13 Unit F-16 C/D Block52ID Kini Siap Mengawal Ruang Udara NKRI
|Hari rabu lalu (21/9/2016), jumlah F-16 C/D Block52ID yang didatangkan ke Indonesia telah resmi berjumlah 14 unit, meski satu unit telah mengalami total lost dalam kecelakaan yang melibatkan F-16 C Block52ID di Lanud Halim Perdanakusuma pada bulan April 2015. Sehingga jumlah F-16 C/D yang serviceable faktanya berjumlah 13 unit. Lima unit F-16 C/D yang masuk ke dalam gelombang ketiga pengiriman telah tiba di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, setelah melewati penerbangan ferry dari AS lewat Hawaii dan Guam.
Baca juga: [Virtual Tour] Lanud Iswahjudi – Home of Fighters – Jantung Kekuatan Udara Nasional
Totalnya TNI AU akan menerima 24 unit F-16 C/D, meski produknya berstatus hibah, namun pemerintah mengucurkan dana tak kurang dari US$700 juta untuk melakukan upgrade dan refurbish pada ke-24 pesawat tersebut. Mainframe F-16 C/D yang didatangkan ke Indonesia berasal dari Block25, namun lewat sejumlah program uprade kemampuannya kini setara F-16 C/D Block52.
“Kemampuan pesawat yang di-upgrade dengan pesawat baru aviability-nya sama. Hanya kemampuan avioniknya yang berbeda seperti sistem radar dan sistem senjata,” jelas Komandan Lanud Iswahjudi, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Andyawan MP, dikutip dari Janes.com (23/9/2016). Lima pesawat tempur F-16 itu merupakan bagian dari 24 pesawat yang dihibahkan Amerika Serikat kepada pemerintah Indonesia dalam proyek “Peace Bima Sena II”. Rencananya masih akan ada dua gelombang pengiriman lagi yang akan dilakukan secara bertahap.
Baca juga: F-16 C/D Block 52ID – Welcome The New Indonesian Fighting Falcon
“Saat ini sudah 14 pesaawat yang datang dan masih ada dua gelombang lagi yang akan tiba. Desember 2017 gelombang yang terakhir, jadi total 24 pesawat,” jelasnya. Ia menyatakan, seharusnya lima pesawat tempur ini datang pada 18 September 2016 lalu. Namun, karena ada beberapa kendala teknis, pesawat ini baru bisa tiba pada 21 September.
Kelima pesawat yang tiba pada hari Rabu lalu terdiri dar tiga tipe C (single seat) dan dua tipe D (tandem seat) itu diterbangkan langsung dari AS menuju Indonesia oleh pilot Angkatan Udara Amerika Serikat. Pesawat tipe C bernomor seri TS1632 diterbangkan oleh Mayor David Tores, TS1635 oleh Kapten Andi Deadeye Branson, dan TS1639 diterbangkan Mayor Rex Yoga Weber. Sementara, dua F-16 tipe D bernomor seri TS1621 diterbangkan Letkol Jukian Debo Pacheco dan seri TS 1624 diterbangkan Letkol Gregori Ajak Gaff. (don)
Baca juga: Perkuat Daya Gempur F-16, DPR RI Setujui Pembelian AIM-120 AMRAAM
su 35 tidak cocok buat tni au. nanti ujung ujungnya bayar tambah lagi sama broker brokernya. mendingan beli 32 biji gripen NG saja. karena peluang terbelinya su 35 sudah mulai pupus karena rusia pelit tot, pesawatnya cepat rusak, tidak unggul, mahal biaya jam operasionalnya. ini pukulan keras untuk fansboy sukhoi rusia. wkwkwk
Bukannya SU 30 mk2 sdah pakai radar N001VEP? N001VE kan yg dipakai SU 30 MK..
misteri ???
sama seperti F-16 yang bisa aja pakai apg-68 v8 agar kompatibel dengan komponen lain stardar block 52, jangkauanya apg-68 v8 lebih jauh dari pendahulunya
lebih adil aja, pakai perbandingan yang paling jauh n001VEP Vs. apg-68 v8
kelihatanya jarak jangkau dan deteksi sama, tapi n00vep jauh lebih berat dan lebih besar
Lah komen di bwah…ktanya SU 30 MK2 pakai N001 VE?? Bknnya N001VEP bang??
Baca dulu baik-baik komen saya diatas bung, kalau perlu 100x, biar ngerti
su-27 skm dan su-mk2 pake radar N001VEP.
Su-27 sk pake radar N001E dan su-30 mk pake N001VE
jangkauan radar N001E kisaran 110 km dan max 140 km untuk ukuran besar sekelas bomber
radar N001VE 90-110 km untuk target udara dan 70-80 km untuk target darat
sedangkan apg-68 kisaran 80 -140 km untuk versi standar
kalo di f-16 A/B OCU milik TNI pake (AN/APG-66) dengan kisaran 50-60 km
Kalo enam yg diluar 24 versi upgrade akan dikirimkan utuh atau terurai ya min? Kl utuh lumayan buat nambah2in unit yg di iswahyudi.
kalau utuh bagaimana menerbangkan dari amerika ke indonesia, kan tidak diupgrade. musti masuk pesawat cargo.
pakai C-5M super Galaxy milik AS atau Antonov, Ukraina sekarang kan pro NATO
Setahu saya informasi resminya, 6 f16 itu memang utk spareparts, 4 f16 blok 25 dan 2 f16 blok 15. Biasanya kalo utk spare dikirim secara terurai (saya tak tahu pastinya), tapi kenyataannya Indonesia beli 28 mesin baru, jadi jika 4 mesin itu bukan utk f16 yg tua (10 f16 blk 15) – secara teoritis 4 f16 blok 25 tambahan cadangan tsb bisa terbang dg mesin yg baru namun dg spek blok25.
https://www.whitehouse.gov/the-press-office/2011/11/18/fact-sheet-excess-defense-article-eda-f-16-refurbishment
Bukan seperti itu, 4 buah spare part f16 blok 25 tersebut telah digunakan untuk menambal (kanibal) ke 24 buah F-16 52ID apabila ada yang dibutuhkan, terutama pada bagian aiframe
demikian juga 2 buah f16 blok 15, direncanakan untuk menghidupkan secara penuh ke-10 buah F-16 block 15 ocu TNI-au
Kecuali ada yang tersisa, namun kemungkinannya amat kecil, karena akan menambah biaya jutaan dollar lagi untuk menghidupkan 1 buah pesawat saja
denger-denger USAF juga mau pakai F16 refurbish walaupun serinya bukan C/D
eh salah seri C/D Blok 30/32 dan 40/52 tapi upgrade seperti punya UEA F16 seri E/F Blok 60
Lumayan buat patroli udara, biar ga ngandelin sukoi terus.
sambil nunggu sejatanya yg lagi di pesen.
Terbalik bung, F-16 lah yang sangat sering patroli dimana saja se Indonesia, sayangnya ngak ada yang meliput. tapi kalau Sukhoi yang terbang, buru buru banyak berita.
TS1639 bahasa jawanya pesawat f16 nomer ke 39, pesawat f16 Indonesia ada berapa ya..?
Bung admin mohon informasi,. Radar apakah yg d usung oleh F16ID,. Klo merujuk pada pengguna F16 blok 50an, mrk menggunakan APG 68V9, apakah punya TNI AU jg menggunakan radar tsb? Trims
Masih pakai yang V5..
Thanks mas.. mabuhay
APG-68 (V)5 masih lebih baik daripada N001VE milik Su-30MK2 dan Su-27SKM, baik dari jarak deteksi maupun kecepatan pengolahannya. Apalagi perawatannya jauh lebih mudah
Masa gan… katanya N001VE lebih jauh jangkauannya.
kelihatannya sama, untuk sasaran pespur Apg-68 v1=105km sedang n001ve=100km
tapi kalau yang terpasang Apg-68 v5 jelas lebih jauh F-16 52ID
cuman n001ve masih pakai parabola kuno mirip radar F-5 Tiger, sangat berat dan sangat boros daya
tapi dalam latihan antara Su-30mk2 Vs T-50 Golde Eagle kemarin, Su-30MK2 tidak mampu mencari T-50
bukannya masih menggunakan standar Blok 25 yaitu APG-68 (V) ??
Wee jadi kabar pesawat f16 yg kecelakaan gimna min
yang dahulu di halim ya, sebetulnya itu kecelakaan biasa, namun berakibat fatal karena tidak dilengkapi rem parasut.
ketika indikator error menyala, pilot segera melakukkan pengereman pakai roda, namun tidak cukup, sehingga pilot banting kemudi yang mengakibatkan Drop-Tank bergesekan dengan aspal dan membakar pesawat
jadi penyebab kebakaran human error dong.
oooo…jadi begitu ya
Bung Jangkrik, etelah f16 tiba semua akhir des 2017 kira2 skuadron selanjutnya jd su35 atau gripen ng nih?
Pemerintah sudah (terlanjur) memesan Su-35, kemungkinan tahun depan sudah beres
kecuali ada halilintar yang menyambar, sehingga membatalkan rencana tersebut
namun menurut informasi yang saya terima, ada beberapa bagian dari Su-35 yang dikurangi
jadi bisa diistilahkan Su-35 kita lebih downgrade lagi
Menteri Negara BUMN Indonesia Rini Soemarno baru-baru ini mengunjungi Swedia dan bertemu dengan perwakilan Saab untuk membahas kemungkinan kerjasama dalam produksi alutsista.
http://www.antaranews.com/en/news/106789/indonesia-encourages-cooperation-with-scandinavian-countries
Ehem… Peluang Gripen?
@pilot
su-35 8 unit & fa-50 12 unit
gripen harus bersaing trlbh dahulu melawan viper, typhoon, jf-17 & fc-31 untuk 50 unit alias 4 skuadron pespur workhorse tp akan dilaksanakan pd mef3 (2020-2025)
selamat bertugas elbot