Update Drone KamikazeKlik di Atas

10 Tahun Sejak Prototipe Diluncurkan, SPH Rusia 2S35 Koalitsiya-SV 152mm Tuntaskan Pengujian

Rostec State Corporation, konglomerat industri yang dimiliki pemerintah Rusia, belum lama ini mengumumkan self propelled howitzer (SPH) 2S35 Koalitsiya-SV 152 mm telah menuntaskan fase pengujian oleh negara, dan jadwal produksi massal akan dimulai. Yang menarik dari 2S35 Koalitsiya-SV, bahwa spesifikasinya seolah ‘diturunkan’, dan tuntasnya pengujian pada SPH ini terjadi 10 tahun sejak prototipe diluncurkan pada tahun 2013.

Baca juga: Rusia ‘Bangkitkan’ 2S18 Pat-S – Self Propelled Howitzer 152mm dari Sasis BMP-3

Pengembangan prototipe pertama Koalitsiya-SV dimulai pada awal tahun 2000-an. Sistem artileri ini dibayangkan sebagai twin-gun artillery dengan automatic loader (pemuatan amunisi langsung), sebuah solusi unik yang secara teori dapat meningkatkan laju tembakan hingga 16 tembakan per menit. Namun, proyek ini tiba-tiba mengalami perubahan pada tahun 2006: rancangannya digambar ulang, dan pengembang kembali ke desain barel (laras( tunggal tradisional.

Resminya, prototipe pertama 2S35 Koalitsiya-SV dengan sasis MBT T-90 diproduksi pada tahun 2013, dan penampilan publik pertama 2S35 Koalitsiya-SV dilakukan pada tahun 2014, yakni saat parade Kemenangan di Lapangan Merah, Moskow.

Setelah itu, pemerintah Rusia mengumumkan bahwa 2S35 Koalitsiya-SV akan segera memasuki layanan angkatan bersenjata, terlebih lagi, laporan dari bulan Maret 2016 menyatakan senjata tersebut akan dikirimkan pada akhir tahun.

Lantaran terjadi krisis keuangan, terjadi perubahan, pada tahun 2018 uji coba negara diundur ke tahun 2020. Hingga akhirnya pada tahun 2023, 2S35 Koalitsiya-SV dinyatakan tuntas dalam fase pengujian, yakni 10 tahun setelah prototipe dibuat.

Rostec mengumumkan tidak akan menunggu akhir pengujian dan segera memulai produksi serial 2S35 Koalitsiya-S, mengingat adanya kebutuhan persenjataan artileri pada perang di Ukraina. Sempat disebut ada penurunan spesifikasi, salah satunya disebut penembakan SPH ini adalah 10 proyektil per menit, sementara pada prototipe pertama disebut bisa melakukan 16 kali tembakan per menit.

2S35 Koalitsiya-SV sejatinya adalah penerus 2S19 Msta-S. SPH ini digadang untuk menggantikan sistem artileri 152 mm Rusia yang sudah tua. Meski 2S35 Koalitsiya-SV menyerupai 2S19 Msta-S, sistem artilerinya benar-benar berbeda. 2S35 Koalitsiya-SV memiliki turrret tak berawak dan dipersenjatai dengan meriam 152 mm. SPH ini memiliki sistem pemuatan dan penanganan amunisi yang sepenuhnya otomatis.

Howitzer ini dapat menembakkan berbagai macam amunisi, termasuk HE-FRAG cluster dengan anti-tank submunition, dan radio jamming. Jarak tembak dengan amunisi standar HE-FRAG sekitar 30 km, dan 40 km dengan rocket-assisted shell.

Amunisi berpemandu presisi jarak jauh baru telah dikembangkan di Rusia, yang memiliki jangkauan maksimum 70 km dan tingkat akurasi yang tinggi, dan Koalitsiya-SV mampu menembakkan amunisi berpemandu laser Krasnopol yang lebih tua dengan jangkauan maksimum 20-25 km.

Baca juga: Self Propelled Howitzer PzH 2000 di Ukraina, Ranpur Sumbangan dari Belanda, Munisi dan Pelatihan dari Jerman

2S35 Koalitsiya-SV membawa pasokan amunisi onboard yang mengesankan, yaitu sekitar 60 hingga 70 butir. Koalitsiya-SV memiliki otomatisasi tingkat tinggi, sehingga memungkinkan pengurangan awak menjadi hanya 3 anggota, termasuk komandan penembak dan pengemudi. Anggota awak ditempatkan di kompartemen yang terlindungi dengan baik di bagian depan lambung.

Nah, untuk pelanggan ekspor, 2S35 Koalitsiya-SV dapat diproduksi dengan meriam 155 mm yang kompatibel dengan amunisi standar NATO. (Gilang Perdana)