AN/AAR-57 CMWS – Bikin F-15EX Berbeda dari Varian Eagle Sebelumnya, Ada di F-15 Singapura, Arab Saudi dan Qatar
|
Perangkat yang satu ini nyaris tidak terlihat, namun menjadi semacam pembeda tak resmi antara jet tempur Boeing F-15 yang digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang, dengan varian yang digunakan oleh Singapura (F-15SG), Arab Saudi (F-15SA) dan Qatar (F-15QA). Yang dimaksud adalah adanya antena dengan bentuk segitiga yang terdapat pada sisi kanan dan kiri luar kokpit.
Baca juga: Jet Tempur F-15EX Sanggup Melesat Nyaris Mach 3, Tapi Ada Syaratnya
Antena tersebut rupanya telah menjadi fitur standar pada varian terbaru, F-15EX (Eagle II), yang diketahui dari unit yang telah diserahkankan kepada Angkatan Udara AS (USAF). Nah, antena yang dimaksud adalah Missile Approach Warning System (MAWS), yaitu sistem pertahanan pada jet tempur yang dirancang untuk mendeteksi dan memperingatkan pilot jika ada ancaman misil yang mendekat, khususnya rudal yang diluncurkan ke arah pesawat.
MAWS bekerja dengan cara mendeteksi tanda-tanda peluncuran misil, seperti jejak panas dari pendorong roket atau profil inframerah dari rudal itu sendiri. MAWS memberikan peringatan kepada pilot sesegera mungkin setelah rudal diluncurkan, memberikan waktu lebih untuk bereaksi. Sistem ini bisa berintegrasi dengan sistem lain seperti flare dispensers atau chaff untuk secara otomatis melepaskan pengalih panas atau serpihan logam yang mengganggu radar rudal.

MAWS sering dihubungkan dengan sistem pertahanan pesawat lainnya, seperti Electronic Countermeasures (ECM), untuk memberikan perlindungan maksimal.
Pada umumnya, jet tempur F-15, termasuk varian F-15C dan F-15E Strike Eagle tidak dilengkapi dengan sistem MAWS sebagai fitur standar pada semua unit. Namun, pada F-15EX, dirancang dengan integrasi sistem sensor dan pertahanan yang lebih canggih, termasuk kemampuan untuk mendeteksi ancaman dengan lebih baik, yakni dengan built-in MAWS.
Meski begitu, F-15E Strike Eagle dapat dilengkapi dengan berbagai sistem peringatan dan perlindungan, termasuk MAWS, sebagai bagian dari paket sensor opsional atau sebagai modifikasi yang diterapkan oleh pengguna.
Pada F-15EX, Missile Approach Warning System (MAWS) dipasok oleh Northrop Grumman, dan dipasang di sisi kanan dan kiri luar kokpit, pada bagian yang dikenal sebagai side-mounted sensors. Penempatan ini memungkinkan sistem untuk mendeteksi ancaman dari berbagai arah dengan lebih efektif.
MAWS yang digunakan pada F-15EX adalah bagian dari sistem AN/AAR-57 Common Missile Warning System (CMWS) yang dipasok oleh Northrop Grumman. Sistem ini tidak hanya mendeteksi misil yang mendekat, tetapi juga dapat bekerja sama dengan sistem countermeasures pesawat seperti flare untuk secara otomatis melepaskan tindakan perlindungan guna menghindari ancaman. AN/AAR-57 menggunakan sensor inframerah untuk mendeteksi jejak panas dari rudal yang diluncurkan menuju pesawat. Sensor ini mampu melacak ancaman dari berbagai arah.
Sistem ini menggunakan pendekatan multi-spektral untuk mengidentifikasi ancaman, yang memungkinkan pendeteksian berbagai jenis rudal dengan lebih akurat, terutama yang menggunakan inframerah (IR) sebagai metode pemandu. Bersama dengan Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS), maka AN/AAR-57 CMWS akan memberikan perlindungan menyeluruh terhadap berbagai ancaman pada F-15EX.

Sejatinya AN/AAR-57 dirancang untuk mudah diintegrasikan ke berbagai jenis pesawat militer, termasuk jet tempur, helikopter, dan pesawat angkut militer, seperti helikopter serang AH-64 Apache dan helikopter angkut UH-60 Black Hawk. Dari spesifikasi, modul AN/AAR-57 memiliki berat sekitar 14-16 kg, tergantung pada konfigurasi spesifik wahana. (Gilang Perdana)
Biaya Akuisisi Jet Tempur F-15EX Naik Hingga US$94 Juta Per Unit, Belum Termasuk Harga EPAWSS