Akibat Cuaca Buruk, KRI Sibarau 847 Mengalami Insiden di Perairan Tanjung Tiram

KRI Sibarau 847, kapal patroli legendaris yang pernah menjadi ‘bintang’ dalam film serial Patrol Boat, dikabarkan pada pada 29 November 2017 mengalami insiden di tengah cuaca buruk. Berlokasi di Perairan Tanjung Tiram, Sumatera Utara, kapal milik Satrol (Satuan Kapal Patroli) Koarmabar ini mengalami mati listrik dan lier jangkar mati, saat kejadian tinggi gelombang di area mencapai lima meter.
Baca juga: Attack Class – From Australia to Satrol Armabar TNI AL
Akibat insiden tersebut tiga awak KRI Sibarau 847 dilaporkan mengalami cidera. Beruntung kapal patroli buatan Australia ini berhasil ditarik oleh kapal tunda. Sementara awak yang terluka telah di evakuasi oleh KRI Parang 647 dan dilanjutkan menuju Lanal terdekat.
Bagi kids jaman now, nama KRI Sibarau 847 mungkin terasa asing, ini wajar adanya mengingat kapal patroli ini memang di datangkan ke Indonesia pada awal dekade 80-an. Merujuk ke sejarahnya, KRI Sibarau 847 beserta tujuh unit kapal sejenis berasal dari hibah Pemerintah Australia. KRI Sibarau 847 termasuk dalam kapal patroli cepat kelas Attack buatan Walkers Ltd of Maryborough, Queensland, beberapa juga dibuat oleh galangan Evans Deakin and Co, Brisbane.
Seri kapal patroli ini dirancang untuk kebutuhan RAN (Royal Australian Navy) dan dibangun antara tahun 1967 dan 1969. Kapal cepat ini total diproduksi sebanyak 20 unit, desain utamanya untuk melaksanakan misi pengintaian dan pengawasan di sepanjang garis pantai Australia.

Dari 20 unit kapal kelas Attack tersebut, delapan unit diantaranya kini masih digunakan oleh TNI AL. Lewat program hibah, secara bertahap mulai 16 November 1973, HMAS Bandolier (P95) telah berubah nama menjadi KRI Sibarau 847, kemudian 21 Mei 1974 HMAS Archer (P86) berubah nama menjadi KRI Siliman 848, 20 Mei 1982 HMAS Barricade (P98) berubah nama menjadi KRI Sigalu 857, 15 Juni 1984 HMAS Barbette (P97) berubah nama menjadi KRI Siada 862, 6 Mei 1983 HMAS Acute (P81) berubah nama menjadi KRI Silea 858, 12 September 1983 HMAS Bombard (P99) berubah nama menjadi KRI Siribua 859, 21 Februari 1985 HMAS Attack (P90) berubah nama menjadi KRI Sikuda 863, dan terakhir 18 Oktober 1985 HMAS Assail (P89) berubah nama menjadi KRI Sigurot 864.
Baca juga: KRI Cucut 866 – Bukan Kapal Patroli Biasa

Dari segi ukuran, kapal patrol ini terbilang imut, penulis beberapa waktu lalu sempat melihat langsung kapal ini di Australian National Maritime Museum di Darling Harbour, Sydney. Yang di display pada museum adalah HMAS Advance (P93), kapal ini secara keseluruhan punya panjang 32,8 meter, beam 6,1 meter, dan draught 2,2 meter. Berat kosong kapal ini 100 ton, sedangkan bobot tempur bisa mencapai 146 ton.
dengan tenaga 2 mesin Paxman V16 Ventura Turbo Charged Diesel 2611 Kw, serta jumlah 2 bilang baling-baling, kapal ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum hingga 24 knot (44 km/jam). Untuk urusan jangkauan operasi, bisa mencapai 1.200 nautical miles (2.200 km) pada kecepatan jelajah 13 knot. Bagaimana dengan urusan senjata? Untuk kelas kapal patroli, Attack class lumayan disegani dengan mengusung 1 pucuk kanon ringan Bofors 40mm pada haluan, sedang pada sisi buritan ditempatkan dua pucuk SMB (senapan mesin berat) M2HB Browning kaliber 12,7mm.

Attack Class ini pernah dijadikan setting latar dalam serial Patrol Boat (1979), pada era 80-an, TVRI sempat memutar serial film ini selepas acara Dunia Dalam Berita. (Haryo Adjie)
Mungkin ABK-nya belum pernah nonton serial film Patrol Boat….soalnya disana ada adegan mesin mati akibat ombak menerjang masuk smp keruang mesin dan ussaha awak. Kapalnya dlm menangani mesin yang mati itu.
Hebatnya…..mesinnya bisa jalan lagi lho (tapi difilm)
TO ALL INDOMILITER FANS.
KHABAR DUKA . DARI TRIBUNNEWS.COM
KAPAL INI TELAH TENGGELAM JAM -/+ 21.00 /02.12.17. Atau SATU JAM LALU..
CREW SELAMAT.
Ya tenggelamlah @HAR….orang keberatan jangkar yang mlorot dari dudukannya dan macet shg tidak bisa ditarik keatas….berat sebelah, jadinya kapal miring parah spt gambar pertama.
Udah kayak jimmy sullivan aja, yang tiap hari bolak-balik nenteng ember getah karet (yang bakal dibarter ddg sukhoi)….kalo gak yakin, perhatiin aja si jimmy kalo jalan kan miring sebelah
Kapal seperti ini jika dipasang torpedo di sisi kanan kirinya seperti jaman komodor yos sudarso lumayan buat nakut-nakutin tetangga naga di utara natuna yg sering ronda
Tertulis : dibangun tahun 1967 -1969.
Artinya beberapa sudah berumur 50 tahun.
Kemungkinan Attack Class seperti KRI Sibarau memang sedang dipersiapkan penggantinya.
Karena panjangnya hanya 32,8 meter maka penggantinya cukup kelas PC 43 saja, lebih panjang, lebih kuat dan baru.
Untuk kapal dengan panjang 30 meter, apakah lebih baik jadi KAL di bawah Lantamal?
Iya saya pun ingat film kapal ini.
Nga disaangka kapal ini sdh seumur saya.
samah sama sepuh ya pak, hehehe
Dari Tribunnews.com
Kpl ini telah tenggelam. Jam 21.00 / 02.12.17.
Pengen komen tapi takut ketahuan umurnya…..