Angkatan Udara AS Rayakan 101 Tahun Momen Air Refueling Pertama
|Hari ini 101 tahun lalu, bertepatan dengan 27 Juni 1923, Angkatan Udara AS (USAF) memperingati momen pengisian bahan bakar di udara (air refueling) pertama kali. Guna memperingati momen besar ini, Angkatan Udara AS berencana melakukan penerbangan di seluruh (50) negara bagian dengan melibatkan pesawat tanker KC-135 Stratotanker, KC-10 Extender dan KC-46A Pegasus.
Dari laman avweb.com, lebih dari 150 pesawat tanker dari 26 kesatuan dilibatkan dalam penerbangan bersejarah 27 Juni 2023. “Pengisian bahan bakar udara mendorong kekuatan udara negara kita melintasi langit, melepaskan potensi penuhnya,” kata Air Mobility Command Commander, Jenderal Mike Minihan.
“Ini menghubungkan visi strategis kami dengan realitas operasional, memastikan kami dapat menjangkau setiap sudut dunia dengan kecepatan dan ketepatan yang tak tergoyahkan. Pengisian bahan bakar di udara mewujudkan tekad kami untuk mempertahankan kebebasan dan memproyeksikan kekuatan, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah penerbangan.”

Dari sejarahnya, operasi pengisian bahan bakar udara pertama berlangsung pada 27 Juni 1923, ketika itu, bahan bakar berhasil ditransfer antara dua De Haviland DH-4B Angkatan Darat AS (saat itu belum berdiri Angkatan Udara AS) – melalui selang gravitasi. Misi tersebut diterbangkan oleh Letnan Satu Virgil Hine, Letnan Satu Frank W. Seifert, Kapten Lowell H. Smith dan Letnan Satu John P. Richter. Proses pengisian bahan bakar tersebut berlangsung di langit San Diego, California.
DH4 adalah pesawat Perang Dunia I yang sangat sukses, dirancang oleh Geoffrey de Havilland. Pesawat itu dibangun oleh beberapa pabrikan di Eropa dan Amerika Serikat. DH-4B adalah DH.4 yang dibangun kembali dengan kapasitas bahan bakar meningkat menjadi 110 galon (420 liter). DH-4B memiliki panjang 9,29 meter dengan lebar sayap 13,25 meter dan tinggi 3,15 meter. Berat payload DH-4B standar adalah 1.613,4 kg.
DH-4B memiliki kecepatan maksimum 206 km per jam, ketinggian terbang maksimum 5.974 meter dan jangkauan 644 km.
Pada saat itu, pengisian bahan bakar udara masih dalam tahap awal pengembangan, dan teknik yang digunakan sangat sederhana. Selang gravitasi digunakan untuk memindahkan bahan bakar dari satu pesawat ke pesawat lainnya. Jumlah bahan bakar yang dapat ditransfer dengan metode ini sangat terbatas.
Peristiwa ini merupakan tonggak penting dalam perkembangan teknik pengisian bahan bakar udara yang kemudian menjadi aspek krusial dalam operasi penerbangan militer dan sipil. Air refueling memungkinkan pesawat untuk terbang jauh tanpa perlu mendarat untuk mengisi bahan bakar, memperpanjang jangkauan dan fleksibilitas operasional.
Baca juga: Pesawat Tanker Boeing KC-46A Pegasus Pecahkan Rekor, Terbang 36 Jam Non-stop
Saat ini, Angkatan Udara sedang dalam proses memperluas armada pengisian bahan bakarnya dengan 128 unit pesawat tanker KC-46A Pegasus yang diakuisisi dari Boeing. KC-46A dapat mentransfer hingga 1.200 galon bahan bakar per menit dan mampu mengisi bahan bakar ke 64 jenis pesawat. (Bayu Pamungkas)