Angkatan Udara AS Terima Unit Perdana Lockheed Martin TPY-4 – Radar Multi Misi 3D AESA Jarak Jauh
|Untuk melengkapi kemampuan sistem hanud SAMP/T NG, Angkatan Udara Perancis tengah memesan radar 4D AESA Ground Fire 300 (GF300) dari Thales, dengan proyeksi penyerahan unit perdana pada tahun 2026. Meski tidak secara langsung dikaitkan dengan sistem senjata hanud, ada kabar Angkatan Udara AS (USAF) telah memesan 19 unit radar AESA TPY-4 produksi Lockheed Martin.
Seperti dikutip Defense Daily (22/4/2025), disebut Angkatan Udara AS telah memberikan Lockheed Martin total kontrak senilai US$472 juta untuk akuisisi 19 radar berbasis darat (ground-based radar) TPY-4. Akuisisi ini dijalankan di bawah program Three-Dimensional Expeditionary Long-Range Radar (3DELRR) yang dikelola oleh Air Force Life Cycle Management Center (AFLCMC) di Pangkalan Angkatan Udara Hanscom, Massachusetts.
Unit perdana radar TPY-4 telah diterima Angkatan Udara AS pada 7 April 2025, yang menandai tonggak penting dalam program tersebut. Pengiriman ini mengawali pengujian oleh pemerintah dan untuk (potensi) akuisisi hingga 35 unit radar pada akhir tahun 2028, menggantikan radar AN/TPS-75 yang kini dioperasikan Angkatan Udara AS.
Lockheed Martin TPY-4 adalah next generation ground based radar yang dikembangkan oleh Lockheed Martin untuk Angkatan Udara AS. Radar ini beroperasi di frekuensi L band dengan teknologi AESA (active electronically scanned array) yang canggih, radar ini menyediakan kemampuan pengawasan udara jarak jauh 360 derajat dan pertahanan rudal, yang dirancang untuk mendeteksi ancaman hingga sejauh 556 km atau deteksi hingga 1.000 km pada azimuth 45 derajat, termasuk pesawat nirawak dan rudal balistik. Desainnya yang modular dan mobile mendukung penyebaran cepat di berbagai lingkungan misi.
Desain radar yang modular dan mudah diangkut merupakan keunggulan utama lainnya. Radar ini dapat digunakan dalam konfigurasi tetap dan bergerak serta kompatibel dengan berbagai moda transportasi, termasuk via udara menggunakan pesawat sekelas C-130 dan C-17, kendaraan darat, kereta api, dan bahkan helikopter. Fleksibilitas ini sejalan dengan strategi Agile Combat Employment (ACE) Angkatan Udara AS, yang menekankan perlunya platform kekuatan udara yang dapat dikerahkan dengan cepat dan tangguh.
Bagi militer AS, TPY-4 memberikan peningkatan penting dalam pendeteksian dan pelacakan terhadap berbagai potensi ancaman udara. Ini memperkuat kewaspadaan situasional, kesiapan defensif, dan fleksibilitas operasional.
Dengan teknologi AESA yang canggih, kemampuan adaptasi digital, dan desain yang dapat dikerahkan, radar TPY-4 merupakan investasi penting yang meningkatkan kemampuan Angkatan Udara untuk mengamankan wilayah udara dan merespons secara efektif skenario ancaman modern.
Ciri khas dari TPY-4, seperti menggunakan transmitter GaN yang menghasilkan daya lebih tinggi dan efisiensi termal lebih baik daripada teknologi sebelumnya (seperti Gallium Arsenide / GaAs), sehingga memungkinkan deteksi target kecil dari jarak jauh, dengan reliabilitas dan efisiensi energi tinggi. Radar ini mampu membentuk banyak beam radar secara digital untuk memindai langit lebih luas dan merespons lebih cepat terhadap ancaman. TPY-4 Bisa digunakan oleh angkatan darat atau ditempatkan di lokasi strategis sebagai radar stasioner.
Aspek lain yang tak kalah penting, TPY-4 menyediakan skenarion multi mission multi domain, seperti dapat digunakan untuk early warning rudal balistik, pengawasan udara strategis, dan cuing ke sistem senjata seperti Patriot atau THAAD, dan terhubung dengan jaringan sistem pertahanan udara dan rudal modern (IAMD, Integrated Air and Missile Defense).
Di luar AS, Norwegia menjadi negara pertama yang mengumumkan akuisisi radar ini pada tahun 2022, yang mana Norwegia telah memesan 11 unit TPY-4. (Gilang Perdana)
Malaysia Tempatkan Radar Intai Jarak Jauh Lockheed Martin AN/TPS-77 di Kepulauan Spratly