Untuk Heavy Frigate TNI AL, Pilih FREMM Italia atau Perancis?

Aquitaine Class (Perancis).

Dalam seleksi kandidat heavy frigate untuk TNI AL, nama FREMM (Frégate européenne multi-mission) alias European multi-purpose frigate, namanya serasa tersisih jika dibandingkan Iver Huitfeldt Class, Admiral Gorshkov Class dan De Zeven Provincien Class. Meski namanya populer untuk publik di Tanah Air, diantara keempat kandidat frigat untuk TNI AL, justru sejatinya baru FREMM yang telah menyambangi Indonesia, yakni dalam lawatan ITS Carabiniere yang singgah di Jakarta pada Maret 2017.

Baca juga: Mengintip ITS Carabiniere, Frigat Anti Kapal Selam Italia Yang Singgah di Jakarta

FREMM memang tidak secara langsung ditawarkan ke Indonesia, tapi harus diakui dalam kunjungan muhibah ke beberapa negara di Asia Pasifik, Italia berusaha memperkenalkan keunggulan teknologinya kepada negara sahabat, terutama dalam industrial relations tasks. FREMM Italia sendiri telah masuk sebagai kandidat dalam proyek SEA 5000 Future Frigate yang dicanangkan Australia untuk menggantikan frigat Anzac Class.

Walau Italia lebih agresif dalam memperkenalkan FREMM-nya, sejatinya FREMM dirintis bersama antara Italia dan Perancis. Dari Italia FREMM disokong Fincantieri dan dari Perancis ditangani DCNS/Armaris. Karena dibangun untuk kebutuhan AL Italia dan AL Perancis. Maka kedua negara membabtips FREMM dalam dua nama yang berbeda, Italia menyebutnya sebagai Bergamini class, dan Perancis menyebut sebagai Aquitaine Class. Dan pesanan pertama meluncur untuk AL Perancis pada November 2012.

Sebagai dua negara besar yang punya fondasi industri pertahanan kelas dewa, Italia dan Perancis merumuskan perangkat sensor dan susunan daftar persenjataan yang berbeda, meski untuk senjata utama di anjungan sama-sama menggunakan OTO Melara 76 mm Super Rapid.

ITS Carabiniere (Italia)
Kanon Oto Melara 76 mm dan peluncur rudal hanud VLS (Vertical Launch System) dengan peluncur Sylver A50 untuk 15 rudal Aster 15/30

Sebagai ilustrasi FREMM Italia, disokong rudal hanud Aster 15, rudal anti kapal Teseo MK2 dan sistem senjata anti kapal selam Milas, yang ketiganya merupakan produksi MBDA. FREMM Italia punya panjang 144,6 meter dan lebar 20 meter, serta bobot 6.000 ton. Perlengkapan sonar mencakup hull mounted sonar Thales Type 4110 dan Thales Type 4929 active very-low-frequency towed array sonars.

Sistem elektronik pada FREMM Italia mencakup radar EMPAR G-band multifunction phased array produksi Selex Sistemi. Radar inilah yang menjadi pengendali tembakan pada beragam rudal. FREMM Italia juga telah dilengkapi infra-red search and track (IRST) daro Galileo Avionica SASS (silent acquisition surveillance system).

Baca juga: De Zeven Provincien Class, Frigat Rasa Destroyer Untuk Satuan Kapal Eskorta TNI AL

FREMM Perancis – Aquitaine Class
Bicara tentang rudal anti kapal, Perancis memilih menggunakan 8 × MM-40 Exocet block 3. Lebih canggih lagi pesanan Perancis dilengkapi rudal jelajah VLS ground to ground 16 × SCALP Naval. Nah, untuk melawan kapal selam disipkan peluncur torpedo 2 x B515 untum torpedo MU-90. FREMM Perancis punya panjang 142 meter, lebar 20 meter dan bobot 6.00o ton.

FREMM dilengkapi fasilitas hanggar yang lumayan besar. Helikopter jenis NH-90, AgustaWestland AW101, Super Cougar dan S-70 Seahawk dipastikan dapat lepas dan tinggal landas dek kapal yang yang luas. Dalam penerapannya, FREMM lansiran Perancis dibentuk menjadi single hanggar, sementara pesanan Perancis menggunakan model double hanggar.

FREMM menggunakan dapur pacu berupa kombinasi mesin turbin dan diesel (CODLOG) yang mutakhir. 2×2,5 MW motor elektrik yang senyap untuk anti deteksi kapal selam dan 1×32 MW turbin gas LM2500 mampu melaju dengan kecepatan 27 knot dan mampu berlayar hingga 6.000 nm (11.000 km).

Baca juga: Siap Ikut Tender di 2017, DCNS Tawarkan Dua Desain Kapal Perang Untuk TNI AL

Sampai saat ini 12 unit FREMM telah melaut, terdiri dari 6 unit Bergamini class, 4 unit Aquitaine Class, 1 unit FREMM AL Maroko dan 1 unit FREMM AL Mesir. Mau tahu berapa harga FREEM? Dikutip dari wikipedia.org, FREMM Perancis per unit nya dibanderol 670 juta euro per unit, sementara FREMM Italia per unitnya 598 juta euro. Sebagai catatan, soal persenjataan tentu dapat disesuaikan dengan kocek negara pembeli. Sebagai contoh FREMM Maroko dibeli pada 2014 seharga 470 juta euro tanpa rudal SCALP Naval. (Bayu Pamungkas)

30 Comments