AL Australia Luncurkan Polaris, Kapal Survei Taktis untuk Dukung Operasi Pendaratan
|Sudah lumrah bila menjelang dilaksanakannya operasi amfibi, baik berupa pendaratan tempur atau misi bantuan kemanusiaan, maka unsur yang melibatkan kapal pendarat perlu melakukan survei pendahulu pada wilayah yang dimaksud, terlebih bila lokasi ‘pendaratan’ benar-benar asing. Nah, untuk keperluan survei taktis, AL Australia (RAN) belum lama ini telah memperkenalkan sosok Polaris.
Baca juga: KRI Spica 934 Lakukan Misi Hidrogafi-Oseanografi di Area Lintas Laut Strategis Nasional
Polaris adalah sebuah kapal berwujud rigid-hull inflatable boat (RHIB) yang diluncurkan dari kapal induk helikopter – Landing Helicopter Dock (LHD) HMAS Adelaide (Canberra Class). Dikutip dari Janes.com (9/11/2020), disebutkan Maritime Geospatial Warfare Unit AL Australia memperkenalkan Polaris pada latihan amfibi bertajuk ‘Sea Wader 2020’ di lepas Pantai Queensland.
AL Australia menyebut Polaris sebagai bagian dari ‘kemampuan baru,’ dimana wahana tersebut dilengkapi fly-away survey kit dan drone bawah air Remus 100S. Yang kesemuanya bertujuan untuk memodernisasi pengumpulan dan pemrosesan data geospasial oleh layanan hidrografi.
Kapal survei berdesain kompak dan praktis ini akan memberikan tim survei geospasial pendekatan baru untuk penilaian lingkungan yang cepat dan memungkinkan mereka untuk menyediakan informasi dan data untuk mendukung operasi militer, termasuk bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana. Selain dilengkapi drone bawah air, Polaris disebut juga dibekali fitur untuk teknologi geospasial, termasuk multi-beam echo sounder, side-scan sonar dan sub-bottom profiler dan kemampuan untuk meluncurkan drone secara mandiri.
Baca juga: Buka Dermaga Baru, Begini Cara TNI AL Memastikan Alur Pelayaran Aman Bagi Kapal Perang
AL Australia memproyeksikan penggunaan Polaris di beberapa daerah. “Kapal survei pada akhirnya akan memungkinkan tim yang dapat dikerahkan untuk menyelesaikan tugas seperti mensurvei jalur pelayaran, pantai, area pelabuhan, dan area yang terkena bencana alam di mana akurasi navigasi tidak dijamin oleh data-data yang akurat,” ujar Lieutenant Commander Paul Clark, Operations Officer Maritime Geospatial Warfare Unit RAN. (Gilang Perdana)
Di fb saya ada baca , kata nya kasal membantah bahwa tni al incar kapal iver. Ini benar atau hoax ya bung sekalian?
Saya pernah baca, tapi lupa di mana, kalau sekarang matra nggak boleh/bisa mengajukan merek langsung ke DepHan, cuma mengajukan spesifikasi alutsista yang dibutuhkan. Nanti dari spesifikasi yang diajukan matra, DepHan yang milih merek mana yang cocok. Katanya begitu dalam UU-nya, entah benar atau tidak, mungkin di sini ada yg lebih paham.
LPD kita bisa gak ya bawa yg beginian min. Serius nanya ini min. Tp jawabnya gak usah serius min.
Lebih enak pake kapal nelayan, lagi ngetrend soalnya.
Kapal nelayan yg hisa meluncurcan rudal kah mbah.? 😀
Awas kena.tangkap mbah, pasal pencemaran nama baik. …hikhikhik