AD Filipina Terima M125A2 Armored Mortar Carriers – Ranpur Pelontar Mortir Kaliber Berat 120mm
|Bersaing dengan Korea Selatan sebagai pemasok alutsista terbesar untuk Filipina, Israel terus meningkatkan porsi penjualan alat-alat perangnya ke Negeri Pinoy. Masih dalam paket modernisasi alat perang untuk matra darat, setelah kedatangan batch pertama tank ringan Sabrah dan self propelled howitzer Atmos 2000, rupanya masih dari Israel, Angkatan Darat Filipina telah kedatangan paket senjata untuk satuan infanteri mekanis.
Baca juga: Filipina Terima Batch Pertama Atmos 2000 Self Propelled Howitzer dari Israel
Mengutip sumber dari Philippine News Agency – pna.gov.ph (11/1/2022), disebutkan Divisi Armor Angkatan Darat Filipina telah menerima pengiriman 15 unit M125A2 armored mortar carriers (AMC) yang dilengkapi dengan mounted mortar systems (MMS) Cardom kaliber 120 mm. Juru bicara AD Filipina, Kolonel Xerxes Trinidad, mengatakan M125A2 AMC dikirim pada 29 Desember 2021, dimana persenjataan tersebut merupakan buatan Elbit Systems.
“15 unit M125A2 AMC yang baru tiba akan diperiksa dalam kuartal pertama tahun ini oleh Komite Inspeksi dan Penerimaan Teknis sebelum diterima, dan untuk selanjutnya persenjataan ini akan dikirim ke unit lapangan Angkatan Darat,” kata Trinidad dalam sebuah pesan kepada Kantor Berita Filipina (PNA).
Meski bukan termasuk mortir mekatronik, sistem mortir Cardom 120 mm yang dipasang pada M125A2 AMC sudah disokong teknologi berbasis komputerisasi otonom, dimana sistem mortir ini dapat mengarahkan proyektil secara presisi hingga jangkauan 7.000 meter dengan frekuensi tembakan maksimum 16 proyektil per menit. Cardom 120 mm dioperasikan oleh empat awak.
Selain digunakan oleh militer Israel, M125A2 AMC dengan MMS juga digunakan oleh Angkatan Darat AS dan beberapa negara anggota NATO.
Dari spesifikasi, M125A2 AMC dirancang menggunakan platform ranpur lapis baja angkut personel M113. Menyebut M113, maka yang terlintas adalah sebuah ranpur jadul, tak salah memang, mengingat rancang bangunnya sudah dimulai sejak 1956 oleh FMC Corporation, dan pertama kali diproduksi pada tahun 1957.
Di lingkungan AD AS, M113 menjadi wahana APC andalan, sebelum tempatnya digantikan oleh IFV M2 Bradley. Dengan bobotnya yang ringan, punya mobilitas tinggi, dan mudah di upgrade, menjadikan M113 sangat populer. Hingga tahun 2001, 85.000 unit M113 telah dirpoduksi dalam berbagi varian. M113 tercatat digunakan di 51 negara, beberapa diproduksi secara lisensi oleh Belgia dan Italia.
Baca juga: FNSS Turki Luncurkan Ranpur M113 Varian Tanpa Awak – “Shadow Rider”
Sebagai pengguna M113 asal Belgia, kini Indonesia menjadi anggota klub M113 yang berisikan ratusan negara pemilik M113. Terkhusus di lingkup Asia Tenggara, posisi sebagai pengguna M113 menjadi yang paling junior, pasalnya M113 sudah puluhan tahun dipakai oleh Filipina, Vietnam, Thailand dan Singapura. (Gilan Perdana)
@ayam jago bakal diupgrade ngga sisa Leopard 2A4 ke standar Leopard 2 RI ?
@calypso
Marder insyaallah nambah. Separuh akan dikonversi menjadi medium tank dgn pemasangan turret Cockerill
Justru Leo 2 kemungkinan tak ada penambahan. Untuk Kodam semua tank AMX diganti dengan Kaplan MT
Ya mudahan sekalian tambahan leopard buat new IKN, sapa tau ditambahan marder lagi klo masih ada stok di Jerman
Kenapa kita jumlah Marder IFV nya kagok amat cuma 1 Battalion ? Ga nambah stok stok ex Bundeswehr apa ?
M113
Memang Pinoy bingits
TNI
Kaplan APC
Persiapan aneksasi sabah. Jiran sebelah semakin ketar ketir.