Ada Kubah Satcom MUOS di P-8A Poseidon “Misterius” Milik Angkatan Laut AS, Ini Fungsinya
|Nama Boeing P-8A Poseidon yang dioperasikan Angkatan Laut AS (US Navy) belakangan tengah menjadi sorotan, seperti pada 20 November 2023 mengalami overshoot di Hawaii, menjadikan kecelakaan pertama Poseidon sejak terbang perdana. Kemudian Poseidon pada 15 Desember 2023, ditumpangi KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali dalam kegiatan joy flight di base ops Lanudal Juanda.
Lain dari itu, theaviationist.com (13/12/2023) mengulas tentang temuan perangkat yang menarik dan terbilang ‘baru’ disematkan pada salah satu P-8A Poseidon US Navy. Disebut sebuah P-8A Poseidon dari secretive VPU-2 squadron telah dimodifikasi dengan tambahan berupa MUOS UHF-band Satcom dome.
New Lockheed Martin “Mobile User Objective System” (MUOS) UHF-band satcom hump spotted on the rear dorsal spine of 🇺🇸 US Navy P-8A Poseidon 167954, one that has had a history of shadowing E-6B Mercury TACAMOs in tests. https://t.co/Q2Epw21qCP pic.twitter.com/u65P65KLPM
— Evergreen Intel (@vcdgf555) May 28, 2022
Pada 12 Desember 2023, pembaca theaviationist.com Jeffrey Stoermer, melihat P-8A Poseidon Angkatan Laut AS yang cukup menarik diparkir di South-East ramp of Salt Lake City Intternationa. Pesawat berada di area pandang terbuka, sehingga tidak sulit untuk mengambil foto Poseidon yang dipasangi Satcom dome.
Pesawat yang dimaksud adalah salah satu Poseidon “misterius” yang dioperasikan oleh Special Projects Unit (VPU) 2 Wizards dari NAS Jacksonville, Florida. Disebut misterius, lantaran nomer identitas pesawat sering disamarkan atau diubah untuk pengelabuan. Unit ini dikenal melakukan misi signals intelligence (SIGINT), electronic intelligence (ELINT) dan jenis misi pengintaian rahasia lainnya dengan jumlah armada minimal lima unit P-8A yang dimodifikasi khusus dengan beragam antena dan sensor yang tidak dibawa oleh Poseidon pada umumnya.
MUOS (Mobile User Objective System) adalah sistem Satcom (satellite communication/komunikasi satelit) militer dengan next-generation narrowband yang menggantikan konstelasi UHF Follow-On (UFO) yang hampir habis masa pakainya. MUOS dirancang untuk menyediakan layanan komunikasi di seluruh dunia dengan pita sempit (narrowband), melampaui garis pandang, point-to-point (P2P), dan terjaring untuk organisasi multi-Layanan pengguna terminal tetap dan seluler.
MUOS dapat menyediakan 10 kali kapasitas throughput Satcom narroband saat ini. Angkatan Laut AS merancang MUOS untuk memberikan peningkatan ketersediaan sistem pada konstelasi satelit UFO saat ini.
MUOS setara dengan penyedia layanan seluler global yang mengubah sistem telepon seluler 3G wideband code Division multiple access (WCDMA) menjadi UHF Satcom untuk menyediakan kemampuan seperti telepon seluler modern seperti suara sebening kristal secara simultan, serta data video dan misi dalam kecepatan tinggi – high-speed Internet Protocol-based system untuk prajurit di garis depan.
P-8A Angkatan Laut AS lebih dari sekadar MPA (Maritime Patrol Aircraft). Poseidon sebenarnya adalah platform multi-misi yang dapat mengumpulkan intelijen berharga menggunakan beragam sensor. Di antaranya, Advanced Airborne Sensor (radar AESA dua sisi yang dapat menawarkan pemindaian 360 derajat terhadap target di wilayah darat atau pesisir, dan memiliki aplikasi potensial sebagai platform jammer atau bahkan dapat melakukan perang siber).
Selain itu, P-8A Poseidon juga dibekali APY-10 multi-mode synthetic aperture radar (SAR); MX-20 electro-optical/infrared turret untuk pencarian sasaran di jarak pendek; dan suite ALQ-240 Electronic Support Measure (ESM) yang mampu menemukan lokasi geografis dan melacak pemancar radar musuh.
WESCAM MX-20HD: Dongkrak Kemampuan Boeing 737 Patmar TNI AU ‘Setara’ Poseidon
Semua sensor Poseidon berkontribusi pada satu tampilan situasi taktis yang menyatu, yang kemudian dibagikan melalui tautan data standar militer dan protokol internet, sehingga memungkinkan pengiriman informasi yang lancar antara pasukan AS dan koalisinya. Oleh karena itu diperlukannya sistem komunikasi yang kuat seperti MUOS agar Poseidon tetap terhubung di mana saja dan dalam segala kondisi. (Gilang Perdana)
Laksamana @tukang ngitung mengeluarkan sabda sabda markitung yg sakti dari kajian alam bawah sadar dan interpretasi petunjuk alam
Budget alutsista yang disetujui untuk 3 Renstra (2020-2024, 2025-2029, 2030-2034) adalah USD 55 miliar.
Jika USD 25 miliar digunakan dalam Renstra 2020-2024, maka tersisa USD 30 miliar untuk 2 Renstra selanjutnya.
Semoga saja di antara yang USD 30 miliar itu P8 Poseidon goal karena Penerbal butuh peningkatan untuk alutsistanya. Semoga minimal dapat 4 unit, syukur kalau dapat 6 atau 8 unit.
Selain itu alutsista udara yang berfungsi sebagai anti kapal selam juga harus diperbanyak. Oleh sebab itu dibutuhkan helikopter anti kapal selam yang sudah proven dipakai oleh banyak negara. Helikopter Seahawk dan Romeo sudah dipakai oleh banyak negara dibandingkan Panther. Oleh sebab itu helikopter sejenis Seahawk atau Romeo sangat dibutuhkan, syukur-syukur bisa dapat MH60 Romeo.
Min kenapa difoto kedua dari bawah, pilotnya saling pandang-pandangan…..agak mencurigakan 🤔