AL Perancis Resmikan Beroperasinya Unit Perdana Kapal Selam Nuklir Suffren Class
Berlokasi di Pangkalan Laut Brest, Angkatan Laut Perancis (Marine Nationale) pada 3 Juni 2022 telah meresmikan pengoperasian penuh kapal selam nuklir (SSN) perdana dari Barracuda Class atau disebut juga saat ini sebagai Suffren Class, lantaran kapal pertama dari kelas ini adalah Suffren (S 635).
Baca juga: Kelabui Intel Asing, AL Cina Ubah ‘Nomer’ Identifikasi pada Kapal Selam Nuklir
Dibangun oleh Naval Group, total AL Perancis akan mengoperasikan enam unit Suffren Class, dimana kontrak pengadaan kapal selam nuklir generasi terbaru ini ditandatangani pada Desember 2006. Secara struktur armada, Suffren Class dipersiapkan sebagai pengganti dari lima unit kapal selam nuklir Rubin Class.
Suffren mulai dibangun pada 19 Desember 2007 dan diluncurkan pada 12 Juli 2019, Suffren kemudian dikirim ke AL Perancis pada November 2020 dan sejak itu telah menyelesaikan program uji coba sebelum masuk ke layanan operasional.
Kapal selama kedua dari Suffren Class, Duguay-Trouin, mulai dibangun pada Juni 2009 dan sedang menyelesaikan perlengkapan akhir menjelang peluncuran pada akhir tahun ini. Konstruksi kapal ketiga dan keempat, Tourville dan De Grasse, dimulai pada 2011 dan 2014, dan peluncurannya masing-masing dijadwalkan pada tahun 2023 dan 2024. Pasangan terakhir, Rubis dan Casabianca, masing-masing dipesan pada tahun 2018 dan 2019.
Menurut keterangan dari Naval Group, rencananya mereka akan memproduksi kapal selam kira-kira setiap dua tahun, sehingga pada tahun 2026 akan mengirimkan empat unit pertama, dengan pasangan terakhir dijadwalkan untuk memasuki layanan pada tahun 2030.
Dari spesifikasi, Suffren Class punya berat saat di permukaan 4.700 ton, dan berat saat menyelam 5.100 ton. Kapal selam nuklir ini punya panjang 99 meter dan lebar 8,8 meter. Suffren Class digadang dapat menyelam sampai kedalaman 350 meter dan mampu menyelam dengan kecepatan 25 knots.
Teknologi dapur pacu Suffren Class mengadopsi hybrid propulsion – pressurized water reactor (150MW) two propulsion turbines, two turbo generators dan two electric motors. Diawaki 63 personel dan 15 perwira, tanpa bekal ulang kapal selam ini dapat berlayar dengan endurance 70 hari.
Baca juga: Inilah D-19, Drone Bawah Laut Andalan AL Perancis dengan Standar Kaliber Torpedo
Bicara tentang persenjataan, racikannya terdiri dari rudal anti kapal SM39 Exocet, heavy torpedo F21, ranjau laut FG-29 dan drone bawah laut D-19 UUV (Unmanned Underwater Vehicle). (Gilang Perdana)
Related Posts
-
Walrus Class – Kapal Selam Modern ‘Terakhir’ yang Menjadi Kebanggaan Belanda
6 Comments | Nov 9, 2021
-
TOS-1A Buratino – Inilah MLRS Terkuat Rusia, Namun Justru Menjadi Arsenal Pasukan Anti Nubika
29 Comments | Jul 28, 2020
-
Konstruksi Fisik Rampung, PT DKB Luncurkan LST KRI Teluk Kupang 519
10 Comments | Jan 22, 2017
-
[Open Sale] T-Shirt F-16 Block52ID – The Next Generation Indonesian Fighting Falcon
No Comments | Jan 23, 2018
Mau nanya ke Admin.
Perang berkecamuk di Ukraina antara Rusia dan Ukraina. Dan wilayah timur Ukraina sedikit demi sedikit dikuasai oleh Rusia.
Pertanyaannya min. Perangnya di Ukraina tetapi kok aset tempur udara AS yg
jauh dr Medan pertempuran yg bergugurann spt Osprey dan F-18 min. Fenomena apa ini min.? Apakah rudal siluman sdh mulai digunakan.?
Prancis skrng sdh bisa buat KS Nuklir dan galangan kapalnya Naval mungkin Indonesia tertarik untuk buat KS Nuklir gandeng Naval yg kebeneran jg galangan kapal yg sama dalam membuat KS Diesel buat nandingin KS Nuklir Australia..tambahan Prancis jg sedang kesel2nya dengan Australia gara2 kontrak KS yg dibatalkan sepihak oleh Australia..tinggal kita siapin dana yg besaaaar buat pembuatan KS Nuklirnya😄