Angkatan Laut Turki Segera Terima USV “Ulaq Kama” dan “Ulaq 12 ASuW” – Duo Drone Laut Pertama Negeri Ottoman
|
Setelah prototipe-nya diperkenalkan pada ajang IDEF (International Defence Industry Fair) di Istanbul tahun 2023, ada kabar bahwa Drone laut atau Unmanned Surface Vehicle (USV), khususnya yang dirancang untuk misi kamikaze, Ulaq Kama akan segera memperkuat arsenal alutsista Angkatan Laut Turki pada tahun ini.
Baca juga: Intip “Ulaq Kama” – Drone Laut (USV) Kamikaze Pertama Turki untuk Hadapi Perang Asimetris
Seperti dikutip defence-blog.com, Armed Unmanned Surface Vehicle (AUSV) Ulaq Kama disebut akan menjadi drone laut pertama yang dioperasikan militer Turki. Ulag Kama tidak sendiri, diproduksi oleh perusahaan yang sama – Meteksan dan Ares Shipyard, terdapat Ulaq 12 ASuW (Anti Surface Warfare) Boat, yang secara bersama-sama akan diserahkan kepada Angkatan Laut Turki pada kuartal kedua tahun 2025.
Ulaq Kama adalah USV sepanjang 6,37 meter dan lebar 1,2 meter yang membawa muatan peledak seberat 200 kilogram dan dirancang untuk serangan berdampak tinggi pada kapal musuh dan infrastruktur pelabuhan. Drone laut ini memiliki tanda radar yang lebih rendah, sehingga lebih sulit dideteksi, dan algoritma pemilihan target otonom yang mampu beroperasi dalam kondisi peperangan elektronik.
Tidak disebutkan dapur pacunya, namun Ulaq Kama dapat melesat dengan kecepatan lebih dari 20 knots. Sementara jarak jelajah menuju sasaran 200 nautical mile (sekitar 370 km).
Bobot maksimum Ulaq Kama mencapai 1,3 ton. Dalam operasinya, Ulaq Kama mengandalkan panduan dari AJ-GNSS system, differential GNSS receiver, daylight navigation camera, thermal navigation camera, stabilized pan-tilt daylight camera, thermal camera dan satellite communication. Sementara mode kendalinya dapat menggunakan pilihan remote drive, semi-autonomous atau fully autonomous.
Dari segi rancangan, Ulaq Kama dapat mengarungi gelombang sampai level sea state 4, atau ketinggian gelombang sampai 2,5 meter.
Sementara, Ulaq 12 ASuW adalah USV sepanjang 12 meter, dirancang untuk menyerang target permukaan. Drone laut ini dilengkapi dengan stasiun senjata yang dikendalikan dari jarak jauh berupa senapan mesin berat 12,7 mm dan sistem kendali rudal Roketsan yang mampu meluncurkan rudal berpemandu laser untuk serangan presisi terhadap target maritim dan pesisir.
“Kami mengembangkan Ulaq 12 ASuW sesuai dengan tuntutan lembaga negara. Pada akhir tahun 2021, kami memulai pembangunannya dan menyelesaikan pengujian awal. Pada akhir bulan ini, kami akan menyelesaikan pengujian tahap kedua dan mengirimkannya untuk penggunaan operasional oleh Angkatan Laut Turki,” Manajer Umum Ares Shipyard Oguzhan Pehlivanli.
Untuk Ulaq Kama, Pehlivanli menggarisbawahi kemampuan teknologinya yang unik, khususnya berbeda dengan drone laut kamikaze yang dikerahkan dalam konflik baru-baru ini, termasuk perang Rusia-Ukraina.
Ulaq Kama dilengkapi algoritma pemilihan target yang canggih. Salah satu tantangan terbesar dalam peperangan laut adalah menangkal tindakan pencegahan peperangan elektronik. Sistem pada Ulaq Kama memastikan bahwa meskipun komunikasi terganggu, USV dapat secara otomatis mengidentifikasi dan menyerang target berdasarkan parameter misi. “Kemampuan ini tidak tersedia di platform serupa di seluruh dunia, menjadikannya kemajuan teknologi yang besar,” kata Pehlivanli.
Pehlivanli mencatat bahwa USV kamikaze yang digunakan di zona konflik sering kali dinetralkan sebelum mencapai targetnya. Untuk mengatasi tersebut, Ulaq Kama telah dirancang dengan tanda radar yang rendah dan muatan bahan peledak canggih yang dikembangkan oleh MKE. Kapal ini direkayasa agar tetap beroperasi bahkan setelah terkena pecahan proyektil dari tembakan awan. (Gilang Perdana)
Pertama Kali, Ukraina Gunakan USV Kamikaze Bersenjata Rudal R-73 “FrankenSAM”