AL Malaysia Rilis Hasil Investigasi Tenggelamnya KD Pendekar (Handalan Class) – “Akibat Kesalahan Navigasi dan Usia Lambung Kapal”
|Pada tanggal 25 Agustus 2024, Angkatan Laut Malaysia (TLDM) kehilangan salah satu kapal perangnya, yakni eks kapal cepat rudal (KCR) KD Pendekar 3513 (Handalan class). KD Pendekar telah tenggelam sepenuhnya di lepas pantai Tanjung Penyusop, Johor, setelah sebelumnya terendam banjir, yang mana hal itu dipucu karena KD Pendekar menabrak sebuah objek di dalam air.
Dan dua bulan berlalu, hasil investigasi telah diwartakan oleh Angkatan Laut Malaysia. Seperti dikutip channelnewsasia.com, disebut bahwa KD Pendekar tenggelam akibat dari kesalahan navigasi dan usia kapal yang sudah lanjut. Hasil investigasi Angkatan Laut Malaysia dalam sebuah laporan yang dirilis pada 28 Oktober 2024, menemukan bahwa KD Pendekar telah menyimpang dari rute yang direncanakan dan bertabrakan dengan Stork Reef (terumbu karang).
Investigasi juga menemukan bahwa kelemahan struktur lambung kapal berusia 45 tahun itu telah memengaruhi pengendalian kebocoran dan menyebabkan air menyebar dengan cepat ke kompartemen lain.
Angkatan Laut Malaysia mengatakan bahwa kapal perang tersebut mulai bocor dan kemasukan air setelah lambungnya bertabrakan dengan sebuah objek di bawah air, sekitar tengah hari ini. Kebocoran terdeteksi setelah air mulai mengalir deras ke ruang mesin kapal. Posisi tenggelam KD Pendekar berada pada jarak 2 mil laut di tenggara Tanjung Penyusop pada pukul 3.54 sore waktu setempat.
Seluruh 39 awak kapal berhasil diselamatkan dan tidak mengalami cedera, tetapi seorang penyelam pembersih ranjau yang sedang melakukan pekerjaan penyelamatan berikutnya di kapal yang karam tersebut meninggal pada tanggal 28 Agustus. Penyelidikan menemukan bahwa arus yang kuat dan jarak pandang yang terbatas menyebabkan kematian penyelam, yakni Sersan Satu Arman San Hermansa.
“Kondisi di area operasi di mana arus yang tidak menentu mengakibatkan lumpur berhamburan ke dasar laut (yang) menyebabkan jarak pandang sangat terbatas sekitar 1 kaki (30 cm) pada hari kejadian,” kata TLDM dalam pernyataannya. Situasi tersebut telah menempatkan penyelam dalam situasi berisiko tinggi dan tekanan kerja yang menantang, laporan tersebut mengatakan bahwa tali yang digunakan oleh penyelam tersebut ditemukan “terlilit kapal” dan prosedur darurat yang dilakukan oleh korban tidak berhasil dan menyebabkannya tenggelam.
KD Pendekar (Handalan class) dipersenjatai meriam Bofors 57 MK1 pada bagian haluan dan Bofors 40 mm pada bagian buritan. Sementara bekal rudal yang dibawa adalah rudal anti kapal MM38 Exocet, yang dapat dikatakan saat ini sudah discontinue (nampak dalam foto terakhir peluncur rudal sudah dilepas), menjadikan fungsi Handalan class, seperti halnya Mandau class, adalah “KCR tanpa rudal”.
Handalan class terdiri dari empat unit kapal – KD Handalan 3511 (komisioning tahun 1978), KD Perkasa 3512 (komisioning tahun 1978), KD Pendekar (komisioning tahun 1979) dan KD Gempita (komisioning tahun 1979).
Handalan class dibangun oleh galangan Swedia, Karlskrona Varvet Shipyard. Kapal ini punya panjang 43,62 meter, lebar 7,1 meter dan bobot 260 ton. (Gilang Perdana)
Pertama Kali Sejak Perang Dunia Kedua, AL Selandia Baru Kehilangan Kapal Akibat Tenggelam