Angkatan Udara Norwegia Kukuhkan 52 Unit Jet Tempur F-35A plus Unit Perdana Rudal JSM
|
Angkatan Udara Norwegia – Royal Norwegian Air Force (RNoAF) telah mencapai dua tonggak penting dalam modernisasi alutsistanya, yang pertama telah diterima keseluruhan pesanan 52 unit jet tempur stealth F-35A Lightning II dari Lockheed Martin, yang kedua, terkait dengan arsenal F-35A, Angkatan Udara Norwegia telah menerima unit perdana rudal jelajah udara ke permukaan produksi dalam negeri, Joint Strike Missile (JSM).
Upacara penerimaan unit perdana JSM rencananya akan berlangsung pada tanggal 28 April di Pangkalan Udara Orland, tempat Angkatan Bersenjata Norwegia akan merayakan penyelesaian akuisisi 52 unitt F-35A mereka.
Sebagaimana dicatat oleh Badan Materiel Pertahanan Norwegia (Forsvarsmateriell), penambahan JSM meningkatkan jangkauan operasional dan kemampuan serangan presisi Norwegia.
Brigjen Jarle Nergard, kepala kemampuan udara di Forsvarsmateriell, mengatakan, “Dengan F-35 dan JSM, Norwegia memperoleh kemampuan untuk menyerang target yang dipertahankan pada jarak yang signifikan, tanpa bergantung pada dukungan sekutu.” JSM, yang dikembangkan oleh Kongsberg Defence & Aerospace (KDA) bekerja sama dengan Forsvarsmateriell dan lembaga penelitian pertahanan Norwegia, dirancang untuk terintegrasi dengan mulus di dalam internal weapon bay F-35, menjaga profil siluman dan jangkauan pesawat.
Sekitar 100 perusahaan Norwegia berkontribusi pada rantai pasokan JSM, mengamankan lapangan kerja lokal dan memperkuat basis industri pertahanan Norwegia untuk tahun-tahun mendatang.

Norwegia sebagai negara asal pengembang JSM, memesan sekurang-kurangnya 200 unit JSM untuk digunakan di F-35A mereka, yang digunakan dalam misi anti kapal dan serangan darat jarak jauh. Selain Norwegia, Australia mengumumkan niat membeli JSM untuk dipasang di F-35A mereka. Pesanan awal disebut sekitar 50 unit, dengan kemungkinan ekspansi tergantung hasil evaluasi operasional. Sementara, Jepang membeli JSM untuk F-35A milik Angkatan Udara Jepang (JASDF), kontrak awal sekitar 42 rudal, dengan rencana tambahan pesanan lebih besar di masa depan.
Punya Arti Strategis Bagi F-35A
JSM adalah satu-satunya rudal anti kapal dan serangan darat yang bisa dibawa di dalam ruang senjata (internal bay) F-35. Ini penting karena menjaga stealth F-35 tetap optimal — Harpoon atau rudal besar lain harus dipasang eksternal (mengurangi stealth). Di jet biasa (F-16, F/A-18, dll) JSM bisa dipasang secara eksternal. F-35A mampu membawa dua rudal JSM di internal bay, sementara empat rudal tambahan dapat dibawa secara eksternal.
Punya jangkauan hingga 500 km, JSM punya kemampuan multi-target, yaitu bisa menyerang kapal perang dan target darat berprotekisi tinggi (contoh: bunker, pusat komando). Ini membuatnya lebih fleksibel ketimbang NSM (Naval Strike Missile) yang lebih fokus ke laut.
JSM unggul dengan sistem pemandu GPS/INS (navigasi satelit dan inersia) + pemetaan medan + autonomous target recognition. JSM dibekali kepala pencari (seeker) imaging infrared (IIR) generasi baru, bisa mengenali target berdasarkan bentuk dan pola panas.
JSM dirancang menggunakan teknologi radar cross-section reduction, alias sulit dideteksi radar musuh. Ditunjang bentuk ramping dan bahan khusus (RAM coating) mendukung operasi diam-diam. Pada fase akhir, JSM bisa melakukan manuver evasive untuk menghindari tembakan CIWS (seperti Phalanx). Ini meningkatkan peluang rudal menembus pertahanan musuh. (Gilang Perdana)
Kongsberg Mulai Bangun Fasilitas Produksi dan Pemeliharan Rudal Jelajah NSM dan JSM di Australia