Update Drone KamikazeKlik di Atas

40 Tahun Berkolaborasi, Airbus dan PT DI Tingkatkan Kerja sama Industri Helikopter dan Pesawat Militer

Airbus menandatangani perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk menjajaki kerja sama atas produksi komponen aerostruktur helikopter dan pesawat militer PT DI. MoU ini ditandatangani di sela-sela acara G20 Development Working Group yang diadakan di Belitung. Mewakili Airbus adalah Head of Asia-Pacific for Airbus Defence and Space, Johan Pelissier, dan Head of Asia-Pacific for Airbus Helicopters, Vincent Dubrule. Sementara PT DI diwakilkan oleh Gita Amperiawan selaku Direktur Utama.

Baca juga: Setelah Airbus, PT Dirgantara Indonesia Juga Siap Produksi Ventilator

Dari siaran pers yang diterima Indomiliter.com (7/9/2022), MoU ini akan menaungi kerja sama antara Airbus Defence and Space dan Airbus Helicopters dengan PT DI dalam mengembangkan bisnis produksi komponen aerostruktur. Kedua pihak akan mengembangkan peta jalan strategis yang mengedepankan daya saing masing-masing dan dukungannya untuk ekosistem penerbangan di Indonesia.

Airbus akan mendukung PT DI di bidang yang berkaitan dengan perencanaan sumber daya dan jadwal, serta dukungan teknis dan manajemen. “Airbus adalah mitra strategis kuat yang dapat berkontribusi terhadap transformasi PTDI untuk menjadi pemain utama dalam industri penerbangan di kawasan ini. Dengan menggabungkan kompetensi industri masing-masing, kami yakin MoU ini akan mempertahankan dan memperkuat kerja sama strategis PT DI dan Airbus yang telah terjalin sejak lama,” ujar Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan.

“MoU ini bertujuan untuk menguatkan kerja sama strategis yang tidak hanya menempatkan Indonesia sebagai pasar, tapi menempatkan PTDI kedepannya menjadi sebagai pelaku dari pada industri pesawat terbang yang lebih signifikan dengan berpatokan kepada produk-produk yang menjadi Joint Collaboration antara PT DI dan Airbus. Selain itu, MoU ini juga bertujuan untuk mendorong peningkatan kapabilitas industri dan pengembangan ekosistem dalam negeri, di mana PT DI sendiri merupakan global supply chain dan integrator terhadap beberapa industri komponen dalam negeri,” tambah Gita.

Airbus dan PT DI telah menjalin hubungan kerja sama yang panjang sejak tahun 1976 yang dimulai dengan lisensi untuk memproduksi pesawat taktis NC212 dan helikopter NBO-105. Dalam program pengadaan helikopter SAR Tempur H225M Caracal (aka – EC-725 Super Cougar), selain dirakit oleh PT DI, peran PT DI juga mencakup pembuatan komponen fuselage (badan utama) dan tailboom (ekor) H225M Caracal.

C-295M Skadron Udara 2 TNI AU

Kini, Airbus adalah produsen utama segmen helikopter di Indonesia dengan sekitar 150 helikopter aktif yang digunakan oleh lebih dari 30 operator Indonesia. Angka tersebut mencakup sepertiga dari total pasar Indonesia, yang armadanya terdiri dari helikopter bermesin tunggal, bermesin ganda, hingga yang lebih besar seperti model H225M terbaru.

Sementara itu, pemerintah Indonesia adalah pengguna utama pesawat militer Airbus – terutama pesawat angkut seperti C295. Saat ini, terdapat 11 unit C295 yang dioperasikan TNI AU dan Polri.

Baca juga: Setelah Lama Dinanti, PT DI Resmi Serahkan Dua Unit AS565 MBe Panther AKS dan Satu Unit CN-235-220 MPA Full Mission

Pada November 2021 lalu, Kementerian Pertahanan telah memesan dua unit A400M. Dengan kemampuan angkut yang besar, pesawat multiperan ini akan berperan penting dalam berbagai misi termasuk terjun payung, transportasi kargo berat, dan misi evakuasi. Kementerian Pertahanan juga telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk pembelian empat A400M tambahan di masa depan. (Gilang Perdana)

3 Comments