22 Tahun Beroperasi, Usia Pakai Pesawat Latih Dasar TNI AU KT-1B Wong Bee Diperpanjang oleh KAI
|Mulai dioperasikan TNI AU sejak tahun 2003, itu artinya masa pakai pesawat latih dasar KT-1B Wong Bee kini telah mencapai 22 tahun. Dengan penggunaan yang intensif, yakni sebagai pesawat latih bagi siswa penerbangan dan pesawat tim aerobatik Jupiter, maka sudah saatnya armada KT-1B Wong Bee mendapatkan paket pemeliharaan guna memperpanjang masa pakai.
Pada 14 Maret 2024, Korea Aerospace Industries (KAI) mengumumkan telah mendapatkan kontrak senilai $64 juta untuk proyek perpanjangan masa pakai badan pesawat (airframe life extension project) bagi armada pesawat latih dasar KT-1B TNI AU.
Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat badan pesawat dan sayap pesawat, memperpanjang masa pakai operasional badan pesawat sekitar 150 persen. Cakupan proyek perpanjangan masa pakai badan pesawat melibatkan pembongkaran dan pemeriksaan pesawat yang dioperasikan Indonesia untuk mendiagnosis secara akurat sisa masa pakainya.
Proses ini memastikan bahwa pesawat dapat terus beroperasi secara efektif sekaligus mengurangi biaya operasional bagi Indonesia. Sejak ekspor perdana KT-1B pada tahun 2003, Indonesia telah menerima total 20 pesawat.
KT-1B, yang merupakan versi ekspor Indonesia dari pesawat latih dasar KT-1. Hingga saat ini, 84 unit KT-1 telah diekspor ke berbagai negara termasuk Turki, Peru, Senegal, dan Indonesia.
Airframe life extension project untuk armada KT-1B akan dilaksanakan secara lokal di Indonesia, dengan KAI mengirimkan para ahli untuk bekerja sama dengan teknisi TNI AU dan perusahaan penerbangan lokal.
KT-1B Wong Bee – Pesawat Latih Dasar dengan Cita Rasa Tempur Taktis
Kolaborasi ini akan diperluas dengan perusahaan-perusahaan seperti PT Dirgantara Indonesia, untuk meningkatkan peran Indonesia sebagai basis pendukung bagi perawatan pesawat regional dan layanan tindak lanjut.
Presiden KAI Kang Gu-young mengatakan: “Kami telah berhasil mengomersialkan dukungan tindak lanjut dan peningkatan kinerja di luar pengiriman pesawat. “Di masa mendatang, kami berharap dapat memperluas pasar melalui berbagai platform yang dioperasikan oleh pelanggan domestik dan asing, tidak hanya KT-1 tetapi juga seri T-50 Golden Eagle dan helikopter Surion.”
Guna Kembali Ke Formasi Awal, TNI AU Akuisisi Tiga Unit KT-1B Wong Bee
Bulan lalu, KAI menandatangani nota kesepahaman dengan PT PDS Indonesia untuk pelatihan dan penyediaan ahli penerbangan bagi mitranya dan menjajaki kerja sama dengan berbagai industri di Indonesia.
Di lingkungan TNI AU, Wong Bee menjadi arsenal Skadron Pendidikan (Skadik) 102 yang ber-home base di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Debutnya di TNI AU hadir untuk menggantikan pesawat T-34 Charlie yang usianya sudah uzur. Meski kodratnya sebagai pesawat latih dasar, Wong Bee punya beberapa kelebihan, diantaranya instrumen kokpit yang sudah mengintegrasikan antara sistem analog dan digital, sedangkan sistem avionik disokong teknologi EHSI (Electronic Horizontal Situation Indicator), EADI (Electronic Attitude Director Indicator), EEI, TACAN (Tactical Air Navigation), AHRS (Attitude Heading Reference System), radio UHF/VHF hingga IFF (Identification Friend or Foe).
Singkat kata, KT-1B Wong Bee menjadi wahana yang ideal guna melatih pilot guna kelak transisi ke pesawat tempur. (Gilang Perdana)
Inilah KA-1, Pesawat Serang Ringan Turboprop Hasil Pengembangan dari KT-1B Wong Bee
Widya,
Awalnya dari Grob G120TP sebagai latih dasar.
Trus KT-1B. Trus disalurkan ke Super Tucano. Baru ke pesawat latih bermesin jet T-50i.
Nggak tau nih kalo Korsel masih ogah nglepasin 5 insinyur kita ya mungkin kita beralih ke Pilatus PC-9 trus lanjut ke L-39NG dan lanjut lagi ke M-346.
UPGRADE PROPELERNYA…….sowan ke Bavaria ,DE. Pilatus PC12 bisa, knp kita nggak bisa??
“Singkat kata, KT-1B Wong Bee menjadi wahana yang ideal guna melatih pilot guna kelak transisi ke pesawat tempur.”
Bagi pilot AU yang kelak ingin menjadi pilot pesawat tempur, kemungkinan alurnya dari KT-1B latih dasar naik rating ke Hawk 209 dan/atau T-50i untuk latih tempur lanjut sebelum benar-benar transisi ke F-16, Sukhoi dan nantinya Rafale serta KF-21 🤔