AL Rusia Terima Unit Perdana Pesawat Jet Amfibi Beriev Be-200ES
|Meski akhirnya kalah kompetisi dari Viking Air dalam memasok pesawat angkut amfibi di Indonesia, dimana Indonesia memutuskan mengakuisisi tujuh unit pesawat amfibi turboprop CL-515/415 Series, namun harus diakui, nama Beriev Be-200 kadung membekas di hati netizen di Tanah Air. Selain Be-200 menjadi pilihan TNI AU semasa KSAU dijabat Marsekal IB Putu Dunia, Be-200 juga terbukti battle proven digunakan di Indonesia, dimana pesawat amfibi bermesin jet buatan Rusia ini pernah disewa untuk operasi pemadaman kebakaran hutan di Sumatera.
Baca juga: Beriev Be-200 Altair – Pesawat Amfibi Multipurpose Incaran TNI AU
Meksi moncer selama operasi pemadaman kebakaran hutan di Indonesia, debut Be-200 yang pertama kali terbang pada 24 September 1998, kurang begitu mantul di pasaran. Setelah debutnya diperkenalkan ke publik pada Paris Air Show 1991, hingga kini baru 17 unit Be-200 yang telah diproduksi oleh Taganrog Beriev plant. Dari belasan yang diproduksi, kesemuanya adalah varian basic multrole yang sebagian besar dioperasikan Ministry of Emergency Situations Rusia.
Sementara untuk kebutuhan militer, memang belum ada Be-200 yang diluncurkan dalam varian maritime patrol. Namun Beriev telah merancang Be-200 untuk kelak mendukung misi AKS (anti kapal selam). Beberapa sensor yang dibenamkan di Be-200 mencakup optic dan thermal, plus radar sea surveillance. Jika Indonesia dahulu jadi mengakuisisi Be-200, maka Indonesia bakal menjadi pemakai ketiga setelah Rusia dan Azerbaijan.
Dan mengutip sumber dari airrecognition.com (17/7/2020), disebutkan Puspenerbal AL Rusia telah menerima unit perdana Be-200ES. Pesawat dengan nomer 20 dan diberi label “Alexander Mamkin” tersebut, telah melakukan penerbangan perdananya pada 14 Februari 2020 di Taganrog Aviation Scientific and Technical Complex.
Pesawat ini adalah yang pertama dibangun berdasarkan kontrak revisi yang ditandatangani pada tahun 2018 oleh Kementerian Pertahanan Rusia dengan PJSC United Aircraft Corporation (UAC) untuk memasok Penerbangan Angkatan Laut Rusia dengan tiga unit Be-200ES.
Sekilas tentang Beriev Be-200, Pesawat yang beroperasi secara fly by wire ini memang jago untuk lepas landas di air. Be-200 dapat lepas landas di air dengan jarak ‘pacu’ 2.300 meter. Kedalaman air untuk mendarat dan lepas landas hanya 2,5 meter. Sementara gelombang laut pun tidak jadi masalah, sepanjang tinggi gelombang tidak lebih dari 1,3 meter. Sebaliknya untuk lepas landas di daratan, dibutuhkan landas pacu sepanjang 1.800 meter.
Dengan kemampuan multipurpose, selain laris disewa sebagai pemadam kebakaran di hutan, Be-200 juga amat ideal mendukung operasi SAR pesawat bisa membawa 42 penumpang. Sedangkan bila berlaku sebagai ambulance udara, pesawat dapat dimuati 30 tandu pasien. Lepas dari itu, pesawat amfibi bermesin jet 2 × Progress D-436TP turbofan, dapat membawa 72 penumpang.
Baca juga: Viking Air Umumkan Penjualan 7 Unit Pesawat Amfibi CL-515/415 Series untuk Indonesia
Beriev Be-200 pernah disewa Indonesia dalam misi pemadaman kebakaran hutan pada tahun 2006. Sebagai pemadam kebakaran, Be-200 dapat membawa 12.000 liter air yang berperan sebagai ‘bom air.’ 12.000 liter air dapat dilepaskan dalam durasi 14 detik. (Haryo Adjie)
Karena pesawat ini terlalu besar, hanya bisa mengambil air dr laut, beda dgn Viking CL 515/415 yg diakuisisi Indonesia, ukurannya kecil sehingga memungkinkan utk mengambil air dari sungai juga, terlebih di daerah Sumatera dan kalimantan yg sering mengalami kebakaran hutan banyak terdapat sungai2 kecil. Viking juga sudah battle proven di Indonesia, dimana kita sempat dipinjami versi CL 415 oleh Malaysia utk memadamkan kebakaran hutan saat Asian games yg lalu.
Selain itu, Viking juga bisa digunakan utk SAR dan patroli maritim (kl gak salah versi 515), dimana dlm misi2 yg demikian kuantitas lebih penting dibanding ukuran.
Boleh tau ga ,alasan indonesia ga ambil pesawat ini, tp malah ambil buatan canada
Masalah logistik perawatan bro. Jumlah populasi masih sedikit jd dijamin harga suku cadang mahal
BE-200 Water Take off dan landing 2.300 meter
CL-415 Water Take off dan Landing 814 meter
Indonesia banyak sungai kecil dan berkelok, jadi sudah jelas lebih cocok CL-415
BE-200 Gelobang Air tak boleh lebih 1,3 meter
CL-415 Gelobang Air sampai 2-3 meter
Laut Indonesia rata rata gelombang air 1 – 2 meter, jadi sudah jelas lebih cocok CL-415
Mesin CL-415 dianggap lebih tahan terkena air/laut daripada BE-200
Suku Cadang CL-415 melimpah dan mudah daripada BE-200
Moncer nih barang, Lek Sam gk ndhuweni pesawat koyo ngene ki
Tak perlu lha. Bombardier yang bikin Viking Air saja subsiadary dari Boeing.
Apa benar perusahaan bombardier adlh subsidiary boeing krn seingat saya bombardier aviation yg memproduksi viking air adlh anak perusahaan atau divisi dr bombardier inc.selain itu bombardier aviation jg pernah berselisih dgn boeing ketika bombardier memiliki kerjasama dng airbus soal pesawat bombardier cseries.
Thanks ralatnya
Subsiadary dari GE Capital dari 2005 yang juga memegang sebagian saham Boeing
Sepertinya OK juga kalau indonesia mengakuisisi pesawat ini.
Selain bisa untuk pemadam kebakaran hutan,juga bisa buat AKS,patroli maritim.
Daya angkutnya juga lumayan besar.12 ton.