Anak Usaha Kalashnikov Tampilkan Drone Hybrid VTOL Legionnaire E33K

Dari segi desain tak ada yang terlalu menarik dari drone satu ini, tapi karena dikembangkan dalam naungan nama besar Kalashnikov, jadilah drone hybrid VTOL (Vertical Take-off and Landing) ini menjadi perhatian, di bawah naungan Kalashnikov bukan tak mungkin Legionnaire E33K kelak akan mewarnai jagad operasi militer Rusia.

Baca juga: Kalashnikov Zala Aero Luncurkan Drone VTOL Hybrid dengan Sayap Modular

Sebagai catatan, meski namanya besar sebagai manufaktur senjata serbu, namun Kalashnikov Group telah melebarkan sayap bisnisnya dalam memproduksi drone intai dan drone kamikaze. Bukan produk kaleng-kaleng, drone kamikaze Lancet series adalah produski Zala Aero, yang berada di bawah payung Kalashnikov Group

Dan yang terbaru adalah Legionnaire E33K, drone hybrid VTOL ini diluncurkan oleh Silent Wings, bagian dari Kalashnikov Group dalam mendukung proyek intensif teknologi “Archipel 2024”.

Legionnaire E33K menyelesaikan rute yang direncanakan, menunjukkan stabilitas dalam angin kencang, keandalan yang tak tergoyahkan, dan kemampuan untuk beroperasi dalam kondisi cuaca yang menantang. Fitur-fitur ini menegaskan tingginya tingkat rekayasa yang terintegrasi ke dalam desain perangkat.

Legionnaire E33K punya berat lepas landas maksimum 29,9 kg, yang dikombinasikan dengan motor listrik, memastikan pengoperasian yang ramah lingkungan dan senyap. Dengan lebar sayap 4 meter, Legionnaire E33K menawarkan stabilitas aerodinamis yang luar biasa.

Drone ini dapat menempuh jarak 200 km dengan muatan 3 kg, atau 50 km dengan muatan 10 kg, menjadikannya solusi serbaguna untuk berbagai misi pengiriman sebagai drone kargo ringan.

Legionnaire E33K punya ukuran kompartemen kargo (400 x 220 x 208 mm) memungkinkan pengangkutan muatan yang beragam, sedangkan durasi penerbangan hingga 150 menit memastikan efisiensi tinggi dalam penyelesaian misi.

Drone ini dapat menahan angin dengan kecepatan hingga 15 meter per detik dan beroperasi pada suhu berkisar antara -25 hingga 40°C, sehingga memungkinkan penggunaannya dalam berbagai kondisi iklim. Waktu perakitan dan pengaktifan, tidak lebih dari 15 menit, menjadikan drone ini dapat cepat digunakan.

Seperti dikutip Armyrecognition.com, kemampuan yang ditunjukkan dari Legionnaire E33K menggarisbawahi niat Kalashnikov untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam pengembangan sistem penerbangan tak berawak. Intensif “Archipel 2024” yang digelar di Sakhalin, Rusia, telah terbukti menjadi platform penting untuk menampilkan teknologi mutakhir dan mempromosikan penerbangan tak berawak di berbagai industri.

Dipacu oleh perang di Ukraina, Kalashnikov kini berpacu untuk memasok drone canggih, selain sebagian kebutuhan militer Rusia yang dipasok dari drone produksi Iran. (Gilang Perdana)

Kalashnikov Luncurkan Divisi Baru untuk Produksi Drone Kamikaze

One Comment