AMX-10P ACRA: Varian Peluncur Rudal Anti Tank yang Terlupakan

Jagad pemerhati alutsista di Tanah Air tentu mengenal sosok tank amfibi AMX-10P Marines yang sejak awal dekade 80-an memperkuat Kavaleri Korps Marinir. Dibangun dari desain APC (Armoured Personnel Carrier) tentu sudah terbayang rancang bangunnya yang tak jauh beda dengan M113 lansiran Amerika Serikat, yang kini digunakan Yonif Mekanis TNI AD. Nah, ternyata di awal pengembangannya di Perancis, AMX-10P pernah dibuat dalam desain yang unik dan terkesan nyeleneh.

Baca juga:  Amankan Bandara Juanda, AMX-10P Marines Dilengkapi Senapan Mesin Berat 12,7mm

Yang dimaksud adalah AMX-10P ACRA (Anti-Char Rapide Autopropulsé). Ada label ACRA lantaran AMX-10P ini digadang mampu meluncurkan rudal anti tank ACRA dari laras meriam kaliber 142 mm. Adopsi desain meriam 142 mm inilah yang menjadikan AMX-10P terlihat janggal. Konsepnya sekilas lebih mirip self propelled howitzer, seperti halnya AMX MK61 atau M109A4, dimana kubah tidak bisa berputar secara mandiri, pun gerakan vertikal laras juga sangat terbatas sudutnya.

Dikutip dari wathunter.com, disebutkan AMX-10P ACRA tak pernah sampai tahap produksi, namun varian ini sempat dibuat 2 unit prototipenya pada tahun 1971. Sekilas tentang rudal ACRA, rudal anti tank ini dibuat oleh GIAT dan dirancang dengan kaliber 142 mm, sehingga pas jika dimuntahkan dari laras meriam yang sesuai kalibernya. Rudal dengan pengendali laser ini dapat menggasak sasaran hingga jarak 3.800 meter dengan hulu ledak HE (High Explosive) dan HEAT (High Explosive Anti Tank) yang berbobot 2 kg.

Baca juga: AMX-10P Marines TNI AL – Amphibious APC Pertama di Indonesia dengan Proteksi Anti Nubika

Rudal ACRA

Saat meluncur, rudal dengan panjang 1,22 meter dan berat 15 kg ini akan membetangkan sirip seperti halnya roket FFAR (Fin Folding Aerial Rocket). Kecepatan luncur rudal mencapai 150 meter per detik. Seperti halnya kiprah AMX-10P, debut rudal ACRA juga tidak terlalu sukses di dekade 70-an. (Bayu Pamungkas)

9 Comments