AL Cina Tampilkan Harbin Z-20F, “CopyHawk” dalam Naval Variant

Harbin Z-20 “CopyHawk” bisa dibilang sebagai salah satu bukti sukses Cina dalam reverse engineering helikopter. Setelah mulai digunakan AD Cina pada tahun 2018, kini Harbin kembali memperlihatkan varian baru dari helikopter tiruan Sikorsky UH-60/S-70 Black Hawk tersebut, yakni varian angkatan laut (naval variant) yang disebut sebagai Harbin Z-20F.

Baca juga: Cina Punya Harbin Z-20 “CopyHawk,” Tiruan Sikorsky Black Hawk dengan Mesin Lebih Kuat

Sebagai produk ‘contekan’ dari keluarga Black Hawk, maka naval variant Z-20 pun bisa ditebak, yakni mirip dengan SH-60 Seahawk yang kondang digunakan pada banyak kapal perang. Dikutip dari Janes.com (14/10/2019), disebutkan foto-foto Z-20i naval variant telah beredar luas di beberapa forum militer Cina. Seperti halnya beda antara Black Hawk dan Seahawk, maka Z-20F terlihat hadir dengan beberapa perbedaan yang signifikan.

Harbin Z-20F kabarnya telah dioperasikan AL Cina, nampak jelas pada naval variant roda pada ekor ditempatkan agak ketengah, mendekat arah bawah kabin. Penggunaan pola roda ala Sikorsky Seahawk ini diperkirakan untuk mendukung konsep rotor pada ekor yang dapat dilipat. Maklum kodrat Z-20F adalah berada di hanggar kapal perang yang memiliki keterbatasan ruang.

Meski spesifikasi Harbin Z-20F naval variant belum dirilis resmi, namun belum lama ini, tepatnya pada 5th China Helicopter Exposition yang digelar di Tianjin pada 10 – 13 Oktober 2019, untuk pertama kalinya sosok Z-20 “CopyHawk” milik AD dipamerkan ke hadapan publik dalam demo terbang dan statis.

Surat kabar GlobalTimes menyoroti kemampuan mesin pada Z-20 yang punya kinerja tinggi, termasuk saat beroperasi di dataran tinggi. Masih dari sumber yang sama, dikatakan Z-20 sudah dilengkapi fitur yang tergolong maju di dunia, seperti active vibration control, fly by wire dan desain rotor yang low noise.

Beberapa literasi menyebut Z-20 mengadopsi sepasang mesin turboshaft WZ-10 yang menyediakan tenaga 1.600 kW (sekitar 2.145 shp) per mesinnya. Sebagai perbandingan, Black Hawk menggunakan sepasang mesin GE T700-701D dengan tenaga 1.500 kW (sekitar 2.011 shp) per mesinnya.

Secara teknis Z-20 dapat terbang sampai ketinggian 4.000 meter. Bobot maksimum Z-20 ditaksir sekitar 10 ton dan mampu melakukan hovering pada ketinggian 910 meter. Harbin Z-20 dapat terbang dengan kecepatan maksimum 360 km per jam, dan kecepatan jelajah 290 km per jam.

Seperti pada foto Z-20 yang dipamerkam dalam demo statis, terlihat sistem penghilang lapisan es terintegrasi ke dalam bilah rotor utama. Helikopter ini juga terlihat dilengkapi self-protection suite untuk mengetahui bila ada serangan dari rudal berpemandu infrared. Dan tak ketinggalam juga terdapat flare/chaff dispenser untuk mengecoh serangan rudal pencari panas.

Sebagian dari Anda mungkin bertanya, kapan Cina melakukan reverse engineering pada UH-60 Black Hawk? Jawabannya pada dekade 90-an, militer Cina telah mengakuisisi 24 unit helikopter S-70 Black Hawk dengan mesin General Electric T700-701A yang ditingkatkan.

Analis militer menyebut kehadiran Z-20 tak bisa dilepaskan dari jatuhnya sebuah Black Hawk yang mengangkut pasukan khusus AS dalam operasi penyerbuan ke rumah Osama Bin Laden di Pakistan pada 1 Mei 2011. Rumor yang berhembus, saat itu pasukan elite AS (SEAL) menggunakan varian Black Hawk dengan kemampuan khusus.

Baca juga: Jadi Drone, Helikopter UH-60 Black Hawk Sukses Terbang Perdana Tanpa Awak

Kabar yang berkembang pihak Pakistan mengizinkan pejabat Cina untuk melihat dan memeriksa puing-puing Black Hawk yang jatuh tersebut. Dalam hal ini, kedekatan Cina dan Pakistan dalam aliansi militer tentu sudah menjadi rahasia umum. (Gilang Perdana)

5 Comments