Akuisisi Sejak 2017, Baru Pertama Kali Jerman Lakukan Uji Peluncuran Rudal Meteor dari Eurofighter Typhoon
Meski Jerman adalah bagian dari konsorsium pengembang rudal udara ke udara jarak jauh – beyond visual range (BVR) Meteor, namun ternyata Jerman baru pertama kali menguji peluncuran rudal Meteor dari jet Eurofighter Typhoon milik Luftwaffe.
Uji coba peluncuran rudal Meteor dari Eurofighter Typhoon Jerman tidak dilakukan di dalam negeri, persisnya uji coba dilakukan di fasilitas militer Inggris di Lossiemouth, Skotlandia, karena tidak ada fasilitas Jerman yang dapat mengakomodasi jarak uji peluncuran yang dibutuhkan.
Eurofighter Jerman saat ini dilengkapi dengan rudal udara ke udara jarak pende pencari panas jarak pendek IRIS-T dan rudal udara ke udara jarak menengah AIM-120 AMRAAM. Untuk meningkatkan kemampuan tempur pesawat, integrasi Meteor akan meningkatkan kapasitasnya untuk menetralisir ancaman pada jarak jauh.
Dengan berat 190 kilogram dan panjang 3,7 meter serta diameter 178 milimeter, rudal Meteor memiliki jangkauan hingga 200 kilometer. Rudal Meteor dipandu oleh sistem radar aktif canggih untuk menargetkan berbagai ancaman, termasuk jet tempur bermanuver lincah, drone dan rudal jelajah.
Dikembangkan secara kolaboratif oleh Inggris, Jerman, Italia, Prancis, Spanyol, dan Swedia, Meteor melengkapi berbagai pesawat tempur canggih di seluruh NATO dan angkatan udara sekutu, seperti Rafale, Gripen, dan F-35 Lightning II.
Congratulations to @Team_Luftwaffe for completing their recent Meteor firing trials campaign on @eurofighter. #METEOR is the most advanced beyond-visual range air-to-air missile in the world, and a shining example of how European co-operation can enhance national sovereignty 🇪🇺 pic.twitter.com/H8PqKMq7Fq
— MBDA (@MBDAGroup) December 6, 2024
Penembakan Meteor pertama terjadi saat Jerman sedang mempersiapkan tujuan jangka menengah pada Eurofighter, termasuk membangun fasilitas pengujian dan pengembangan baru di Manching, yang terletak di selatan negara itu.
Uji coba peluncuran pertama rudal udara ke udara Meteor dari Eurofighter Typhoon dilakukan pada 8 Desember 2014. Pengujian ini dilakukan di Hebrides Range, Skotlandia, oleh BAE Systems dengan dukungan MBDA Missile Systems.
Uji coba ini bertujuan untuk memastikan kompatibilitas rudal Meteor dengan sistem senjata Typhoon, termasuk kemampuan datalink antara rudal dan radar pesawat setelah peluncuran.
#ICYMI: #Eurofighter des @Team_Luftwaffe erprobt ertsmals den Abschuss des Langstrecken-Lenkflugkörpers #Meteor im schottischen Lossiemouth ▶️ https://t.co/Erg5VjQ7Yr pic.twitter.com/IBMFwFRWjr
— Bundeswehr (@bundeswehrInfo) December 6, 2024
Rudal Meteor diproduksi di Perancis oleh MBDA Missile Systems, namun, Inggris adalah negara pertama yang mengakuisisi rudal Meteor. Sebagai bagian dari program pengembangan bersama dengan negara-negara Eropa lainnya, Inggris memainkan peran penting dalam desain dan pengembangan rudal ini.
Meteor pertama kali dimaksudkan untuk digunakan dengan pesawat tempur Eurofighter Typhoon yang operasional di Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF). Inggris mulai mengintegrasikan rudal Meteor ke dalam arsenal mereka pada tahun 2016.
Sementara Jerman mulai mengakuisisi rudal Meteor pada tahun 2017. Alasan mengapa Angkatan Udara Jerman baru melakukan uji tembak perdana rudal Meteor pada Desember 2024 adalah karena ini merupakan bagian dari tahap pengujian untuk integrasi rudal tersebut ke dalam layanan.
Proses ini memerlukan waktu karena setiap tahap pengujian memerlukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan kompatibilitas dan efektivitasnya dalam skenario pertempuran nyata. Penundaan ini bukan karena masalah pengembangan, tetapi lebih kepada tahapan prosedural dalam mengadopsi teknologi militer baru.
Pengujian ini dilakukan di Lossiemouth, Skotlandia, yang memiliki ruang udara yang ideal untuk uji coba semacam ini. (Bayu Pamungkas)
Jet Tempur Gripen E Sukses Uji Coba Peluncuran Perdana Rudal Udara ke Udara Meteor