Uji Keterampilan, Prajurit Taifib Korps Marinir Latih Penembakkan FN MAG dari Sea Rider

Melakukan penembakkan di atas wahana berkecepatan 40 knots pasti membutuhkan keahlian tersendiri. Dengan kecepatan yang di darat setara 74 km per jam, dipastikan hentakan akibat gelombang tak mudah ditaklukan oleh soerang gunner pada special boat sekelas Sea Rider atau yang dikenal juga sebagai RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat). Dengan target menyasar sasaran dalam misi raid dan memburu perompak, penembak (gunner) senapan mesin FN MAG GPMG (General Purpose Machine Gun) 7,62 mm pada Sea Rider jelas harus mahir melontarkan proyektil di saat yang sulit.

Baca juga: North Sea Boats X2K Special Forces – Andalkan Akselerasi dan Kecepatan Hingga 60 Knot!

Selain Kopaska (Komando Pasukan Katak), kemampuan diatas menjadi menu wajib yang dimiliki bagi seorang prajurit dari satuan elite Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir TNI AL. Selain Kopaska (Komando Pasukan Katak). Dan pada hari Jumat lalu (14/7/2017), segenap Prajurit Batalyon Intai Amfibi-2 Marinir (Yontaifib-2 Mar) melaksanakan latihan selam dengan kedalaman 23 Meter dan menembak di atas Sea Rider di Pulau Condong Darat, Lampung Selatan. Latihan kali ini diikuti sebanyak 102 personel yang dipimpin oleh Komandan Batalyon Intai Amfibi-2 Marinir Letkol Marinir Rino Rianto.

Dikutip dari siaran pers Dispen Korps Marinir, kegiatas tersebut merupakan salah satu materi yang dilatihkan dalam LSL (Latihan Satuan Lanjutan) II darat dan laut TW III TA. 2017. Dalam latihan penyelaman sangat dibutuhkan kesehatan yang sangat prima. Misalkan kalau seseorang yang sedang sakit pilek aja, dipaksakan untuk turun menyelam tentunya akan sangat mengganggu bahkan membuat penyelam tersebut akan sakit telinga. Karena saat turun di kedalaman 3 meter, 6 meter dan seterusnya tidak bisa melakukan teknik ekualisasi (menyetarakan tekanan digendang telinga).

Baca juga: DPD STIDD Systems – Wahana Tempur Bawah Air Andalan Kopaska dan Kopassus

Sea Rider adalah salah satu jenis kapal taktis yang dirancang untuk mampu beroperasi di perairan pantai, teluk dan perairan pedalaman sungai dengan fungsi utama sebagai kapal patrol cepat ( Fast Patrol Boat ) maupun sebagai pengangkut personel dan bekal logistik untuk kepentingan militer/taktis yang dilengkapi dengan alat navigasi dan komunikasi yang canggih serta gun mounting.

Sifat RIB/Sea Rider yang mudah dalam mobilitas, yakni dapat dilepaskan dari kapal patroli, korvet, LPD (Landing Platform Dock), LST (Landing Ship Tank), dan frigat, menjadikan RIB sebagai wahana favorit yang paling cepat digelar di suatu area yang butuh penanganan.

Bagian sisi lambung dikombinasikan dengan tabung/tube yang terbuat dari bahan jenis Hypalon yang dipasang menyatu dengan lambung kapal dengan system pengeleman yang diperkuat dengan baut. Dalam hal olah gerak, kapal ini memiliki kemampuan yang cukup optimal baik dari segi kecepatan, stabilitas pada saat lintas putar maupun kemampuan memecah gelombang perairan pantai. Dengan ketebalan lambung dan konstruksi yang ada kapal juga mampu meredam getaran yang ditimbulkan oleh mesin penggerak yang ada.

Baca juga: Grappling Hook Launcher – Andalan Taifib Marinir Untuk Memanjat Medan Berat

Kapal ini juga dilengkapi dengan peralatan navigasi dan komunikasi yang cukup canggih antara lain Global Position System (GPS), Radar Kompas dan Radio VHF serta SSB sehingga diharapkan mampu mendukung operasi taktis. Sebagai alat angkutan air taktis, kapal ini juga dilengkapi dengan peralatan keselamatan untuk mengantisipasi apabila kapal mengalami kecelakaan di laut antara lain Life Jacket, Life Buoy, dan Alat Pemadam Kebakaran serta Distres Signal yang terdiri dari Smoke Signal, Red Handflare, Parachute Signal, Kotak P3K dan Penangkal Petir.

Konstruksi tangki bahan bakar terbuat dari pelat steinless steel dengan keteblan 2 mm dengan kapasitas BBM 400 liter untuk operasional kapal sejauh 120 Nautical Mile, sedangkan konstruksi pondasi mesin pada Transom diperkuat dengan Playwood 18 mm. (Jod)

10 Comments