Update Drone KamikazeKlik di Atas

ANBV Naiguatá, Kapal Patroli dengan Persenjataan Canggih yang ‘Dikaramkan’ Kapal Pesiar

Ini bukan April mop, tapi memasuki awal April 2020 ini ada peristiwa di lautan yang membuat ironi sekaligus jadi bahan lelucon internasional. Persisnya pada 30 Maret 2020, sebuah kapal pesiar berbendara Portugal RCGS Resolute, telah mengkaramkan sebuah kapal patroli milik AL Venezuela di Perairan Internasional. Padahal, sang kapal patroli, yaitu ANBV Naiguatá merupakan kapal patroli dengan bobot 1.720 ton dan dilengkapi meriam reaksi cepat OTO melara 76 mm dan kanon CIWS (Close In Weapon System) Rheinmetall Oerlikon Millennium Gun 35 mm. Nah, mengapa itu bisa terjadi?

Baca juga: Oerlikon Millennium 35mm: Perisai Reaksi Cepat Andalan PKR Martadinata Class TNI AL

Dikutip dari TheDrive.com (1/4/2020), disebutkan bahwa RCGS Resolute yang punya bobot 8.445 ton, mendapat perintah dari otoritas laut Venezuela untuk sandar di Pelabuhan Puerto Moreno di Isla De Margarita, yang terletak di sebelah timur Venezuela. Tuduhan yang dikenakan pada kapal pesiar tanpa penumpang tersebut adalah melanggar perairan Venezuela. Padahal pada saat upaya ‘penyergapan,’ sang kapal pesiar dengan 44 awak ini tengah berada dalam jarak 13 nautical mile dari lepas pantai Venezuela. Artinya kapal pesiar tidak lagi berada di teritori laut Venezuela, namun berada dalam Zona Ekonomi Eksklusif  (ZEE).

Pihak pemilik kapal pesiar, Columbia Cruise Services, yang berkantor pusat di Jerman menyebutkan pernyataan resminya pada 1 April 2020, bahwa kapal pesiarnya memang sempat terombang ambing di laut karena kerusakan mesin. Nah, lantas AL Venezuela lewat ANBV Naiguatá yang bernomer lambung GC-23, berusaha melakukan penyergapan dengan tujuan membawa kapal pesiar ke pelabuhan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Lalu terjadilah drama di tengah laut, dimana ANBV Naiguatá setelah melakukan tembakan peringatan, tak membuat kapal pesiar tersebut mau berhenti. Dilanjutkan dengan tahapan serudukan, yang inilah kemudian berakibat fatal.

Yang dihadapi ANBV Naiguatá ternyata bukan sembarang kapal pesiar, pasalnya lambung baja RCGS Resolute sudah diperkuat untuk melibas bongkahan es di Atlantik Utara. Sontak aja aksi tubrukan dua kapal ini berakibat apes bagi kapal patroli Venezuela, akibat lambung bocor, kapal patroli buatan Navantia, Spanyol ini akhirnya tenggelam. Hebatnya akibat tubrukan tersebut, tidak ada kerusakan berarti yang dialami oleh kapal pesiar.

Setelah tenggelam, ironisnya tidak ada upaya penyelamatan oleh kapal pesiar, meski komandan kapal RCGS Resolute menyebut telah mengirimkan informasi darurat ke Maritime Rescue Coordination Centre (MRCC). Untungnya, seluruh awak ANBV Naiguatá berhasil diselamatkan oleh tim SAR AL Venezuela.

Tidak ada kerusakan signifikan pada lambung dan haluan kapal pesiar.

Atas kejadian yang memalukan ini, Presiden Venezuela Nicolás Maduro, menyebut bahwa kapten kapal RCGS Resolute telah melakukan tindakan terorisme dan intervensi. Intelijen Venezuela menduga kapal pesiar tersebut membawa para tentara bayaran untuk melakukan sabotase ke basis angkatan laut Venezuela.

Sekilas tentang ANBV Naiguatá, kapal patroli ini termasuk Guaicamacuto Class, ditenagai empat mesin diesel MTU, kapal ini dapat melesat 16 knots dengan jarak jelajah 7.400 km. Sementara kecepatan maksimumnya adalah 22 knots. Meski sebuah kapal patroli, ANBV Naiguatá sudah dilengkapi helipad untuk dapat didarati helikopter ukuran sedang sekelas AS565 MBe Panther.

Baca juga: Kapal Cepat Rudal KRI Rencong 622 Terbakar dan Tenggelam di Perairan Sorong

ANBV Naiguatá punya panjang 79,9 meter dan lebar 11,8 meter dan diawaki oleh 34 personel. Sungguh disayangkan tenggelamnya kapal patroli ini, padahal sudah dilengkapi kanon reaksi cepat yang terbilang baru pada bagian deck belakang, yaitu Oerlikon Millennium Gun. (Haryo Adjie)

16 Comments