Update Drone KamikazeKlik di Atas

AL Pakistan Pesan “Sea Sultan” – Pesawat Intai Maritim Jarak Jauh, Lawan Tanding P-8I Poseidon

Berseteru dengan India, sudah barang tentu Pakistan tak ingin tertinggal dalam kelengkapan alutsistanya. Bila India telah mengoperaskan pesawat intai maritim Boeing P-8I Poseidon, maka Pakistan tak bisa berdiam diri melihat rivalnya punya keunggulan komparatif di lautan. Seperti dikabarkan Angkatan Laut Pakistan telah menunjuk Leonardo untuk mengkonversi pesawat jet narrow body besutan Brasil, Embraer Lineage 1000.

Baca juga: Indonesia Tolak Tawaran AS Menjadi Basis Pesawat Intai P-8 Poseidon

Dikutip dari turdef.com, disebutkan Leonardo mendapatkan proyek untuk mempersiapkan tiga unit Lineage 1000 milik AL Pakistan agar siap menjadi pesawat dengan kualifikasi long-range maritime patrol aircraft. Label pesawat peronda lautan plus pemburu kapal selam ini adalah “Sea Sultan”.

Berdasarkan informasi dari wikipedia.org, AL Pakistan mengorder 10 unit Embraer Lineage 1000 dengan satu unit kini dalam inventaris. Bagi AL Pakistan pengadaan Lineage 1000 memang dipersiapkan sebagai armada untuk menggantikan pesawat intai maritim P-3C Orion yang usianya telah menua.

Kontrak dengan perusahaan Italia, Leonardo, mencakup akuisisi dua pesawat, desain, modifikasi, pemasangan dan integrasi paket peperangan anti kapal selam. Di bawah kontrak tambahan, Paramount Group Afrika Selatan akan menangani perawatan, perbaikan, dan overhaul pra-konversi pesawat.

Lumayan banyak perangkat dan sensor yang nantinya akan disematkan ke Sea Sultan, di antaranya ada ESM/ELINT sensor di bawah hidung, konsol infrared/electro optick di bawah kokpit dan belly dome yang berisi radar AESA (Active Electronically Scanned Array) pencari sasaran di permukan. Sementara untuk mendeteksi keberadaan kapal selam akan dipasang acoustic processing system dan elemen penghancuran kapal selam dengan internal launcher yang dapat ditempati torpedo, sonobuoy dan depth charge. Menunjang komunikasi tersedia satcom terminal pada sisi atas fusegale.

Guna menghindari serangan rudal pencari panas dan rudal berpemandu radar, Sea Sultan nantinya juga akan dibekali flare/chaff dispenser.

Sekilas tentang Embraer Lineage 1000, pesawat yang masuk regional jet ini ditenagai dua mesin turbofan General Electric CF34-10E yang mampu melesatkan pesawat hingga kecepatan jelajah 847 km per jam dan kecepatan maksimum Mach 0.82. Dengan kapasitas bahan bakar penuh (21 ton), pesawat ini dapat terbang sejauh 8.500 Km. Secara umum, Lineage 1000 punya berat kosong 32.133 kg dan berat penuh saat tinggal landas 54.500 kg.

Baca juga: Pakistan Terima Keseluruhan RAS 72 Sea Eagle, Jawara Turboprop ATR-72 di Lautan

Untuk misi intai/patroli di lautan, saat ini AL Pakistan mengandalkan RAS 72 Sea Eagle, yakni MPA (Maritime Patrol Aircraft) dari platform ATR-72 500. RAS 72 Sea Eagle sudah dilenhgkapi radar AESA Leonardo Seaspray 7300E, Elettronica electronic support measures (ESM) suite, kubah FLIR Systems Star SAFIRE III electro-optical/infrared (EO/IR) dan kapabilitas anti-submarine warfare (ASW) dengan adanya kemampuan meluncurkan torpedo ringan 324 mm. Untuk mendeteksi keberadaan kapal selam, RAS 72 Sea Eagle punya bekal sistem pemrosesan akustik dan peluncur sonobuoy. (Gilang Perdana)

6 Comments