Update Drone KamikazeKlik di Atas

Alami Gangguan Kemudi, Panser Tarantula 6×6 Terbalik di Ambon

Sumbu yang tidak terlalu lebar dan tongkrongan body yang terbilang tinggi pernah diduga akan menyebabkan panser Tarantula 6×6 rawan terbalik. Meski anggapan tadi belum tentu benar adanya, namun satu unit panser Tarantula (Black Fox) dengan nomer 3268-XVI dari Detasemaen Kavaleri V Kodam Pattimura mengalami musibah terbalik pada Selasa, 7 Agustus 2018.

Baca juga: Tarantula 6×6 – Panser Pemukul Untuk Wilayah Perbatasan

Dikutip dari liputan6.com, peristiwa yang terjadi di ruas jalan Jendral Sudirman Kota Ambon pukul 14.15 WIT, disebabkan karena tuas setir mengalami gangguan sehingga sulit dikendalikan pengemudi. “Pengemudinya mengatakan setirnya terkancing ke kiri, sebelah ruas jalan ini kan lebih rendah sehingga terbalik,” ujar Kepala Penerangan Kodam XVI/Pattimura, Kol. Arm. Syarkistan Sihalolo.

Sebelum terbalik, panser diarahkan ke Pantai Liang untuk mengikuti latihan. Kecepatan panser dijaga rendah saat melewati ruas Jalan Jenderal Sudirman. Pengemudi juga paham betul jika ruas jalan yang akan dilewati cukup padat dan sering macet. Ada tiga anggota di dalamnya. Satu penembak, pengemudi dan juga komandan. Tidak ada korban jiwa, namun penembak dan komandan disebut-sebut mengalami luka-luka.

Panser TNI yang terbalik itu hingga pukul 19.00 WIT, belum dapat dievakuasi Kodam Patimura. Kendaraan lapis baja setinggi hampir 3 meter dan berat 18 ton masih berada di lokasi kejadian dengan posisi terbalik. Berbagai cara dicoba untuk membalikkannya, mulai dari mendatangkan dua panser jenis yang sama ke lokasi kejadian untuk menarik kembali panser yang terbalik, hingga menggunakan kendaraan derek. Namun, seluruh upaya belum menampakkan hasil.

Dari spesifikasi resmi, kecepatan laju maksimum di jalan raya hingga 100 km per jam, dan kecepatan maksimum di air 8 km per jam. Untuk melaju di air, Tarantula dilengkapi dua propeller di bagian belalang, selain bantuan ban untuk melaju di air. Tarantula dapat mengatasi rintangan tegak setinggi 0,55 meter, rintangan miring hingga 30 persen, rintangan parit 1,5 meter, dan tanjakan hingga sudut 60 persen.

Baca juga: Badak 6×6 – Generasi Armoured Fire Support Vehicle Terbaru PT Pindad

Selain 3 orang awak, Tarantula dapat membawa 2 personel infrantri bersenjata lengkap. Dua personel ini duduk di bagian belakang secara berhadap-hadapan, untuk laju keluar masuknya melalui pintu belakang/ramp door.

Panser Tarantula diketahui didatangkan ke Kodam Pattimura pada tahun 2016 lalu. Kendaraan tempur buatan Doosan DST – Korea Selatan ini diproduksi sejak 2008. Total TNI AD mengoperasikan 22 unit Tarantula 6×6. (GS)

7 Comments