AD Filipina Evaluasi Tiga Pilihan Howitzer Tarik Kaliber 105mm
|Guna menghadapi konflik bersenjata di kawasan selatan Mindanao, Angkatan Darat Filipina telah merancang paket modernisasi pada sistem senjata artileri medan berupa howitzer tarik (towed howitzer) di kaliber 105 mm. Dipimpin Letnan Jenderal Romeo Brawner, Angkatan Darat Filipina dikabarkan sedang memilih di antara tiga pilihan howitzer tarik yang telah masuk sebagai penawaran.
Baca juga: Inggris Cari Pengganti Howitzer Tarik 105mm L118 Light Gun
Dikutip dari armyrecognition.com (17/3/2023), Angkatan Darat Filipina sedang mencari cara untuk memasukkan proyek prioritas tertentu sebagai hal yang mendesak dan memiliki tujuan yang lebih kecil dan dapat dicapai tanpa beban berat bagi Pemerintah Filipina. Setidaknya ada tiga jenis howtizer tarik di kaliber 105 mm yang menjadi pertimbangan dan penilaian untuk AD Filipina, yakni M119A3 dari Amerika Serikat, MKEK Boran dari Turki, dan Nexter LG1 Mk III dari Perancis.
M119A3
Merupakan howitzer tarik ringan 105 mm yang digunakan oleh militer AS dan negara-negara sekutunya. Ini adalah sistem artileri yang sangat mobile yang dapat dengan mudah diangkut melalui udara, darat atau laut. M119A3 adalah versi perbaikan dari M119A2, yang dikembangkan pada 1980-an.
M119A3 memiliki jangkauan tembak maksimum 14,5 km dengan amunisi standar, dan hingga 19,5 km dengan proyektil bantuan roket canggih. Kecepatan laju tembakan M119A3 hingga enam putaran per menit dan dapat dioperasikan oleh awak yang hanya terdiri dari empat personel.
M119A3 memiliki fitur sistem kontrol tembakan digital yang memungkinkan untuk membidik dan menembak dengan tepat, dan kompatibel dengan berbagai jenis amunisi, termasuk high explosive, illumination, smoke, and precision-guided projectiles.
Boran
Boran adalah howitzer tarik 105mm yang diproduksi oleh Mechanical and Chemical Industry Corporation (MKEK) di Turki. Boran adalah sistem artileri modern yang dirancang untuk memberikan dukungan tembakan tidak langsung kepada pasukan darat baik dalam operasi ofensif maupun defensif.
Boran memiliki jangkauan tembakan hingga 17,5 km dan laju tembakan hingga 10 putaran per menit. Howitzer ini juga dilengkapi dengan sistem pengendalian tembakan canggih, penglihatan penembak digital, dan rmuzzle velocity radar untuk meningkatkan akurasi tembakan. Howitzer Boran telah dioperasikan Angkatan Bersenjata Turki sejak 2019, dan juga telah diekspor ke negara lain, termasuk Azerbaijan dan Libya.
LG-1 MK III
Diproduksi oleh perusahaan pertahanan Perancis Nexter. LG-1 MK III adalah versi terbaru dari seri howitzer LG-1, yang pertama kali diperkenalkan pada 1980-an. LG-1 MK III menghadirkan sejumlah peningkatan dibandingkan pendahulunya, termasuk jangkauan yang lebih jauh, akurasi yang lebih baik, dan mobilitas yang lebih baik.
LG-1 MK III dapat menembakkan berbagai jenis amunisi, termasuk high explosive, smoke, and illumination Howitzer ini dirancang untuk ditarik di belakang kendaraan, dan dapat dengan cepat dipasang dan ditembakkan oleh enam awak. Ini memiliki jarak tembak maksimum 17 kilometer, dan laju tembakan maksimum enam putaran per menit.
Dalam pengoperasiannya, LG-1 MK III membutuhkan 5 awak, lebih sedikit ketimbang LG-1 MK II yang membutuhkan 7 awak. Pihak pabrikan mengklaim laras L30 yang dimilikinya mampu menembak 12 peluru per menit, dengan daya tahan laras sampai 7.500 kali penembakan.
Baca juga: Modernisasi Artileri Lintas Udara, Malaysia Order 18 Pucuk Howitzer LG-1 MKIII
Yang tak bisa di lupakan, LG-1 MK III sudah dibekali sistem komputer balistik (built in) untuk setting akurasi pembidikan dan kontrol tembak. Dengan demikian, waktu penyiapan meriam hingga peluru pertama terlontar menjadi lebih singkat. (Bayu Pamungkas)
Kaget ga ad yg dari Korea Selatan. Mungkin udah gugur di awal. Filipina tau aj mana yg bagus. Untung ga kaya TNI AD dpt dari Korsel.
Tumben liat videonya. Ulir laras howitzer ternyata begitu ya… Rapat dan dalam. Kirain smoothbore. Bikin laras dan ulir seperti itu kira2 sistemnya gimana tu. Apakah ditempa dari gelondongan baja lalu dipanaskan dan ditempa berkali-kali dg alat tempa khusus hingga modot dan sekaligus berulir. Ataukah sudah berbentuk panjang lalu dirifling agar alur terbentuk. Haaahaaahaaa…. Saya hanya akting Gaaan…. Agar kelihatan gk bego2 amat. Sikit2 ngertilah hahhaaa…..
Dari video yg ditampilkan, aku jadi ingin tahu apakah dalam keadaan perang memang seperti itu? Karena apabila seperti itu maka temanĀ² yg membutuhkan bantuan tembakan artileri sudah dibasmi musuh duluan. Karena terlalu banyak drama…..