Akhirnya Pemerintah Indonesia Tolak Tawaran ‘Hibah’ Korvet Pohang Class dari Korea Selatan
|Menjawab simpang siur atas tawaran Korea Selatan kepada Indonesia, yakni untuk hibah tiga unit korvet Pohang Class. Maka Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI telah menolak proposal untuk mendanai kemungkinan hibah dan pembelian korvet Pohang Class bekas pakai Angkatan Laut Korea Selatan (RoKN) dengan pinjaman luar negeri pada tahun 2022.
Baca juga: Indonesia Siap Terima Hibah Tiga Unit Pohang Class, Korvet Laris dari Korea Selatan
Dikutip dari Janes.com (18/10/2022), kabar penolakan tersebut dikonfirmasi dalam pemberitahuan yang dibuat oleh Kemenkeu kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) pada Oktober 2022. Namun, pemberitahuan tersebut tidak menunjukkan alasan dari penolakan.
Seperti diwartakan sebelumnya, pada bulan September 2022, BAPPENAS telah memasukkan kemungkinan akuisisi korvet dalam daftar revisi program angkatan laut dengan pendanaan dari pinjaman luar negeri.
Daftar tahunan lebih dikenal di dalam negeri sebagai ‘buku hijau’ dan versi sebelumnya dirilis pada Mei 2022, telah direvisi pada bulan September untuk memasukkan program tambahan tersebut yang telah ditandai oleh angkatan bersenjata masing-masing sebagai persyaratan mendesak.
Bagian ‘buku hijau’ yang mencakup program militer diserahkan oleh Kementerian Pertahanan kepada BAPPENAS setelah berkonsultasi dengan pihak Mabes TNI dan jumlah total pinjaman luar negeri yang diminta untuk program militer berjumlah sekitar US$2,4 miliar. Pinjaman ini dimaksudkan untuk melengkapi anggaran pertahanan negara tahun 2022 sebesar Rp134 triliun (US$9 miliar), di mana Rp43,2 triliun telah dialokasikan untuk program pengadaan dan pemeliharaan alutsista.
Dari berita yang dirlis pada Januari 2022, akuisisi korvet Pohang Class sejatinya adalah hibah. Mengutip dari Tribunnews.com (20/1/2022), Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan siap bekerjasama dalam melaksanakan latihan, operasi maupun pengecekan terhadap kapal tersebut yang rencananya akan dihibahkan ke Indonesia.
Hal tersebut disampaikannya saat melaksanakan pertemuan secara online dengan KSAL Korea Selatan Admiral Kim Jung-Soo di Rupim KSAL Gedung Utama Mabesal, Cilangkap Jakarta Timur pada Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Setelah Filipina, Giliran Kolombia Terima Hibah Korvet Pohang Class dari Korea Selatan
Seperti pada model hibah armada pesawat angkut C-130 Hercules dari Australia, dan hibah 24 unit jet tempur F-16 C/D dari Amerika Serikat, maka Pemerintah Indonesia harus mengeluarkan anggaran yang tak sedikit. Meski kapalnya hibah, tetap harus ditanggung biaya untuk perbaikan kapal sebelum dikirim ke Indonesia, pengiriman kapal ke Indonesia, instalasi peralatan baru (modernisasi pada perangkat tua), kesiapan persenjataan berikut amunisi, sistem pemeliharan, dan tentunya pelatihan bagi awak kapal perang tersebut. (Bayu Pamungkas)
Hibahnya gak bener-bener gratis
Ribet kalo 10-15 tahun lagi harus ganti, lebih baik beli yg baru.
Loh kok hibah aja gak mau
pertanda mulai tenang kah LCS? klo urgent brapa pun duitnya N msih terbatas jumlah korvet N butuh wktu buat bkinnya pasti tetep ambil hibahnya
emang pada ga denger kata menkopolhukam mahfud md? alutsista tni amat sangat kurang! lha kpl pohang ini kan Lumayan buat tambal kekurangan alat tni… jgn jago debat tapi ga ada solusi kaum semua harus baru, duit nya manaaa?
Ditolak untuk anggaran tahun ini
TNI AL masih ngebet. Bisa jadi 2023 malah ijab kabul
lebih baik duitnya buat PAL bikin KCR 60 dg rudal buatan eropa selain exocet … plus rudal hanud minimal mistral simbad
Dulu aja hibah 2 korvet Pohang ditolak sebagai imbalan bila Indonesia beli lagi CBG batch ke 2..reputasi korvet Pohang jatuh akibat di sengat Torpedo kapal selam jadul kelas Whiskey KorUt..
Udah ngebul hitam?
korvet sudah bisa diproduksi lokal, ngapain “beli” lagi, mending dananya dibuat beli rudal atau mungkin buat rencana akusisi lain yang lebih strategis