Ada Keretakan di Laras Baling-baling, Angkatan Udara AS (Kembali) Grounded Ratusan C-130H Hercules
|Setelah insiden yang terjadi pada pertengahan tahun 2019, Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) kembali melakukan grounded massal pada ratusan unit armada pesawat angkut C-130 Hercules. Meski masalah crack (keretakan) yang dihadapi tidak sama dengan kasus di 2019, namun grounded 100-an unit Hercules telah berdampak pada kesiapan operasional Air Mobility Command (AMC) Angkatan Udara AS.
Baca juga: Ada Retakan di Sambungan Sayap, 132 Unit C-130 Hercules AU Amerika Serikat di Grounded
Dikutip dari DefenseNews.com (1/9/2022), disebutkan sejumlah keretakan ditemukan pada beberapa unit varian lama, yakni C-130H Hercules. Indikasi awal keretakan terdapat pada komponen laras baling-baling (propeller barrel). Pihak AMC pada hari Jumat lalu telah mengkonfirmasi bahwa 128 unit C-130H saat ini tidak dapat terbang, dan tidak ada informasi untuk berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengganti semua komponen pada baling-baling yang mengalami kerusakan tersebut.
Sebelumnya, AMC mengatakan pada hari selasa, bahwa 116 unit C-130H dilarang terbang karena kekhawatiran komponen baling-baling mereka yang rusak, dan bahwa inspeksi selama beberapa hari akan menunjukkan berapa banyak dari mereka yang terpengaruh. Dan ternyata, AMC mengatakan larangan terbang itu “meluas” dan mempengaruhi kekuatan C-130 di Air Force Reserve dan Air National Guard.
Halaman Facebook tidak resmi Air Force AMC memposting beberapa foto yang memperlihatkan barel baling-baling yang dimaksud terpasang pada 100 unit C-130H, 8 unit varian tempur MC-130H, 7 unit varian peperangan elektronik EC-130H, dan 1 unit TC-130H.
Dalam sebuah pernyataan, Air Mobility Command mengatakan personel pemeliharaan di Warner Robins Air Logistics Complex di Georgia menemukan kebocoran terus-menerus yang berasal dari baling-baling C-130H saat pengujian menjalankan mesin pesawat setelah menjalani fase perawatan depot.
AMC memerintahkan inspeksi visual tingkat lapangan segera pada semua C-130H dengan baling-baling model 54H60 yang lebih tua, dan kemudian melakukan tinjauan metalurgi dan analisis tegangan. Setelah peninjauan tersebut, Air Mobility Command mengeluarkan perintah lain untuk segera mengganti baling-baling yang bermasalah.
Ini adalah kedua kalinya dalam lebih dari tiga tahun sejumlah besar C-130H di-grounded karena masalah baling-baling. Untungnya, masalah serupa tidak ditemukan pada C-130J Super Hercules dan C-130H yang lebih baru yang memiliki baling-baling yang telah di-upgrade dengan sistem NP2000 delapan bilah buatan Collins Aerospace.
Pada insiden grounded massal di tahun 2019, kasus yang terjadi adalah keretakan pada sambungan sayap tengah bawah – atau juga yang dikenal sebagai “rainbow fitting.” Dengan kasus keretakan yang menimpa ratusan varian C-130H, maka menjadi perhatian penting bagi sejumlah negara pengguna C-130H Hercules, tak terkecuali Indonesia yang mengoperasikan sejumlah C-130H, termasuk C-130H yang berasal dari bekas pakai Angkatan Udara Australia. (Gilang Perdana)
Saat baca artikel ini, pesawat sejenis sedang terbang rendah di atas kampung kami.