singapura memang sudah familiar menggunakan rudal udara ke udara produksi Israel. Selama 20 tahun belakangan, rudal udara ke udara Python 4 telah diadopsi pada jet tempur F-16, bahkan F-5 Singapura.
Saat ini, Angkatan Udara Singapura mengoperasikan 62 unit F-16 Fighting Falcon, yang merupakan varian C/D blok 52. Pesawat ini dilengkapi dengan persenjataan canggih, termasuk rudal udara ke udara jarak menengah AIM-120 AMRAAM dan rudal Python 4 yang dihubungkan dengan DASH-3 Helmet Mounted Sight.
Python 5
Python 5 adalah rudal udara-ke-udara generasi kelima yang diproduksi oleh Rafael Advanced Defense Systems. Rudal itu diluncurkan untuk pertama kalinya selama Paris Air Show pada Juni 2003. Python 5 ditenagai oleh mesin roket berbahan bakar padat dan dapat menyerang pesawat musuh dari jarak yang sangat dekat.
Pengembangan Python 5 dimulai pada 1990-an. Rudal tersebut menunjukkan kemampuan deteksi dan pelacakan target yang unggul selama program uji pengembangan dan operasional.
Rekor battle proven untuk Python 5 terjadi pada Agustus 2006 selama Perang Lebanon. Rudal itu ditembakkan dari F-16 Fighting Falcon Israel dan menghancurkan drone Ababil-T buatan Iran yang diluncurkan oleh Hizbullah. Pada bulan Oktober 2012, rudal Python diluncurkan dari pesawat tempur F-16I Angkatan Udara Israel berhasil mencegat kendaraan udara tak berawak buatan Iran yang menyusup ke wilayah udara Israel.
Python-5 menggabungkan fuselage aerodinamis dari rudal Python 4. Rudal ini juga mempertahankan inertial navigation system (INS), rocket motor, warhead dan proximity fuse dari pendahulunya. Python 5 adalah dual use missile yang yang ideal untuk misi udara-ke-udara dan permukaan-ke-udara Rudal ini mengintegrasikan fifth-generation imaging seeker, modern software, advanced infrared counter-countermeasure (IRCCM) dan flight control systems.
Python 5 memiliki panjang 3,1 meter, lebar sayap 64 cm dan diameter 16 cm. Berat rudal adalah 105 kg. Python 5 dapat membawa hulu ledak high explosive fragmentation 11 kg yang dilengkapi dengan active laser proximity fuse.
Baca juga: KSAU Singapura: F-16 Fighting Falcon Terus Dioperasikan Hingga Satu Dekade Mendatang
Python-5 ditenagai oleh mesin roket berbahan bakar padat. Sistem propulsi memberikan kecepatan Mach 4 dan jangkauan operasional lebih dari 20 km. Python 5 dapat diintegrasikan dengan berbagai pesawat, termasuk F-5E/F Tiger-II, F-15 Eagle, F-16I Fighting Falcon, Dassault Mirage F-1C, Mirage 5, Mirage 2000, IAI Kfir, Sea Harrier , HAL Tejas dan F-35 Lightning II. (Gilang Perdana)
sebagian besar stok rudal angkatan udara Singapura tidak disimpan di Singapura, tengah dan payalebar air base hanya menyimpan sedikit stok rudal, stok rudal Laen jg disimpan didepot amunisi dipasir laba
Lagi lagi produk Israel, bisa amat sangat lengkap ya arsenal F16 nya S’pore secara politis tak ada masalah ini negara dengan Cina, gesekan2 kakak adik hanya dengan Malaysia biasalah itu, selebihnya entah dipersiapkan untuk hadapi negara mana kekuatan nya yg sangat powerfull itu tak mungkin hanya iseng koleksi senjata lengkap wallahualam lah
Kalau kita kan AIM-9X Block II, bagus mana min AIM-9X B2 sama Phyton 5 atau MICA
Mahalan mirage-2000 punya kita bos…..seinggol duoooong 😎