Angkatan Laut AS Pensiunkan Kapal Selam Nuklir (SSGN) Ohio Class di Tahun 2028
Bersih-bersih dari arsenal tua eks era Soviet, Rusia pada Februari lalu resmi memensiunkan kapal selam bertenaga nuklir terbesar “Dmitriy Donskoy” (Typhoon Class). Meski tidak terkait langsung, Amerika Serikat juga tengah bersiap untuk memensiunkan armada kapal selam nuklir, pengusung rudal jelajah – Guided-missile submarines (SSGN) yaitu Ohio class pada tahun 2028.
Berdasarkan rencana jangka panjang Angkatan Laut AS, maka empat unit kapal selam nuklir Ohio class (SSGN) akan dipensiunkan secara bertahap hingga tahun 2028. Keempat unit Ohio class tersebut adalah USS Ohio, USS Michigan, USS Florida, dan USS Georgia.
Dikutip dari TheDrive.com, rencana masa depan Angkatan Laut untuk SSGN Ohio class, mengharapkan untuk menonaktifkan USS Ohio dan USS Florida pada Tahun Fiskal 2026 dan USS Michigan dan USS Georgia pada Tahun Fiskal 2028. Ini sedikit berbeda dari jadwal dalam rencana pembangunan kapal jangka panjang Tahun Fiskal 2023, yang merencanakan USS Ohio dan USS Florida untuk out-of-service pada Tahun Fiskal 2026 dan Michigan dan Georgia mengikuti mereka hingga pensiun masing-masing pada Tahun Fiskal 2027 dan 2028.
Keempat Ohio class (SSGN) terkenal karena kemampuannya yang setiap kapal dapat membawa hingga 154 rudal jelajah Tomahawk, masing-masing tujuh dalam 22 tabung rudal yang dimodifikasi, memungkinkan mereka untuk meluncurkan serangan konvensional yang mematikan.
Keempat Ohio class awalnya ditugaskan sebagai kapal selam nuklir, berpeluncur rudal balistik nuklir – Ballistic missile submarines (SSBN) pada 1980-an dan diubah menjadi SSGN antara 2003 dan 2008, umumnya saat ini hanya membawa sekitar 100 rudal Tomahawk.

SSGN Ohio class dapat bertindak sebagai kapal induk bagi operasi pasukan operasi khusus dan berbagai platform tanpa awak – yang dapat digunakan hingga dua tempat penampungan dek kering yang dipasang di dek belakang atau salah satu dari tabung peluncuran vertikal besar mereka jika dikonfigurasikan dengan tepat. Kapal selam ini juga bertindak sebagai pusat komando dan kontrol bawah air dan fusi intelijen.
Perpaduan kemampuan yang unik ini telah menjadikan empat kapal selam Ohio yang dikonversi menjadi salah satu kapal selam dengan tugas paling berat di Angkatan Laut. Mereka, bersama dengan sepupu SSBN mereka, telah digunakan secara teratur untuk memberi sinyal kepada musuh Amerika atau musuh potensial selama lonjakan gesekan geopolitik di seluruh dunia.
Secara umum, Ohio class terbagai dalam dua versi:
1. Ohio Class Ballistic Missile Submarine (SSBN)
Kapal selam ini dirancang untuk mengangkut rudal balistik Trident II yang memiliki kemampuan menghancurkan target di darat atau di laut dengan jarak jangkauan hingga 7.500 mil laut. Kapal selam kelas ini dapat membawa hingga 24 rudal Trident II dan memiliki awak sekitar 155 orang.

2. Ohio Class Guided Missile Submarine (SSGN)
Kapal selam ini merupakan konversi dari kapal selam Ohio class SSBN menjadi kapal selam serba guna. Kapal selam kelas ini dapat membawa hingga 154 rudal Tomahawk, serta dilengkapi dengan berbagai sistem senjata lainnya. Ohio class SSGN dilengkapi dengan kemampuan operasi khusus, termasuk misi pengintaian, operasi bawah air, dan dukungan operasi khusus.
Kapal selam Ohio class SSGN diperkenalkan pada awal 2000-an dan menggantikan kapal selam USS Grayling yang telah pensiun pada tahun 1986. Ohio class SSGN digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat untuk berbagai tujuan, termasuk operasi anti-piracy di Afrika dan dukungan operasi militer di Timur Tengah. Kapal selam Ohio class SSGN memiliki awak yang sama dengan kapal selam Ohio class SSBN, yaitu sekitar 155 orang.
Baca juga: Bukan yang Pertama Kali, Kapal Selam Nuklir AS Kembali Tabrakan ‘Misterius’ Saat Menyelam
Kapal selam Ohio class pertama kali dibangun oleh General Dynamics Electric Boat di Groton, Connecticut. Sejak kapal selam Ohio class pertama kali mulai beroperasi, Angkatan Laut AS telah membangun total 18 kapal selam dalam kelas ini. Kapal selam Ohio class dipesan pada tahun 1974 dan mulai beroperasi pada tahun 1981.
Ohio class dijadwalkan akan digantikan oleh kapal selam kelas Columbia, yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2031. Namun, Ohio class masih diharapkan dapat beroperasi hingga tahun 2040-an. (Gilang Perdana)
*jangan ngimpi beli ini, ini kalsel tua, biayanya berkali kali lipat lebih mahal dari kalsel tni yang sudah ada, lagipula perawatan nuklir itu sesuatu yang sulit dan berbahaya, ngga bisa asal dan kita sama sekali tidak ada pengalaman untuk hal semacam itu, kilas balik kri irian, itu kapal konvensional saja hanya beroperasi dalam waktu yang relatif singkat karena TNI AL pada waktu itu belum cukup pelatihannya (disamping masalah iklim), apalah pula dengan ini, bisa bisa malah berbahaya
jangan ngimpi beli ini, ini kalsel tua, biayanya berkali kali lipat lebih mahal dari kalsel tni yang sudah ada, lagipula perawatan nuklir itu sesuatu yang sulit dan berbahaya, ngga bisa asal dan kita sama sekali tidak ada pengalaman untuk hal semacam itu, kilas balik kri irian, itu kapal konvensional saja hanya beroperasi dalam waktu yang relatif singkat karena TNI AL pada waktu itu belum cukup pelatihannya, apalah pula dengan ini, bisa bisa malah berbahaya
Sepertinya kita boleh koq miliki ni kasel asal mau nembung minta utk dibeli, lha kita mau ngrembug saja ndak berani ya sudah apa boleh buat, perkara diijinkan atau tidak sama lik Sam itu lain cerita diluar konteks
Apa boleh ya negara kita beli yg nuklir nuklir gitu? Walapun bekas jdilah haaha
Hayoo apa ada yang minat?
Nuklirr lho nukliirrrrr
Bisa untuk nemenin ks AUKUS jalan-jalan.