TNI AL Pesan “Kembaran” Kapal Tanker KRI Tarakan di Batam

Di tahun 2014 lalu TNI AL telah meresmikan penggunaan KRI Tarakan 905, jenis kapal tanker produksi Dalam Negeri dengan kemampuan RAS (Replenishment At Sea) system. Dengan kapasitas 5.500 ton bahan bakar mesin, kapal yang dibangun PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) ini disebut sebagai kapal BCM (Bantu Cair Minyak) terbesar milik TNI AL yang diproduksi galangan nasional. Sementara kapal tanker terbesar secara umum masih dipegang KRI Arun 903 buatan Inggris. Dengan bertambahnya kuantitas kapal perang, dan kian menuanya kapal tanker eks Uni Soviet, mengharuskan Satuan Tugas Kapal Bantu (Satban) TNI AL untuk mencanangkan modernisasi di lini kapal tanker.

Baca juga: Replenishment at Sea – Proses Isi Bahan Bakar di Lautan Yang Penuh Tantangan

Meski tak ramai diberitakan, pada Jumat lalu (31/3/2017), TNI AL yang diwakili sisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (Aslog Kasal) Laksamana Muda TNI Mulyadi melakukan first steel cutting atau pemotongan plat baja pertama sebagai tanda dimulainya pengerjaan proyel kapal tanker terbaru pesanan TNI AL. Kali ini pihak ship builder bukan lagi PT DKB, melainkan ditunjuk galangan swasta dari Batam, PT Batamec.

Tidak diperlihatkan rancangan dan desain kapal BCM pesanan terbaru ini, namun jika diperhatikan dari dimensi dan spesifikasi standar, kapal tanker yang akan dibangun PT Batamec dipercaya bakal mirip-mirip KRI Tarakan 905. BCM lansiran PT Batamec punya panjang kapal 122,40 meter, panjang garis tegak (LBP) 115,00 meter, lebar 19,50 meter, tinggi 9,00 meter, sarat air (desain) 6,10 meter serta mesin penggerak utama 2x 7000 Hp. Kapal ini dirancang dengan baling-baling ganda dengan kemampuan ocean going tangker yang mampu mengakut 5500 ton minyak dengan kecepatan 18 knot.

Baca juga: KRI Tarakan 905 – Kapal Tanker Produksi Lokal dengan Kemampuan RAS System

Nah, sebagai perbandingan KRI Tarakan 905 yang sudah melaut punya panjang panjang keseluruhan 122,40 meter, panjang garis tegak 113,90 meter, Lebar 16,50 meter, tinggi 9 meter, bobot kosong 2.400 ton, dan kecepatan maksimal 18 knot. Dari segi payload, KRI Tarakan 905 punya kapasitas muatan bahan bakar 5.500 ton. Jarak jelajahnya 7.680 Nautical Mile (14.224 Km) dengan tenaga penggerak 2 buah daya 6.114 PS dengan sistem propulsi twin screw dan fixed pitch propeller. KRI Tarakan 905 yang punya dek yang dapat didarati helikopter ukuran sedang punya peran strategis dan taktis, misi yang diemban tak sebatas penyaluran bahan bakar dan pembekalan logistik cair di laut (fleet underway replenishment at sea), melainkan ideal sebagai kapal komando, mendukung misi SAR, dan beragam operasi militer bukan perang.

Baca juga: KRI Arun 903 – Kapal Tanker Terbesar TNI-AL

Proses RAS antara frigat Van Speijk Class dengan KRI Arun 903.

Selama ini PT Batamec memang sudah beberapa kali melakukan perbaikan kapal atau docking untuk kapal-kapal operasional TNI AL. “Kalau pembangunan kapal baru memang ini kali pertama, tapi kalau perbaikan sudah sering dan hasilnya memuaskan,” ujar Muloyono Adi, direktur PT Batamec dikutip dari Batampos.co.id (3/4/2017)

Baca juga: KRI Sorong 911: Kapal Tanker Pendukung Operasi Pendaratan Amfibi di Dili

Selain KRI Tarakan 905, berita terdahulu menyebut ditangan PT DKB juga akan dibangun kapal tanker kedua, KRI Dumai. Namun dari penelusuran, sepertinya belum ada tanda-tanda kemunculan KRI Dumai oleh PT DKB. Boleh jadi kapal tanker yang akan dibangun PT Betamec adalah KRI Dumai tersebut. Selain KRI Arun 903 dan KRI Tarakan 905, sebagian besar armada kapal tanker TNI AL memang sudah berusia sangat tua, diantaranya adalah KRI Balikpapan 901, KRI Sambu 902, KRI Sungai Gerong 906, dan KRI Sorong 911. (Gilang Perdana)

13 Comments