AL Filipina Resmi Operasikan BRP Antonio Luna, Unit Kedua Frigat Jose Rizal Class
|
Meski sedang galau, lantaran 220 lebih kapal nelayan Cina ‘menduduki’ Perairan di Terumbu Karang Julian Felipe yang berada di Laut Filipina Barat. Angkatan Laut Filipina belum lama ini mendapat angin segar, berupa telah hadir dan beroperasinya unit kedua frigat Jose Rizal Class, yaitu BRP Antonio Luna dengan nomer lambung 151.
Baca juga: “Milisi Maritim” Kembali Berulah, Lebih dari 200 kapal Berada di ZEE Laut Filipina Barat
Peresmian frigat berdesain semi stealth tersebut telah dilakukan dalam sebuah seremoni di Pelabuahan Selatan Manila pada 19 Maret 2021. Dikutip dari Janes.com, disebutkan BRP Antonio Luna telah tiba di Filipina pada 9 Februari 2021, setelah kapal perang kebanggaan Negeri Pinoy itu berangkat dermaga Hyundai Heavy Industries (HHI) di Ulsan empat hari sebelumnya. BRP Antonio Luna diluncurkan oleh HHI pada November 2019 dan telah merampungkan tahapan sea trial pada Desember 2020. Dengan bergabungnya BRP Antonio Luna, maka formasi frigat Jose Rizal Class telah lengkap, setelah sebelumnya BRP Jose Rizal 150 telah diterima AL Filipina pada Juli 2020.
Meski kerap terlihat sebagai kekuatan militer yang marginal, namun Pemerintah Filipina nampak serius melengkapi beragam sensor dan persenjataan di frigat dengan bobot 2.600 ton tersebut. Tidak tanggung-tanggung, label yang disematkan pada Jose Rizal Class adalah multirole semi-stealth frigates. Frigat yang punya panjang 107,5 meter ini digadang mampu meladeni peperangan atas permukaan, bawah permukaan (AKS), anti serangan udara, dan peperangan elektronika.
Sebagai kapal perang utama (flagship), Jose Rizal Class dilengkapi arsenal persenjaaan yang lumayan bergigi. Mulai dari depan, yaitu di haluan disematkan meriam reaksi cepat OTO Melara 76 mm Super Rapid Gun, jenis yang sama dengan yang ada di frigat Martadinata Class TNI AL. Beranjak ke kelas kanon, frigat ini dilengkapi satu pucuk kanon kaliber 30 mm buatan Aselsan. Meski belum ada kontrak lanjutan, Jose Rizal Class sudah disiapkan dudukan untuk pemasangan satu pucuk kanon reaksi cepat – Close In Weapon System (CIWS).
Jose Rizal Class dipastikan akan dilengkapi rudal anti kapal lansiran Korea Selatan, SSM-700K Haeseong (C-Star) buatan LIG Nex1. Rudal anti kapal sekelas MM40 Exocet ini dapat melesat dengan kecepatan Mach 0.85 (setara 1.013 km per jam) untuk melahap sasaran di jarak 150 km. Dengan pemandu Inertial guidance/terminal active radar homing, C-Star punya bobot 718 kg dan dapat terbang dengan pola sea skimming.
Jose Rizal Class dilengkapi dua peluncur (triple tube) torpedo ringan K745 Blue Shark. Torpedo yang sama juga menjadi andalan AW159 Wildcat untuk misi menghancurkan kapal selam. Landing pad dan hanggar tersedia sebagai sarang Wildcat nantinya. Jose Rizal Class ditenagai 4x diesel engines dengan konfigurasi Combined Diesel and Diesel (CODAD). Kecepatan maksimum kapal ini adalah 28 knots dan kecepatan jelajah 15 knots. (Gilang Perdana)
2 frigat jose rizal class untuk philipina, dan 2 PKR Martadinata class buat Indonesia. Dua negara kita senasib yah pengadaan kapalnya. Udah imut jumlahnya sangat langka pula 😂😂😂😂
Mestinya kalau mau menyaingi armada china, pengadaan kapalnya harus lebih dari hitungan jari, serta ukuran dan tonasenya juga jangan imut marmut gitu😝
Tunggu ekonomi kita menyaingi china. Ekonomi masih dibawah china kok senjata militernya mau menyaingi china, ya ga sampe. Apalagi biasanya china harga produksi dalam negeri senjatanya lebih murah dari senjata sejenis yang indonesia impor.
Benar, semua tentang uang dan ekonomi dulu, baru kebendaan mengikuti, tapi tau sendiri rakyat +62 lebih suka mimpi daripada realistis.
Ente tau strategi AA/AD. Negara sekelas Iran dan Korut yg alutsista dan teknologinya dibawah USA aja, USA masih mikir-mikir buat nyerang loh. Perbanyak aja rudal jelajah khususnya supersonik dan kalo bisa hipersonik serta wajib dah bisa buat sendiri. Niscaya sekelas China pun bakal ketakutan nyerang Natuna, apalagi kalo nekat buat nuklir kayak Korut.
komen dek sugi kali ini memang patut diacunggi 👍dan diberi👏…!!!
tapi kok yaa orang yang disebut ahlinya dan para petinggi itu sering mumet malah buat efek gentar dengan barang roksokan yang di inport juga😏😅
kan lebih baik diganti fans boy aja tuh para ahli ketimbang mumet dan buat mumet olang lainya😤😔
Uji tembak oto melara ke kapal milisi tiong biar rame…
Kalau situasinya kayak gini, masih akan-akan… terus saya pesimis sampai akhir periode Pak Jokowidodo, tidak akan ada pembelian alutsista baru. Mending Philipina yg katanya tidak banyak duit langsung cak-cek.
https://twitter.com/FMangosingINQ/status/1372737121534963712
Pada acara peresmiannya, botol wine-nya nggak pecah guys…
Wuihhh… serem nih kapal… wkwkwk…
(Makanya, mending pakai kendi seperti di kita, hihihihi…)
itu salah nya dek…kita harus tau dulu itu balang dari mana aka negara pembuat…salah kalou malah pake wine emang france punya…seharusnya shojus …😅
Untung bukan body kapalnya yg rusak. Mau di taruh mana muka pembuatnya?
dengan ukuran yg imut marmut dn langka sj sdh bs buat tetangga g tenang panas dingin ketar ketir geger d kawasan krna imut marmut adlah yg tercanggih..
huahahaahahahahahahhaaaaaaaa…..
Lbh panjang 2 meter di banding pkr marthadinata class. Spt nya sampai akhir periode jokowi.. Blm akan terealisasi pembelian fregat kelas berat. Lha duit darimana? Klo ngutang, dalam kondisi spt ini. Negara mana yg mau ngasih hutang.
Kata siapa?
Iver Huitfeldt (MEF 2) sudah deal, tinggal lg menunggu kesepakatan kontrak penyediaan radar kapal antara dari perusahaan Thales atau Leonardo.
btw tau gk berapa lama pembuatan kapal dari pemotongan besi pertama sampai ke sea trial aja deh misalnya, ane denger2 katanya bisa 5 tahun, tpi kek kelamaan deh kalo segitu keburu ww3 wkwkwk, mungkin kalo tau lama pembuatan iver nya denmark bisa dibandingin sm iver indo nnti
Udah tau.
mana ada pembuatan kapal cuman selesai dlm sekejap..
Perlu bertahun-tahun dlm pembuatan 1 kapal.
Tp klo cr mikirnya kyk bung @lil yg klo buat kapal sekarang dah keburu WW3?
Ya ga bakal kebuat2 dong kapalny, selamanya TNI AL gak akan punya kapal perang kalo gitu.
Lebih baik terlambat drpd gak sma sekali.
Pembangunan kapal perang itu aset buat akan datang.
Kalo mau serba cepat ya beli kapal rongsok sekenan aja.
Syukur2 negara lain msh ada jual dlm kondisi msh prima..
engak lama buat kapal itu dek…itu tergantung pada sumberdaya baik manusia nya dan keuangan serta pasilitas nya…contoh china…dalam lima tahun berapa puluh frigate dan berapa destroyer belum lagi kapal lainya termasuk kapal induk…!!!
Lama pengerjaan kapal perang sekitar 2 tahun, bahkan kalo pake modular seperti Iver atau SIGMA bisa 1,5 tahun. Coba kita liat dari awal pengadaan KRI 332 IGR sampai peluncuran dan operasional butuh berapa tahun. Makanya sekarang banyak industri kaprang yg buatnya secara modular jadi nanti kalo tiap blok udah selesai tinggal dirakit kecuali kalo pesennya ke Rusia, bisa 5 tahun lebih buatnya.
Hhhhhhhhhhhhhhhhhh
Sudah deal (katanya), tapi masih ada kesepakatan yg belum beres untuk radarnya……trus gimana itu yg jadi dasar deal-dealannya kak@gauren 🤔
2-1,5 th itu mah biasa dan sudah jadi target dan patokan umum dek sugi aka tradisional nya waktu pengerjaan kapal…😏
yang kita bicarakan diluar cara umum dan tradisional…9-12 bulan itu baru hibat…dan china melakukanya…👍
berapa galangan kapal china…berapa banyak kapal dan kasel telah dibuat china dalam kurun waktu satu dekade…??? belum lagi nyang diexport…bisa dilohat nanti waktu pengerjaan rata rata pembuatan kapal tersebut…yang memakan waktu bagi produksi china adalah malah mengitegrasikan sistem nya….karna mungkin spesifikasi sipembeli atau malah keterbatasan tenaga ahli china dibidang ini…???? I am kulang tau…😅😂🤣
Kalo kayak di China, itu dinding atas kapal Cruiser Type 055 dan kaprang lainnya cuman pake fiber loh, makanya cepat. Ane masih ragu kalo tuh kapal kena hajar Harpoon atau Exocet masih bisa bertahan gak. Bahkan andaikan itu pake baja semua dan semua SDM cuman buat tiap² blok dilakukan keroyokan, punya kapal banyak belum tentu akan berguna kalo numpuk dalam satu tempat. Gampang dideteksi dan disasar rudal.
Indonesia sendiri tak punya harapan, program alutsista tidak jelas
Kalo Di bandingin head2head dgn Martadinata Class dari segi sensor/radar dan persenjataan Martadinata Class masih menang terutama dari persenjataan anti udara AAW.
Jose Rizal Class klo gak salah masih make Mistral missile jarak dekat sama seperti yg digunakan Diponegoro class, dibanding Martadinata class yg sudah makai Mica missile.
PKR Lanjut 60 unit
Ayolah pt. Pal buat kpl destroyer ajak tuh joint Turki.. ga ribet Ama Turki mh
12 destroyer sdh membuat kita semakin bertaring ditambah 24 Monster bwh laut bahhhh ngeri amat mimpinya😁