AL Jerman Akuisisi Lima Unit P-8A Poseidon, Program MPA Bersama Perancis Terancam Kandas
|Pupus sudah harapan Airbus dan Dassault Aviation dalam program Maritime Airborne Warfare System (MAWS), pasalnya Angkatan Laut Jerman telah memutuskan untuk mengakuisisi pesawat intai maritim (MPA) lansiran Boeing, P-8A Poseidon, sebagai pengganti armada Lockheed P-3C Orion yang akan dipensiunkan pada tahun 2025.
Kabar tersebut didasarkan rilis dari Defense Security and Cooperation Agency (DSCA) pada 12 Maret 2021, yang menyebutkan persetujuan Pemerintah Amerika Serikat untuk menjual lima unit P-8A Poseidon ke Jerman dengan nilai US$1,1 miliar. Nilai pengadaan tersebut sudah mencakup kelengakapan sensor dan sistem standar, serta dukungan pelatihan dan pemeliharaan.
Sebelumnya, Jerman telah mengajukan permohonan untuk membeli lima unit P-8A Poseidon, sembilan unit Multifunctional Distribution System Joint Tactical Radio Systems 5, dua belas unit LN-251 with Embedded Global Positioning Systems/Inertial Navigations Systems, mesin komersial jet, Tactical Open Mission Software (TOMS), Electro-Optical (EO), Infrared MX-20HD, AN/ AAQ-2(V) I Acoustic System, AN/APY-10 radar, ALQ-240 Electronic Support Measures, NexGen Missile Warning Sensors dan AN/PRC-117G Manpack radios.
Paket penjualan di atas juga akan mencakup Global Positioning Systems 524D precise positioning system, AN/ALQ-213 electronic countermeasures, AN/ALE-47 countermeasures dispensing systems; AN/UPX IFF interrogators dan transponder digital APX-123A (C) IFF.
AL Jerman saat ini mengoperasikan pesawat intai maritim P-3C Orion, tetapi pesawat itu akan mencapai akhir masa pakainya dan bakal pensiun pada tahun 2025. Sebelum memilih P-8 Poseidon, Pemerintah Jerman dan Perancis diwartakan baru akan memulai program studi tentang rancangan pesawat intai maritim alias martime patrol aircraft (MPA) next generation. Bagi kedua negara, program yang disebut sebagai MAWS digadang untuk menggantikan pesawat intai maritim yang saat ini digunakan.
Bagi AL Jerman, program MAWS tadinya dipersiapkan sebagai pengganti pesawat intai maritim P-3C Orion, sementara bagi AL Perancis, MAWS dipersiapkan sebagai pengganti pesawat intai maritim Atlantique 2. Dikutip dari navalnews.com (2/11/2020), disebutkan program MAWS telah berjalan sesuai rencana. French defense procurement agency (DGA) telah mengonfirmasi bahwa studi kelayakan untuk sistem misi (mission system) akan segera diluncurkan.
Guna memperlancar studi MAWS, Perancis dan Jerman membetuk entitas baru yang disebut T-HED, dimana T-HED akan mensinergikan kemampuan dan solusi dari Thales, Hensoldt, ESG, dan Diehl, teruma studi untuk elemen peperangan elektronik, radar, sonar, persenjataan, sonobuoy, tautan data, dan sistem komunikasi. Rencananya pihak manufaktur, seperti Airbus dan Dassault Aviation akan dilibatkan pada fase kedua studi.
Dengan pilihan Jerman jatuh pada P-8A Poseidon, diperkirakan masa depan program MAWS bakal suram, lantaran Perancis harus menanggung biaya pengembangan dan pengadaan sendirian. (Bayu Pamungkas)
Bisa di bungkus tuh Orion nya,
Tapi apakah sumber daya kita mampu mengoperasikan ya???
Mgkin Jerman mnilai keuntungan jauh lbh byk didpt prancis, sedang jerman spt jd penggembira sja. Hal ini wajar krn kmampuan industri penerbangan jerman sdh punah sejak kalah perang dunia 2. Sementara inhan dan penerbangan perancis semakin berkembang.
Kayaknya kajian jerman menghasilkan hasil, bhwa hanya perancis yg byk menerima keuntungan sdg jerman hanya penggembira spt kasus pengadaan pesawat genre masa depan mereka yg gagal berkolabirasi
Berarti amerika hebat ya. Rata2 alutsistanya buatan dalam negeri tanpa melibatkan LN.
Kira2 Poseidon yg ini mampu mendeteksi poseidonnya Rusia ga ya?
alasannya kenapa jerman membatalkan MAWS??…pdhl jerman inisiatornya selain perancis…apa karena program ini dianggap kelamaan?..atau terlalu mahal??